• Login
  • Register
Rabu, 18 Mei 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    niat puasa

    Bacaan Niat Puasa Sunah Enam Hari di Bulan Syawal

    Puasa Sunah Enam Hari di Bulan Syawal

    5 Keutamaan Puasa Sunah Enam Hari di Bulan Syawal

    penipuan

    1 Syawal 1443 Hijriah Resmi Jatuh pada Senin 2 Mei 2022, Ini Niat dan Tata Cara Shalat Idulfitri

    ngaji diri

    Ngaji Diri Part 8 : Healing Ala Bu Menteri

    Social Justice Day

    Pandangan Nyai Usfiyatul Soal Kepemimpinan

    Kartini

    Nur Rofiah Sebut RA Kartini Jadi Spirit Pemanusiaan Penuh Perempuan

    keluarga sakinah

    Keseimbangan Jadi Prinsip Utama Dalam Bangun Relasi Suami dan Istri

    Ngaji Diri Part 7: Spritualitas Diri Menerima – Memilih Chidfree dan Childless

    Ngaji diri

    Ngaji Diri Part 6: Mengenali Ragam Gangguan Mental

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Anak

    Mengasuh Anak Dicatat sebagai Ibadah

    hubungan

    3 Komponen Penting dalam Hubungan Suami dan Istri

    Pekerja Rumah Tangga

    Pekerja Rumah Tangga, Bukan Pembantu Atau Asisten

    anak

    Pemenuhan Hak Anak Harus Disesuaikan dengan Tumbuh Kembang Anak

    Tabu Menstruasi

    Tabu Menstruasi Perempuan dan Minimnya Edukasi 

    hubungan

    Suami dan Istri Harus Saling Terbuka Terhadap Pendapat Masing-masing

    Syawal

    Syawal Bulan Pernikahan, Simak Standar Pasangan Suami Istri Ideal ala Nyai Nur Rofiah Berikut Ini

    prinsip dalam perkawinan

    7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga

    agama ramah bagi perempuan

    Islam Agama Ramah bagi Perempuan

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Anak

    Mengasuh Anak Dicatat sebagai Ibadah

    hubungan

    3 Komponen Penting dalam Hubungan Suami dan Istri

    anak

    Pemenuhan Hak Anak Harus Disesuaikan dengan Tumbuh Kembang Anak

    hubungan

    Suami dan Istri Harus Saling Terbuka Terhadap Pendapat Masing-masing

    Kecerdasan Spiritual

    Kiat Membaca Kecerdasan Spiritual Perspektif Danah Zohar dan Ian Marshal

    prinsip dalam perkawinan

    7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga

    mendidik

    Rasulullah Saw Tegaskan Dalam Mendidik Anak Harus dengan Kasih Sayang

    Syukur

    Bersyukur dan Relasinya dengan Kehidupan Manusia

    orang tua

    Orang Tua adalah Guru Pertama dan Utama Bagi Anak-anak

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Mengasuh Anak

    Apakah Mengasuh Anak Hanya Menjadi Tanggung Jawab Istri dan Mencari Nafkah Hanya Tanggung Jawab Suami?

    Hadits

    Hadits tentang Pemukulan Anak dalam Perspektif Maqashid Syariah

    Khutbah Idulfitri

    Khutbah Idulfitri 1443 H: Idulfitri sebagai Momentum Ibadah Kebahagiaan dalam Islam

    Nabi Muhammad Tidak Pernah Memukul Istri

    7 Kategori Zakat Fitrah Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Seksual

    doa agar terhindar dari bahaya

    Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga Lengkap dengan Artinya

    zakat fitrah

    6 Syarat Seseorang Wajib Bayar Zakat Fitrah

    mendidik

    5 Cara Mendidik Anak Ala Nabi Muhammad Saw

    zakat fitrah

    8 Golongan Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitrah Menurut Ulama Perempuan

    Ikrar

    Ikrar Keulamaan Perempuan

  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    niat puasa

    Bacaan Niat Puasa Sunah Enam Hari di Bulan Syawal

    Puasa Sunah Enam Hari di Bulan Syawal

    5 Keutamaan Puasa Sunah Enam Hari di Bulan Syawal

    penipuan

    1 Syawal 1443 Hijriah Resmi Jatuh pada Senin 2 Mei 2022, Ini Niat dan Tata Cara Shalat Idulfitri

    ngaji diri

    Ngaji Diri Part 8 : Healing Ala Bu Menteri

    Social Justice Day

    Pandangan Nyai Usfiyatul Soal Kepemimpinan

    Kartini

    Nur Rofiah Sebut RA Kartini Jadi Spirit Pemanusiaan Penuh Perempuan

    keluarga sakinah

    Keseimbangan Jadi Prinsip Utama Dalam Bangun Relasi Suami dan Istri

    Ngaji Diri Part 7: Spritualitas Diri Menerima – Memilih Chidfree dan Childless

    Ngaji diri

    Ngaji Diri Part 6: Mengenali Ragam Gangguan Mental

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Anak

    Mengasuh Anak Dicatat sebagai Ibadah

    hubungan

    3 Komponen Penting dalam Hubungan Suami dan Istri

    Pekerja Rumah Tangga

    Pekerja Rumah Tangga, Bukan Pembantu Atau Asisten

    anak

    Pemenuhan Hak Anak Harus Disesuaikan dengan Tumbuh Kembang Anak

    Tabu Menstruasi

    Tabu Menstruasi Perempuan dan Minimnya Edukasi 

    hubungan

    Suami dan Istri Harus Saling Terbuka Terhadap Pendapat Masing-masing

    Syawal

    Syawal Bulan Pernikahan, Simak Standar Pasangan Suami Istri Ideal ala Nyai Nur Rofiah Berikut Ini

    prinsip dalam perkawinan

    7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga

    agama ramah bagi perempuan

    Islam Agama Ramah bagi Perempuan

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Anak

    Mengasuh Anak Dicatat sebagai Ibadah

    hubungan

    3 Komponen Penting dalam Hubungan Suami dan Istri

    anak

    Pemenuhan Hak Anak Harus Disesuaikan dengan Tumbuh Kembang Anak

    hubungan

    Suami dan Istri Harus Saling Terbuka Terhadap Pendapat Masing-masing

    Kecerdasan Spiritual

    Kiat Membaca Kecerdasan Spiritual Perspektif Danah Zohar dan Ian Marshal

    prinsip dalam perkawinan

    7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga

    mendidik

    Rasulullah Saw Tegaskan Dalam Mendidik Anak Harus dengan Kasih Sayang

    Syukur

    Bersyukur dan Relasinya dengan Kehidupan Manusia

    orang tua

    Orang Tua adalah Guru Pertama dan Utama Bagi Anak-anak

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Mengasuh Anak

    Apakah Mengasuh Anak Hanya Menjadi Tanggung Jawab Istri dan Mencari Nafkah Hanya Tanggung Jawab Suami?

    Hadits

    Hadits tentang Pemukulan Anak dalam Perspektif Maqashid Syariah

    Khutbah Idulfitri

    Khutbah Idulfitri 1443 H: Idulfitri sebagai Momentum Ibadah Kebahagiaan dalam Islam

    Nabi Muhammad Tidak Pernah Memukul Istri

    7 Kategori Zakat Fitrah Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Seksual

    doa agar terhindar dari bahaya

    Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga Lengkap dengan Artinya

    zakat fitrah

    6 Syarat Seseorang Wajib Bayar Zakat Fitrah

    mendidik

    5 Cara Mendidik Anak Ala Nabi Muhammad Saw

    zakat fitrah

    8 Golongan Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitrah Menurut Ulama Perempuan

    Ikrar

    Ikrar Keulamaan Perempuan

  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Catatan Reflektif Wadon Dermayu Ora Meneng

Zahra Amin Zahra Amin
01/07/2019
in Publik
0
perempuan, Indramayu

Anak perempuan Indramayu yang mengikuti tradisi ngarot.

40
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Komunitas jaringan Wadon Dermayu Ora Meneng merupakan respon atas banyaknya persoalan perempuan di Indramayu. Seperti tingginya angka perkawinan anak, trafficking atau tindak pidana perdagangan orang, angka kematian ibu dan bayi yang baru dilahirkan (AKI/AKB), stunting, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan seksual dan lain sebagainya.

Sementara, setiap komunitas perempuan dan organisasi yang peduli dengan isu perempuan hanya fokus pada isu yang sesuai dengan programnya masing-masing, sehingga cenderung cuek dan tidak peduli dengan persoalan perempuan lainnya.

Kita tak memungkiri, Indramayu pernah dipimpin oleh Bupati perempuan Hj. Anna Sophanah, dan banyak tokoh perempuan yang tidak diragukan lagi kiprahnya bahkan hingga dikenal ke level nasional. Sebut saja, Hj. Maria Ulfah Anshor yang pernah menjadi Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Mantan Ketua PP. Fatayat NU.

Belum ditambah dengan sejumlah aktivis perempuan, pegiat dan penggerak isu-isu perempuan yang bertebaran dan masih asyik dengan programnya masing-masing. Semua itu merupakan potensi besar yang sayang jika tidak diberdayakan secara maksimal. Dan bagaimana potensi yang ada mampu dijadikan sebagai bagian dari solusi atas sekian masalah perempuan.

Masih hangat dalam ingatan saya ketika kecil dulu, stigma tentang perempuan Indramayu terdengar negatif. Mulai dari prostitusi illegal yang tersebar di sepanjang jalan pantura, sebutan RCTI (Rangda Cilik Turunan Indramayu), yang artinya banyak perempuan yang dikawinkan saat masih usia anak dan menjadi janda dalam rentang waktu yang singkat. Lalu tingkat pendidikan rendah bagi anak perempuan, sehingga akses terhadap peluang pekerjaan pun minim serta terbatas.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Mengasuh Anak Dicatat sebagai Ibadah
  • Zainab ats-Tsaqafiyah ra Menjadi Kepala Keluarga Direstui Nabi Saw
  • 3 Komponen Penting dalam Hubungan Suami dan Istri
  • Pekerja Rumah Tangga, Bukan Pembantu Atau Asisten

Baca Juga:

Mengasuh Anak Dicatat sebagai Ibadah

Zainab ats-Tsaqafiyah ra Menjadi Kepala Keluarga Direstui Nabi Saw

3 Komponen Penting dalam Hubungan Suami dan Istri

Pekerja Rumah Tangga, Bukan Pembantu Atau Asisten

Streotype yang terlanjur melekat selama bertahun-tahun terhadap perempuan Indramayu menjadi tantangan tersendiri bagaimana melakukan perubahan, dari hal negatif menjadi positif. Meski menyadari tak semudah membalikkan telapak tangan, namun komunitas “Wadon Dermayu Ora Meneng” optimis jalan panjang kesetaraan akan semakin terang.

Selain membangun kesadaran dan komitmen bersama dengan menggunakan strategi keadilan gender dalam Islam, juga bagaimana menguatkan kapasitas para pegiat dan penggerak agar mampu melakukan pengorganisiran persoalan yang dihadapi perempuan.

Karena mayoritas masyarakat Indramayu adalah pemeluk agama Islam, yang selama ini tafsir terhadap teks agama masih bias dan misoginis. Dan hal itu juga tidak bisa dilakukan secara sepihak, maka komunitas harus menggandeng sebanyak mungkin jaringan yang akan terlibat nanti.

Atas dasar itu, saya berikhtiar memulainya dengan penguatan kapasitas agar tak lagi gamang saat melangkah ke depan. Karena menyadari bahwa perempuan sangat rentan dijadikan sebagai objek seksual dan domestikasi peran yang selalu dikaitkan dengan tubuh serta kesehatan reproduksinya. Sehingga dengan demikian, peran perempuan lantas dibatasi. Tak bisa apa-apa. Dan tak boleh ke mana-mana. Ruangnya hanya berada di sekitar rumah saja.

Perspektif mubadalah menjawab semua ketakutan dan kekhawatiran yang selama ini menghinggapi pikiran banyak perempuan. Karena mubadalah mengajak pada nilai kebaikan, bukan melakukan upaya perlawanan, sehingga persoalan tentang perempuan bukan hanya domain perempuan semata, tetapi menjadi masalah yang harus diselesaikan bersama, ditarik menjadi problem kemanusiaan.

Sejalan dengan gagasan dan strategi membentuk komunitas ini, saya menyimak buku “Menolak Tumbang Narasi Perempuan Melawan Kemiskinan”, yang ditulis oleh Ibu Lies Marcoes, bahwa ada empat isu perjuangan Kartini yang harus menjadi perhatian kita bersama. Pertama pendidikan perempuan, kedua tekanan untuk menikah, ketiga kesehatan reproduksi, dan keempat kekerasan terhadap perempuan.

Menurut Ibu Lies dalam buku tersebut, daur (siklus) hidup perempuan miskin sepertinya begitu pendek. Dalam waktu singkat, mereka melewati kanak-kanak, bergegas masuk ke dunia kerja sambil berrumah tangga. Periode ini sering disebut usia produktif. Bagi perempuan, itu bermakna ganda yang membutuhkan tenaga : produktif beranak pinak dan produktif secara ekonomi.

Selama periode itu, perempuan miskin berhadapan dengan sejumlah tantangan, pendidikan rendah, pernikahan di bawah umur, beban kerja berlipat ganda, serta hambatan menjalani kesehatan reproduktifnya dengan aman. Namun, kekerasan fisik dan non fisik merupakan gudang soal yang tak berkesudahan.

Pekerjaan rumah bagi pegiat dan penggerak perempuan, terutama di Indramayu memang sangat banyak sekali. Selain penguatan kapasitas perempuan itu sendiri, juga dibutuhkan kerjasama jaringan untuk melakukan pendampingan kasus, mendorong kebijakan publik serta pengolahan data yang berdasarkan hasil penelitian. Yang semua itu dilakukan secara bertahap dan simultan.

Saya percaya, perempuan yang berjuluk “matahari yang tak pernah tenggelam”, akan benar-benar hadir dan berdiri tegak sebagai makhluk yang merdeka dan berdaya. Tanpa diskriminasi, domestikasi dan stigmatisasi yang memasung harap serta cita-cita Kartini bagi perempuan di negeri ini.[]

Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Pekerja Rumah Tangga

Pekerja Rumah Tangga, Bukan Pembantu Atau Asisten

17 Mei 2022
agama ramah bagi perempuan

Islam Agama Ramah bagi Perempuan

16 Mei 2022
Ulama Nusantara

Respon Ulama Nusantara atas Isu Lingkungan Hidup

13 Mei 2022
korban kekerasan seksual

UU TPKS Melindungi Korban Kekerasan Seksual dan Tidak Melanggengkan Patriarki

12 Mei 2022
keberagaman agama

Merayakan Keberagaman Agama dan Merawat Persaudaraan Sejati

12 Mei 2022
Tradisi Haul

Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial

12 Mei 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Syawal

    Syawal Bulan Pernikahan, Simak Standar Pasangan Suami Istri Ideal ala Nyai Nur Rofiah Berikut Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kiat Membaca Kecerdasan Spiritual Perspektif Danah Zohar dan Ian Marshal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Suami dan Istri Harus Saling Terbuka Terhadap Pendapat Masing-masing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bacaan Doa Selamat untuk Pengantin Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tabu Menstruasi Perempuan dan Minimnya Edukasi 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengasuh Anak Dicatat sebagai Ibadah
  • Zainab ats-Tsaqafiyah ra Menjadi Kepala Keluarga Direstui Nabi Saw
  • 3 Komponen Penting dalam Hubungan Suami dan Istri
  • Pekerja Rumah Tangga, Bukan Pembantu Atau Asisten
  • Pemenuhan Hak Anak Harus Disesuaikan dengan Tumbuh Kembang Anak

Komentar Terbaru

  • Pandangan Hidup dan Kepribadian Kiai-Santri (2) pada Pandangan Hidup dan Kepribadian Kiai-Santri: Belajar dari KH Hasyim Asy’ari (1)
  • Pandangan Hidup dan Kepribadian Kiai-Santri pada Perjalanan Intelektual Al Ghazali dalam Menyusun Kitab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist