• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Dari Kuliner Nusantara hingga Bazar Buku akan Hadir di Pasar Bestari Festival Beda Setara

Misi yang dibawa Pasar BESTari ini adalah mengenalkan kuliner Nusantara kepada pengunjung,” jelas Fina

Redaksi Redaksi
07/11/2024
in Aktual
0
Pasar Bestari di Festival Beda Setara

Pasar Bestari di Festival Beda Setara

636
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jaringan GUSDURian selalu punya cara apik dalam memperkenalkan keberagaman. Salah satunya melalui Pasar Bestari yang masuk pada rangkaian Festival Beda Setara yang diselenggarakan dalam memperingati 15 tahun wafatnya Gus Dur dan Hari Toleransi Internasional.

Pasar Bestari merupakan ruang promosi isu keberagaman melalui transaksi ekonomi dan dialog para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pasar ini akan berlangsung selama tujuh hari, mulai dari tanggal 10–16 November 2024, dan bertempat di Taman Peradaban Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Koordinator Panitia Pasar Bestari Lutfina Aulia mengatakan, di Pasar Bestari ini tersedia 30 stand atau lapak yang berisi kuliner Nusantara, kerajinan tangan, layanan jasa, hingga buku.

“Kuliner yang ada di Pasar Bestari merupakan makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia. Kawan pasar yang terlibat berasal dari jejaring yang concern dalam isu keberagaman. Selain itu, misi yang dibawa Pasar BESTari ini adalah mengenalkan kuliner Nusantara kepada pengunjung,” jelas Fina, sapaannya.

Menu kuliner Nusantara yang akan hadir pada Pasar Bestari nanti di antaranya ada soto lesah magelang, ⁠soto banjar kalimantan, ⁠soto lombok, soto sokaraja purwokerto, kuliner ndeso Yogyakarta, plecing kangkung Bali, dan masih banyak lagi.

Baca Juga:

Makanan Seksis: Membongkar Patriarki dalam Kuliner Tanah Air

Penting Mempopulerkan Kembali Lagu Indonesia Raya 3 Stanza

Festival Beda Setara Bahas Berbagai Isu Mengenai Keberagaman di Indonesia

Menelisik Makna Toleransi dalam Sepiring Gado-Gado

Di Pasar Bestari, sambung Fina, memiliki tagline “Murah, Ramah, dan Meriah”. Murah meliputi harga produk tetapi kualitas tetap terjaga. Ramah diimplementasikan melalui prinsip UMKM hijau, di mana para penjual tidak menggunakan wadah sekali pakai dan memilah sampah sesuai jenisnya. Juga pengunjung diimbau agar tidak membungkus makanan alias harus makan di tempat.

“Selain menghitung jumlah sampah yang dihasilkan, kami juga menghitung energi listrik yang digunakan setiap harinya. Kawan pasar yang terlibat di sini merupakan UMKM dengan bahan baku lokal sehingga tidak mengeluarkan banyak energi untuk proses produksinya sehingga lebih sedikit emisi yang dikeluarkan. Dan tentunya di Pasar BESTari ini acara dan keberagamannya meriah,” tutur Fina.

Tersedia Makanan Khas dari Berbagai Daerah

Berbeda dari pasar lainnya, Fina mengatakan Pasar Bestari ini mempermudah pengunjung untuk mencicipi makanan khas daerah-daerah yang ada di Indonesia. Tanpa perlu berkeliling Indonesia, Pasar Bestari sudah menyediakan berbagai produk dari daerah-daerah untuk para pengunjungnya.

“Pasar Bestari menjadi pasar yang akan menyediakan makanan dari berbagai daerah. Tentu ini menjadi pembeda karena pengunjung Pasar Bestari tidak harus berkunjung ke daerah tertentu hanya untuk mencicipi makanan khasnya,” kata Fina.

“Untuk transaksinya kita terpusat pada satu kasir. Jadi modelnya adalah para pengunjung itu nggak bisa beli di stand. Transaksinya terpusat di satu kasir dengan pembayarannya bisa menggunakan uang tunai dan menggunakan barcode,” sambung Fina.

Selain kuliner, Pasar Bestari menyediakan berbagai layanan kepada pengunjung, di antaranya tes kesehatan, tes psikologi (cek kepribadian) dan live coaching, hingga baca tarot. Terdapat stand kerajinan tangan juga yang menjual gelang batu dan kain shibori, pembalut kain, sabun natural, dan masih banyak lagi.

Tersedia pula stand khusus untuk buku-buku. Buku yang panitia promosikan salah satunya beragam buku tentang Gus Dur. Akan hadir juga official store angkringan GUSDURian. Tak hanya itu, Pasar Bestari akan menyediakan 100 porsi makanan gratis setiap harinya selama tujuh hari.

Fina berharap, kehadiran Pasar Bestari menjadi ruang interaksi antarwarga, dan menjadi sarana pengenalan kuliner Nusantara.

“Semoga Pasar Bestari tidak hanya sekadar menjadi ruang transaksi tetapi sebagai ruang interaksi yang ramah antarpenjual, pengunjung, dan semua pihak yang terlibat. Juga sebagai ruang untuk mengobati kerinduan akan kuliner Nusantara yang beragam dan kaya akan kebersamaan,” pungkas Fina. (Rilis)

Tags: Bazar BukuFestival Beda SetaraKuliner NusantaraPasar Bestari
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version