Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menyampaikan apabila kita merujuk ilmu RPNI (Religio Psycho Neuro Immunology) telah dibuktikan bahwa ibadah yang dilakukan secara benar dan penuh penghayatan berdampak positif bagi normalisasi sistem syaraf, kekebalan tubuh, dan kesehatan jiwa/mental.
Para ahli, menurut Nyai Badriyah, baik dari Indonesia maupun mancanegara telah melakukan riset atas hal ini.
Dari Indonesia misalnya dr. Sagiran Sp.B yang mengungkap dan menuliskan Mukjizat Gerakan Salat dan Ustadz dr. Mustamir Pedak, yang menulis Terapi Ibadah.
Dari Belanda ada Prof. Van Der Hoven yang melakukan penelitian selama 3 tahun tentang pengaruh membaca al-Qur’an dan pengucapan kata Allah secara berulang-ulang bagi penyembuhan psikologis, relaksasi pernafasan, serta mengontrol denyut jantung.
Secara empirik kisah sehat dan bahagia ini menjalankan ibadahnya dengan ikhlas, penuh syukur dan disiplin juga banyak kita jumpai.
Ibadah dapat Menyebuh segala Penyakit
Nyai Badriyah mencontohkan, sepupu jauh beliau yang sempat mengalami amnesia karena kecelakaan dan sudah berobat ke rumah-rumah sakit terbaik di Jateng dan DIY, atas izin Allah mengalami pemulihan ingatan secara signifikan setelah menjalani salat wajib dan sunnah dengan sujud yang lama.
Ibu Khadijah, 92 tahun, seorang aktivis pengajian di Depok yang selalu tampil rapi dan bugar menyampaikan bahwa kunci sehat dan bahagianya adalah aktif menghadiri majlis taklim, membaca al-Qur’an dan artinya setiap pagi, menjalin silaturrahim dengan kerabat dan sahabat di berbagai tempat, memperlakukan tanaman dan binatang di rumah seperti “bernyawa”, dan selalu positive thinking menyikapi berbagai keadaan.
Tak terhitung jumlah para huffadz yang masih sangat bagus ingatannya di usia senja karena rutinitas membaca al-Qur’an. Ibu-ibu yang melakukan gerakan salat dengan benar juga mengalami risiko osteoporosis yang lebih rendah.
Ahli puasa bertestimoni hidupnya lebih sehat dan tentram setelah rutin menjalani puasa sunnah Senin Kamis atau puasa Dawud.
Oleh sebab itu, Nyai Badriyah mengungkapkan, melakukan ibadah dengan benar (niatnya, ucapannya, gerakannya, dan tindakannya), penuh penghayatan.
Dan berlangsung rutin dalam jangka waktu yang lama terbukti secara ilmiah dan empirik berdampak langsung pada kesehatan fisik, jiwa/mental, dan sosial.
Saat manusia sehat jiwa, raga dan sosialnya, di situlah kebahagiaan hidup ada. Maha Benar Allah yang menciptakan manusia dan jin untuk beribadah kepada-Nya (QS. adz-Dzariyat ayat 56).
Dengan ibadah itu, manusia dan jin memiliki media untuk menyambungkan diri dengan-Nya, menyiapkan jalan keselamatan di dunia dan akhirat.
Serta memiliki alat terapi gratis untuk meraih hidup yang sehat dan bahagia. (Rul)