• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Berdandan atau Tidak Itu Pilihan

Fatikha Yuliana Fatikha Yuliana
21/09/2018
in Kolom
0
Ilustrasi: pixabay[dot]com

Ilustrasi: pixabay[dot]com

38
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Kamu dandan kok lama banget? Kayak mau dilihat pacar aja.” Komentar itu sering saya dengar dari beberapa orang entah itu teman ataupun keluarga, ketika melihat atau menunggu saya berdandan.

Saya memang tergolong perempuan yang suka ‘mainan’ make up. Memakai foundation, concealor, alis, pewarna bibir, dan segala deretan pelengkapnya.

Saya rela berlama-lama dandan untuk mencocokkan tampilan make up dengan bentuk wajah saya. Saya juga rela menyita waktu untuk memilih warna lipstick agar selaras dengan warna kulit saya.

Namun usaha-usaha ‘dandan’ dan merias wajah yang sedemikian itu bukan untuk dilihat pasangan atau orang lain. Melainkan untuk kebahagiaan diri sendiri.

Baca juga: Mitos Kecantikan dan Kebanggaan Perempuan

Baca Juga:

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

Betapa kecewanya perempuan ketika lipstick yang dibelinya ternyata tak begitu sesuai dengan yang diimpikan. Lalu, betapa senangnya ketika skincare atau peralatan make up-nya ternyata cocok dan tidak menimbulkan ruam merah di wajah. Serta betapa merasa bahagianya ketika berhasil membuat alis terlihat simetris.

Perasaan-perasaan yang muncul itu bukan semata karena ingin ‘dandanannya’ dilihat atau dipuji orang lain namun lebih untuk menyenangkan diri sendiri.

Perempuan berpakaian yang rapi, wangi, indah, dan atau ribet sekalipun, tujuannya untuk membahagiakan diri bukan mencari perhatian orang lain.

Perempuan bersusah payah melihat video tutorial make up di Youtube lalu mengaplikasikan ke wajahnya itu tujuannya agar senang melihat diri sendiri bukan berharap dipuji.

Baca juga: Cantik Itu Tidak Tunggal

Lalu, kalaupun tidak suka berdandan dan lebih suka ‘polosan’, atau dandannya lebih suka yang tipis-tipis terkesan malas touch up, tidak ada salahnya bukan? Berdandan atau tidak itu pilihan.

Kenyamanan tubuh ada pada diri masing-masing orang, bukan orang lain yang menentukan. Kebahagiaan diri ada pada pilihan masing-masing pribadi, tanpa harus ada puja-puji dari orang lain.

Ada atau tidaknya perhatian dan puja-puji dari orang lain, perempuan akan berdandan dan berpenampilan sesuai yang ia inginkan.

Kita yang melihat tidak perlu berkomentar dan berpikir macam-macam, apalagi jika sampai menyudutkan.

Setiap orang memiliki keindahan dan pesonanya masing-masing, baik usaha merawat keindahan dirinya dengan cara berdandan ataupun tidak, itu pilihan untuk kenyamanan tubuhnya.

Baca juga: Ketika Perempuan Selalu Salah

Keindahan diri adalah anugerah. Kita patut menjaga, merawat, dan mensyukurinya. Serta menggunakannya untuk kebaikan diri.

Memperindah dan merias diri juga sebagai bentuk menunjukkan nikmat yang telah diberikan Tuhan kepada makhluk-Nya. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, “sesungguhnya Allah senang melihat bekas nikmat-Nya pada seorang hamba”.

Yang penting diingat adalah bagaimana kita menjaga dan mengggunakan keindahan diri untuk kebaikan serta agar tidak berpotensi terjerumus dalam keburukan dan kesalahan.[]

Tags: Cantikdandankenyamananmake upperempuanpilihanpujiantutorial
Fatikha Yuliana

Fatikha Yuliana

Fatikha Yuliana, terlahir di Indramayu. Alumni Ponpes Putri Al-Istiqomah Buntet Pesantren Cirebon. Berkuliah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon. Jatuh cinta pada kopi dan pantai.

Terkait Posts

Berhaji

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

11 Juli 2025
Ikrar KUPI

Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

11 Juli 2025
Kopi yang Terlambat

Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

10 Juli 2025
Humor Kepada Difabel

Sudahkah Etis Jokes atau Humor Kepada Difabel? Sebuah Pandangan Islam

10 Juli 2025
Life After Graduated

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

10 Juli 2025
Melawan Perundungan

Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan

9 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kopi yang Terlambat

    Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sudahkah Etis Jokes atau Humor Kepada Difabel? Sebuah Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kuasa Suami atas Tubuh Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji
  • Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan
  • Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia
  • Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID