• Login
  • Register
Minggu, 13 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Rayakan Motherhood kita dengan Mencantumkan Kerja Pengasuhan di Curriculum Vitae, Moms!

Pekerjaan pengasuhan adalah proses yang panjang, mulia, berharga dan tidak mudah untuk dilakukan.

Khoniq Nur Afiah Khoniq Nur Afiah
20/11/2024
in Keluarga
0
Kerja Pengasuhan

Kerja Pengasuhan

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Isu tentang pengasuhan yang telah berkembang hari ini akhirnya membawa kesempatan kepada perempuan untuk diposisikan lebih baik dari sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan tentunya membawa kepada masyarakat pada situasi bahwa kerja pengasuhan adalah tindakan yang perlu kita hargai.

Masyarakat akhirnya mengetahui dan memahami bahwa pengasuhan adalah sebuah kerja yang layak kita hargai dan perlu pengetahuan yang mumpuni. Hal ini terbukti dengan ramainya kelas parenting yang diadakan oleh berbagai kalangan dan berbagai konten yang tersebar mengenai parenting.

Pengetahuan pengasuhan berkembang juga terpengaruh karena pengarusutamaan isu perempuan. Di mana isu ini berkembang dan mengulas berbagai hal mengenai masalah perempuan. Di antaranya pengalaman perempuan dan hal lain yang terkait perempuan.

Pengasuhan yang seringkali kita lekatkan dengan perempuan, tidak untuk laki-laki. Padahal, kita tahu bahwa pengasuhan adalah tanggung jawab laki-laki dan perempuan. dominasi perempuan atau laki-laki dalam pengasuhan akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak. Hingga isu tentang pengasuhan terus digaungkan sebagai tanggung jawab bersama antara suami dan istri.

Persoalan Pengasuhan

Isu tentang perempuan hari ini telah berkembang di masyarakat dan membawa masyarakat dekat dan mengenal berbagai persoalan yang perempuan hadapi, termasuk persoalan pengasuhan. Praktik pengasuhan adalah sebuah kerja yang membutuhkan berbagai skill. Pengasuhan anak adalah sebuah pekerjaan yang berharga dan patut kita apresiasi.

Dengan hal tersebut, bagi penulis semua bentuk kerja pengasuhan yang telah seorang individu lakukan,  baik laki-laki maupun perempuan, layak mendapatkan apresiasi. Para Ibu yang telah melakukan pengasuhan berhak untuk melampirkannya di curriculum vitae.

Baca Juga:

Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak

Sebenarnya tidak hanya Ibu, seorang Ayah yang telah menjadi bagian dari pengasuhan dan merasa memerlukan skill dalam proses pengasuhan juga sah melakukan hal ini. Sebab, pengasuhan berperan penting pada lahirnya generasi masa depan selanjutnya. Segala effort yang telah kita keluarkan tidak bisa hanya dipandang sebelah mata, artinya layak untuk kita apresiasi.

Curriculum vitae kita susun sebagai deskripsi atas diri seseorang dengan menjelaskan berbagai informasi berkaitan dengan riwayat hidup, pengetahuan dan ketrampilan. Bagi penulis, seorang ibu yang ingin mencantumkan pengalaman pengasuhan terhadap anaknya hal yang sah dan luar biasa. Sebab, kita tahu banyak sekali berbagai institusi yang mengadakan kelas pengasuhan.

Belajar Seputar Pengasuhan

Kelas-kelas tersebut dipenuhi oleh peserta yang terdiri dari perempuan yang ingin belajar seputar pengasuhan. Materi yang kita pelajari juga sangat bermacam-macam; pengelolaan emosi oleh orang tua pada proses pengasuhan, serba-serbi pengolahan makanan anak, masalah psikologis dan penyakit pada anak, manajemen dan praktik pendidikan kepada anak, monitoring tumbuh kembang anak dan materi yang lain.

Usaha yang orang tua lakukan, khususnya ibu dalam proses pengasuhan sama seperti dia menjalani rutinitas  sekolah kembali. Rajin mengikuti webinar, kelas online, dan bergabung dengan sirkel Ibu-ibu lain untuk sharing seputar pengasuhan.

Effort ini yang selanjutnya bagi penulis bisa kita nilai sebagai sesuatu yang berharga dan layak kita apresiasi. Kegiatan pengasuhan yang dilakukan oleh si Ibu akan melahirkan pribadi yang memiliki berbagai ketrampilan. Sehingga, layak dan luar biasa jika kita memulai menghargai melalui mencantumkan dalam curriculum vitae.

Mengapa hal ini menjadi penting?

Pertama, hal tersebut dilakukan sebagai sebuah apresiasi atas pekerjaan berharga selama bertahun-tahun. Sebab, seorang ibu yang telah melakukan pengasuhan dengan berbagai effort perlu mendapat apresiasi atas pekerjaan berharga yang telah ia lakukan.

Kedua, dalam proses pengasuhan, kita memiliki berbagai skill yang sebenarnya juga bisa kita gunakan dalam pekerjaan yang lain. Adapun skill yang kita miliki selama melakukan pengasuhan di antaranya adalah daya tanggung jawab yang tinggi, kemampuan manajemen waktu dan tutoring skill.

Tiga hal ini mengantarkan kita sebagai perempuan untuk menjadi pribadi yang memiliki ketrampilan. Ketiga, mencantumkan pengalaman pengasuhan dalam curriculum vitae juga merupakan bentuk penjelasan yang tegas bahwa pengasuhan yang telah kita lakukan terhadap anak-anak adalah pekerjaan yang tidak mudah. Membutuhkan ketrampilan yang baik, dan membutuhkan banyak pengetahuan.

Bagaimana narasi yang harus kita gunakan, jika akan mencantumkan pengalaman pengasuhan dalam CV?

Mencantumkan pengalaman pengasuhan anak dalam curriculum vitae bisa kita lakukan dengan teknik-teknik umumnya seseorang ingin mencantumkan pengalaman atau ketrampilan yang kita miliki. Ibu-ibu bisa menggunakan bahasa yang singkat, jelas dan profesional.

Ibu-ibu bisa menyampaikan dengan menceritakan pengalaman dan capaian yang telah terjadi selama melakukan pengasuhan. Melalui penjelasan tersebut, Ibu-ibu juga perlu menonjolkan sebagai individu yang bertanggung jawab, pekerja keras dan memiliki berbagai ketrampilan.

Terlepas dari apapun, tulisan ini berusaha mengajak dan mengenai lebih jauh bahwa pekerjaan domestik yang seringkali kita pandang sebelah mata bukanlah pekerjaan remeh temeh. Pekerjaan pengasuhan adalah proses yang panjang, mulia, berharga dan tidak mudah untuk kita lakukan.

Bagi penulis, pekerjaan pengasuhan yang orang tua lakukan, khususnya Ibu adalah sebuah pekerjaan yang layak kita apresiasi, penuh perjuangan, penuh effort serta kaya dengan pengetahuan. []

 

 

Tags: Curriculum VitaeHak anakIbukeluargaKerja Pengasuhanparentingperan ibu
Khoniq Nur Afiah

Khoniq Nur Afiah

Santri di Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek R2. Tertarik dengan isu-isu perempuan dan milenial.

Terkait Posts

Praktik Kesalingan

Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

12 Juli 2025
Relasi Imam-Makmum

Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

9 Juli 2025
Jiwa Inklusif

Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak

8 Juli 2025
Pemimpin Keluarga

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

4 Juli 2025
Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ayat sebagai

    Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Merebut Kembali Martabat Perempuan
  • Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar
  • Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba
  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID