• Login
  • Register
Rabu, 29 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Benarkah Dosa Terbesar Manusia adalah Syirik?

Mengeluh bisa mengantarkan pada dosa terbesar manusia yakni kufur nikmat, yang tanpa kita sadari sudah banyak yang Maha Kuasa berikan

Siti Rohmah Siti Rohmah
05/04/2022
in Hikmah
0
Dosa Terbesar

Dosa Terbesar

162
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Benarkah dosa terbesar manusia adalah syirik? mari kita refleksikan bersama, dengan berangkat dari kondisi Pandemi Covid-19 yang telah menggoncangkan tatanan dunia termasuk Indonesia. Dengan adanya pandemi Covid-19 banyak orang yang terpuruk dan mengeluh akibat terjadi perubahan dalam hidup yang mereka alami.

Salah satu contohnya yakni kehilangan orang terkasih, keadaan ekonomi yang menurun bahkan runtuh, kesehatan fisik dan psikis terganggu, mobilitas kontak fisik dibatasi dan tak sedikit orang yang kehilangan pekerjaan, yang akhirnya banyak sekali orang yang mengeluh termasuk melalui media sosial.

Dari sini akan nampak salah satu dosa terbesar manusia terhadap dirinya sendiri, karena mengabaikan fakta bahwa wabah Covid-19 yang menyerang manusia di seluruh dunia merupakan sebuah kehendak dan perwujudan kekuasaan yang Mahakuasa.

Kekuasaan tersebut merupakan salah satu perwujudan Tuhan begitu mencintai hambanya. Dalam Islam sendiri mengeluh bukan suatu hal yang dibenarkan atau diperbolehkan. Seperti yang tercantum dalam firman Allah SWT “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS Al-Baqarah: 286).

Baca Juga:

Makna Jumrah: Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati

Cerita tentang Perubahan Zaman, Obrolan Ringan Bersama Hairus Salim

3 Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji

Bagaimana Mengemas Dakwah Islam yang Humanis dan Kontekstual?

Sering kali manusia berasumsi bahwa dosa terbesar kita hanyalah syirik atau menduakan Tuhan. Sedangkan prilaku lainnya dianggap dosa ringan. Manusia seolah berpikir bahwa ketika kita tidak melakukan perbuatan syirik maka kita terbebas dari dosa terbesar. Padahal dosa terbesar kita bukan hanya syirik. Tanpa kita sadari mungkin kita semua pernah melakukannya atau bahkan sering melakukannya secara berulang kali.

Apa Dosa Terbesar Manusia?

Dosa terbesar manusia yang sebenarnya adalah mengeluh, Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), mengeluh merupakan menyatakan susah (karena penderitaan, kesakitan, kekecewaan, dan sebagainya). Tidak sedikit orang yang mengeluh atau berkeluh kesah dan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu hal yang wajar.

Mengeluh atas apa yang sang Maha Kuasa berikan merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan, Jika keadaan yang kita alami dirasa cukup sulit karena hadirnya ujian kita sebagai manusia diperbolehkan untuk bersedih atau bahkan menangis karena manusia yang mulia seperti Rasulullah SAW saja pernah menangis, namun Rasulullah menangis bukan menahan beratnya ujian seperti yang seringkali umatnya lakukan.

Bersedih atau menangis merupakan perwujudan emosi manusia dan salah satu bentuk kekuatan manusia tatkala mengalami keadaan yang tidak sesuai harapan. Namun mengeluh bisa mengantarkan pada dosa terbesar manusia yakni kufur nikmat, yang tanpa kita sadari sudah banyak yang Maha Kuasa berikan.

Sejatinya Allah SWT menurunkan ujian kepada hambanya untuk meninggikan derajat dari hambanya tersebut. Bersyukur hendaknya bukan dilakukan ketika manusia mendapatkan nikmat atau keselamatan saja namun juga ketika mendapatkan ujian, sesungguhnya apa yang Allah SWT berikan itulah yang terbaik untuk kita, karena Allah SWT tidak akan menurunkan ujian di luar batas kemampuan hambanya.

Rasulullah SAW bersabda, “Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mukmin sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya.” (HR. Muslim no.7692)

Dengan mengeluh persoalan tidak akan selesai, yang ada hanya fokus pada masalah atau ujian yang menghampiri kita, sebab ujian tersebut hanya diratapi sehingga tidak fokus pada solusi atau penanganan jalan keluar dari ujian tersebut. Sikap mengeluh jika dilakukan secara berulang-ulang akan berpotensi memicu dosa terbesar, karena ada peningkatan amarah dan memancing energi negatif yang justru akan semakin membuat pikiran dan keadaan kita semakin buruk.

Sikap mengeluh juga memicu hadirnya sikap pesimis yang mana Allah SWT tidak menyukai hal tersebut, serta menganjurkan hambanya untuk semangat berjuang dalam kebaikan. Hidup yang kita jalani dan apa yang Allah SWT berikan sudah selayaknya kita perjuangkan. Allah SWT berfirman, ‘Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran ayat 139). []

 

Tags: Dosa TerbesarHikmahkehidupanmanusiasyirik
Siti Rohmah

Siti Rohmah

Penulis merupakan alumni Aqidah Filsafat UIN Bandung sekaligus Mahasiswi Pascasarjana Studi Agama-Agama UIN Bandung

Terkait Posts

Jumrah

Makna Jumrah: Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati

29 Juni 2022
6 Pola Pendidikan Anak Sesuai Ajaran Islam

6 Pola Pendidikan Anak Sesuai Ajaran Islam

29 Juni 2022
jamarat

Jamarat dan Kurban : Membebaskan Egoisme

28 Juni 2022
keutamaan bekerja

Keutamaan Bekerja Menurut Al-Qur’an dan Hadis

28 Juni 2022
Dalil Al-Qur'an dan Hadis Tentang Bekerja

Dalil Al-Qur’an dan Hadis Tentang Bekerja

28 Juni 2022
Eksistensi Manusia

Eksistensi Manusia Menurut Islam dalam Kitab Fannut Ta’amul an Nabawi Ma’a Ghair Al Muslimin

28 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • istri taat suami tidak kunjungi ayah yang sakit

    Kisah Istri Taat Suami tidak Kunjungi Ayah yang Sakit sampai Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Deklarasi Kemanusiaan Universal Rasulullah Saw saat Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dampak Negatif Skincare terhadap Ekosistem Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fikih Haji Perempuan: Sebuah Pengalaman Pribadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Impak Islamisasi di Malaysia: Tudung sebagai Identiti Muslimah Sejati dan Isu Pengawalan Moraliti Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Jumrah: Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati
  • Tetap Bangga dan Bahagia Menjadi Perempuan yang Tidak Sempurna
  • 6 Pola Pendidikan Anak Sesuai Ajaran Islam
  • Melihat Relasi Gender Melalui Kacamata Budaya Nusantara
  • Doa Kemalaman di Perjalanan

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist