• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Dalam Catatan Sejarah, Ulama Perempuan Berikan Pengaruh Besar Bagi Peradaban Islam

Para perempuan adalah cendekiawan dalam sastra, seni, politik, pemegang otoritas publik dan budaya, teladan dalam moral, kejujuran, kebaikan, kebersahajaan, ketekunan dalam ibadah

Redaksi Redaksi
19/10/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
ulama Perempuan Islam

ulama Perempuan Islam

638
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pandangan Umar Ridha Kahalah, seorang penulis biografi para ulama perempuan Islam dan Arab dalam lima jilid tebal, berjudul: “A’lam al-Nisa fi Alamay al “Arab wa al Islam”. Dalam pengatarnya atas buku ini ia mengatakan:

“Aku sudah bekerja keras, sejauh kemampuanku, untuk menggali dan meneliti sejumlah besar tokoh-tokoh perempuan.

Nama mereka di dunia Arab dan Islam terpatri abadi memberikan inspirasi dan pengaruh yang sangat menonjol dalam dunia ilmu pengetahuan dan peradaban.

Mereka adalah cendekiawan dalam sastra, seni, politik, pemegang otoritas publik dan budaya, teladan dalam moral, kejujuran, kebaikan, kebersahajaan, ketekunan dalam ibadah dan lain-lain.”

Ironisnya, sejarah kaum muslimin sesudah itu, kembali memasung perempuan dalam kerangkeng-kerangken domestik (rumah). Aktivitas intelektual dibatasi dan kerja sosial politik dipasung.

Baca Juga:

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

Ketika Zakat Profesi Dipotong Otomatis, Apakah Ini Sudah Adil?

Sound Horeg: Antara Fatwa Haram Ulama’ dan Hiburan Masyarakat Kelas Bawah

Perempuan – perempuan ulama Islam terlupakan hingga tenggelam dalam timbunan pergumulan sejarah laki-laki. (Baca juga: Meneladani Akhlak Nabi dengan Berbuat Baik pada Non Muslim)

Konon, atas nama kasih sayang, perlindungan, dan penghormatan terhadap perempuan, sistem sosial patriarkhis kembali terbangun.

Sangat mencengkeram dan mendominasi struktur-struktur sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan manusia.

Tindakan itu mereka lakukan dengan alasan agar perempuan tidak menjadi sumber fitnah (kekacauan sosial). Dari titik inilah kemudian, kebudayaan Islam mengalami stagnasi hingga degradasi yang panjang.*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Ijtihad Kyai Husein, Upaya Membangun Keadilan Gender.

Tags: catatanislamPengaruhperadabansejarahulama perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Rabi’ah al-Adawiyah

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan dan

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

17 Juli 2025
Menjadi Pemimpin

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

17 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID