• Login
  • Register
Sabtu, 24 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna

Wanda Roxanne Wanda Roxanne
14/09/2020
in Buku, Personal, Rekomendasi
0
674
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Judul tulisan ini adalah buku terbaru Najelaa Shihab yang banyak menginspirasi saya. Buku ini terinspirasi dari perempuan-perempuan yang inspiratif dan teman eksplorasi Mbak Ela dalam perjalanan merayakan keberhasilan dan melakukan perbaikan atas kesalahan. Buku ini kisah tentang perempuan-perempuan dengan berbagai sudut pandang untuk saling menguatkan dan menginspirasi.

“Semoga buku ini sampai kepada sebanyak mungkin Ratu atau Putri untuk mempertajam samurai mereka; para peneliti atau mufassir kitab suci untuk memperdalam dedikasi keilmuannya; ibu tiri, ibu yang mengadopsi, atau sedang menyusui, untuk menguatkan keluarganya; pahlawan lingkungan atau pengusaha teknologi untuk menghadapi apa pun yang mengerdilkan masa depan kita”, begitu satu kalimat pengantar dalam buku ini.

Buku ini selesai saya baca perlahan dan penuh refleksi hanya dalam beberapa jam saja. Buku yang penuh warna, ilustrasi cantik, dan tentu dengan cerita yang bermakna. Setiap lembarnya ada banyak macam-macam cinta, yang begitu luas spektrumnya.

Saya sempat mendengarkan bedah buku CUPYTS ini dua kali, yang pertama diskusi Najelaa dan Ditut sebagai illustrator buku. Kedua diskusi dengan Maudy Ayunda dan Gita Savitri Devi yang berbicara tentang Kepinteran dan Kepintaran, bersama Andien Aisyah, Yura Yunita dan Natasha Rizky tentang Cantik dan Imaji Tubuh, serta bersama Dian Sastrowardoyo dan Dewi Sandra tentang Ambisi dan Gengsi.

Mbak Ela menjelaskan tentang topik-topik tentang perempuan dengan essai singkat dan puitis, serta penuh refleksi dan kehangatan. Semua judul essai begitu menarik dan ada beberapa topik yang menjadi favorit saya.

Baca Juga:

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

Bolehkah Dokter Laki-laki Memasangkan Alat Kontrasepsi (IUD) kepada Perempuan?

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

Perempuan Versus Perempuan

“Kekerasan masih jadi bagian dari kehidupan saya, juga anda dan perempuan di sebelah anda. Kita mungkin bukan pelaku dan korban kekerasan fisik, seperti pemukulan atau pemerkosaan, tetapi kita melakukan dan mengalami kekerasan dalam bentuk verbal maupun nonverbal yang muncul dalam bentuk perundungan.” – hal 15

Data studi menunjukkan bahwa perempuan cenderung saling menjatuhkan bukan menguatkan. Realita ini sungguh menyedihkan tapi juga sangat dekat dengan kita sebagai perempuan. Seperti saat seorang suami selingkuh dengan perempuan lain, maka yang diberi label adalah si perempuan ini. Istilah pelakor (perebut laki orang) disematkan pada perempuan dalam perselingkuhan. Padahal, kadang si perempuan ini juga korban kebohongan si laki-laki yang mengaku single.

Dalam perselingkuhan, perempuan memaklumi laki-laki yang tidak bisa setia atau yang secara terbuka menginginkan poligami. Tapi selalu mengkambinghitamkan perempuan dalam perselingkuhan sebagai penyebab masalah. Padahal ada saat ketika perempuan memang yang bersalah, ada kasus di mana laki-laki yang berbohong dan manipulatif, ada juga kesalahan bersama yang disadari oleh laki-laki dan perempuan itu sendiri.

Chimamanda Ngozi  Adichie pun menguatkan pandangan ini. Dia mengatakan bahwa ada banyak perempuan di dunia yang tidak menyukai sesama perempuan. Perempuan yang seperti ini adalah misogini perempuan. Menurutnya, hubungan pernikahan perempuan dan laki-laki seringkali tidak seimbang. Kita dapat melihat dua perempuan memperebutkan satu laki-laki di depan umum sementara si laki-laki hanya diam saja.

Perbedaan pandangan tentang cara berpakaian, pola asuh anak hingga perkara menjadi Ibu pekerja atau Ibu rumah tangga, juga akan menjadi perdebatan bagi sesama perempuan. Padahal semua perempuan pasti ingin yang terbaik untuk dirinya sendiri dan kehidupannya bersama orang-orang terdekatnya.

Mari kita lihat di sekeliling kita, jika perempuan-perempuan di sekitar kita saling mendukung maka itu adalah anugerah yang perlu disyukuri. Karena pada lingkungan lain, perempuan akan mempertanyakan perempuan lainnya hingga menjadikan bahan gunjingan karena perbedaan dan keputusan yang diambilnya. Atau kita menjadi iri sebagai perempuan dengan perempuan-perempuan hebat di sekitar kita.

Padahal, setiap perempuan memiliki multiperan. Setiap perempuan memiliki latar belakang, nilai-nilai pribadi dan pengalaman yang tidak bisa dibandingkan dengan perempuan lainnya. Idealnya, perempuan yang paling memahami perempuan lainnya karena multiperan ini. Saling mendukung dan mengapresiasi satu sama lain.

Kepintaran dan “Kepinteran”

“Perempuan selalu harus menghadapi pilihan. Jarang di antara kita yang percaya dan cukup berdaya untuk berkata,  kita bisa mendapatkan semua. Salah satu fenomena nyata terlihat saat bicara tentang kepintaran perempuan.”  – hal 79

Mungkin ada di anatara kita yang pernah mendengar atau bahkan mendapatkan penyataan, “Jangan sekolah tinggi-tinggi, nanti cowok pada takut”, “Jangan berkarir sampai tinggi, nanti cowok minder”, “Jangan pinter-pinter, nanti cowok menjauh”, dst. Atau ada orang-orang yang sengaja memilih perempuan yang tidak pintar, pasif dan tidak berdaya untuk menjadi istri agar suami bisa menjadi dominan dalam rumah tangga.

Dalam Gender Gap Global, Indonesia menempati urutan ke-68, dengan index educational attainment di urutan 104 dan dalam perekonomian penghasilan perempuan dan laki-laki 1:2 dengan 54% perempuan yang berpartisipasi. Jadi perempuan yang memiliki pendidikan yang tinggi, jenjang karir yang baik, dan memiliki multiperan itu adalah wanita yang “terlalu tangguh” atau “kepinteran”.

Padahal, kepintaran perempuan bukanlah indikator dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu hubungan. Kepintaran perempuan harusnya tidak akan menjadi ancaman bagi laki-laki sebagai pasangan. Justru kepintaran perempuan akan diturunkan pada anak-anak dan akan mendukung perannya sebagai pasangan dan mampu mendukung pasangannya sekaligus.

Menurut Chimamanda Ngozi Adichie, dunia penuh dengan laki-laki dan perempuan yang tidak menyukai wanita tangguh. Kita telah dikondisikan bahwa kuasa adalah milik laki-laki, sehingga keberadaan perempuan yang tangguh adalah penyimpangan. Karena itu, sesama perempuan saling menjatuhkan karena menganggap perempuan lain adalah saingan, musuh dan bahkan tidak layak memiliki apa yang telah dimilikinya.

Tidak ada perempuan yang kepinteran dan kepintarannya bukanlah ancaman bagi siapapun, justru itu adalah pedang untuk melawan ketidakadilan dan kebodohan. Harusnya perempuan yang pintar dapat terus mengembangkan diri dan potensinya, bukan malah dibatasi dan dihalangi. []

Tags: Cintalaki-lakiperempuan
Wanda Roxanne

Wanda Roxanne

Wanda Roxanne Ratu Pricillia adalah alumni Psikologi Universitas Airlangga dan alumni Kajian Gender Universitas Indonesia. Tertarik pada kajian gender, psikologi dan kesehatan mental. Merupakan inisiator kelas pengembangan diri @puzzlediri dan platform isu-isu gender @ceritakubi, serta bergabung dengan komunitas Puan Menulis.

Terkait Posts

Umat Bertanya Ulama Menjawab

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

23 Mei 2025
Ummu Haram binti Milhan

Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

23 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

23 Mei 2025
Narasi Gender dalam Islam

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

22 Mei 2025
Buku Disabilitas

“Normal” Itu Mitos: Refleksi atas Buku Disabilitas dan Narasi Ketidaksetaraan

22 Mei 2025
Jalan Mandiri Pernikahan

Jalan Mandiri Pernikahan

22 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version