• Login
  • Register
Jumat, 13 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Catat! Menghormati Perempuan Termasuk Sunnah Nabi

Nabi Saw menunjukkan keceriaannya kepada para Sahabat, bagaimana bercengkerama dengan perempuan, bagaimana memberikan penghormatan kepada perempuan. 

Redaksi Redaksi
08/06/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Catat! Menghormati Perempuan Termasuk Sunnah Nabi

Catat! Menghormati Perempuan Termasuk Sunnah Nabi

150
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu teks hadis penting mengenai penghormatan kepada perempuan, adalah teladan Nabi Muhammad Saw dalam memperlakukan sang putri, Siti Fatimah ra. Pendek kata, menghormati perempuan termasuk sunnah Nabi.

Cara Nabi Menghormati Perempuan

Teladan menghormati perempuan itu merujuk pada teks hadits yang diriwayat Aisyah ra.

عن عَائِشَة رضي الله عنها قالت: قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – لِفَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلاَمُ «مَرْحَبًا بِابْنَتِى». وَقَالَتْ أُمُّ هَانِئٍ رضي الله عنها جِئْتُ إِلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ «مَرْحَبًا بِأُمِّ هَانِئٍ». رواه البخاري في صحيحه، رقم الحديث: كتاب الأدب، باب قَوْلِ الرَّجُلِ مَرْحَبًا.

Artinya : Dari Aisyah ra, berkata Nabi Saw sering menyambut putrinya Fathimah ra (yang berkunjung). “Selamat datang putriku”.

Ummi Hani juga berkata Ketika saya mendatangi Nabi Saw, ia pasti menyongsong: “Selamat datang Ummi Hani”. (Sahih Bukhari, no. hadis: 3666).

Baca Juga:

Menyemarakkan Ajaran Ekoteologi ala Prof KH Nasaruddin Umar

Prinsip Penghormatan dan Kasih Sayang Jadi Fondasi untuk Berelasi Antar Manusia

Tauhid secara Sosial

Menyulam Spiritualitas dan Rasionalitas: Belajar Menyebut Nama Tuhan dari Perempuan Abad 16

Secara umum, hadis di atas, menurut penulis buku Qiraah Mubadalah, Faqihuddin Abdul Kodir, mungkin kisah ini terkesan biasa saja jika diceritakan sekarang. Tetapi pada masanya adalah sangat monumental.

Dalam berbagai catatan Hadis, orang-orang Arab pada saat itu, tidak menghormati perempuan, tidak mengajak mereka berbicara, apalagi melibatkannya dalam sebuah diskusi dalam keluarga sekalipun, tidak menyambutnya dengan suka cita.

Bahkan, kata pria yang kerap disapa Kang Faqih, tidak sedikit dari mereka yang masih menganggap aneh kebiasaan Nabi Saw menunjukkan keceriaannya kepada para Sahabat, bagaimana bercengkerama dengan perempuan, bagaimana memberikan penghormatan kepada perempuan.

Selain itu, Kang Faqih menyampaikan, dalam berbagai kisah yang dicatat kitab-kitab Hadis, Nabi Saw ketika bercengkerama, biasa membiarkan istrinya berbicara dengan suara lantang sekalipun.

Sementara para sahabat, terutama ayah dari sang istri, menghardik dan menganggapnya tidak sopan.

Nabi Saw malah tersenyum, dan sang istri malah memuji “Nabi memang jauh lebih santun dibanding kalian semua”, dengan menunjuk kepada para sahabat tersebut.

“Hadis di atas secara umum mengajak kita untuk menyambut kedatangan seseorang ke rumah kita dengan ceria dan suka cita. Laki-laki maupun perempuan,” tulisnya.

“Menunjukan keceriaan adalah bentuk penghormatan perempuan dan perbuatan mulia. Sama halnya dengan senyum, mengajak bicara, dan menjamu tamu yang datang,” tambahnya. (Rul)

Tags: HormatiislamMemberikanpenghormatanperempuansunah nabi saw
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Difabel

Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja

13 Juni 2025
Rumah Tangga

Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

13 Juni 2025
Relasi dalam

Prinsip Ketauhidan dalam Relasi Suami Istri

13 Juni 2025
Prinsip Penghormatan

Prinsip Penghormatan dan Kasih Sayang Jadi Fondasi untuk Berelasi Antar Manusia

13 Juni 2025
Tauhid

Tauhid secara Sosial

12 Juni 2025
Realita Disabilitas Dunia Kerja

Realita Disabilitas dalam Dunia Kerja

12 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Difabel

    Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Fenomena Perempuan Berolahraga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prinsip Ketauhidan dalam Relasi Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Humor yang Tak Lagi Layak Ditertawakan: Refleksi atas Martabat dan Ruang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja
  • Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an
  • Membaca Fenomena Perempuan Berolahraga
  • Prinsip Ketauhidan dalam Relasi Suami Istri
  • Menyemarakkan Ajaran Ekoteologi ala Prof KH Nasaruddin Umar

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID