• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Bestie, Rumah Tanggamu Tipe Ideal atau Efektif?

Satu hal yang saya yakini, ketika rumah mulai menjadi tempat yang tidak membuatmu nyaman, itulah saat ketika neraka mulai kau bangun dalam hidupmu

Nia Perdhani Nia Perdhani
08/03/2022
in Keluarga
0
Rumah Tangga

Rumah Tangga

125
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bestie, tahu nggak sih, orang berantem seringnya karena istri berharap suami bantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sementara suaminya nggak mau. Aku barusan disenggrang bojoku karena ngeyel mau nyuci perkakas bekas masak warung. Ora ngandel ya wes . (Nggak percaya ya sudah).

Ya sudah aku melipir saja ke kamar. Moconi berita tentang wacana penundaan pemilu atau amandemen UUD 45 tentang masa jabatan presiden 3 periode. Kan lumayan ya buat bahan nyinyir nanti.

Tidak ada rumah tangga yang ideal, adanya rumah tangga yang efektif. Begitu kata Mbak Lita Edia, yang saya aminkan pula. Dibanding dengan saran pakar: untuk tidak LDR, untuk tinggal di rumah sendiri setelah menikah meski hanya kontrak, untuk tidak terlalu sibuk demi mengurus anak dan berbagai teori lain, saya pernah merasa betapa jauhnya rumah tanggaku dari ideal.

Tapi meratapi keadaan apa bisa membuat segalanya lebih baik? Tidak. Maka yang saya kejar sekarang adalah efektifitas. Bagaimana semua tetap bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Bagaimana perasaan-perasaan tetap terpelihara sebagaimana seharusnya.

Saya di rumah ya bekerja, ya mengurus rumah dengan segala intriknya, rentan jatuh pada perasaan superior. Sebaliknya, suami meski bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga juga, tapi rentan jatuh ke perasaan kurang berharga karena melakukan jumlah yang jauh lebih sedikit dibanding istrinya. Perasaan ini kalau dibiarkan bisa mengakibatkan dia menarik diri karena perasaan-perasaan gagal dan tidak berharga. Maka rumah tangga saya akan jadi rumah tangga yang tidak efektif.

Satu hal yang saya yakini, ketika rumah mulai menjadi tempat yang tidak membuatmu nyaman, itulah saat ketika neraka mulai kau bangun dalam hidupmu.

Baca Juga:

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Fondasi Kehidupan Rumah Tangga

Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

Karena dia laki-laki yang sedemikian baik dan selalu ingin bertanggung jawab untuk keluarganya, maka dia gelisah jika merasa melakukan lebih sedikit hal dibanding istrinya. Di luar sana saya tahu banyak laki-laki yang tidak begitu. Makanya dia butuh ruang untuk menetralisir rasa bersalahnya. Saya menunggunya pulang hanya untuk memasang kipas angin dinding. Saya sambat tentang keran air, tentang bau bangkai di plafon, dan macam-macam hal lain yang sebenarnya bisa saja saya selesaikan sendiri.

Kemarin dia sudah menunjukkan wajah tidak suka karena saya ngepel dapur. Saya bilang, bapak yang nyuci perkakas di luar yang kayak sisa-sisa perang. Aku cuman ngepel saja. Dia setuju. Hari ini cucian tak seberapa banyak saya pikir mau saya urus saja, tak disangka akhirnya kena bentak.

Baiklah itu pertanda dia butuh ruang. Mungkin seharian ini rasa bersalahnya sudah menumpuk-numpuk karena nggak ada pekerjaan yang butuh bantuannya. Padahal maksud saya supaya dia istirahat saja karena semalam sudah begadang mengurus mobil-mobil. Jam 2 pagi baru pulang.

Begitulah. Setiap rumah tangga itu unik. Orang-orangnya, masalah-masalahnya, tantangan-tantangannya, otomatis juga penyelesaian-penyelesaiannya. Di rumahmu mungkin adegan suami cuci piring apalagi perkakas yang banyak dan aneka rupanya macam habis mantu, bisa bikin perang dunia antara kau dan mertuamu. Tapi di rumahku, perang dunia justru bisa jatuh jika suamiku kularang melakukannya.

Karenanya saya setuju sekali. Tidak ada rumah tangga ideal, adanya rumah tangga yang efektif. []

Tags: istrikeluargaKesalinganrumah tanggasuami
Nia Perdhani

Nia Perdhani

Pengusaha online shop produk olahan laut. Tinggal di Pati Jawa Tengah.

Terkait Posts

Najwa Shihab dan Ibrahim

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

26 Mei 2025
Program KB

KB: Ikhtiar Manusia, Tawakal kepada Allah

23 Mei 2025
Alat KB

Dalil Agama Soal Kebolehan Alat KB

22 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID