• Login
  • Register
Sabtu, 1 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Doa yang Terlarang

Kalau kita mengaku umat Muhammad, dan menjadikan Nabi Muhammad saw. sebagai uswatun hasanah, tak semestinya mengumbar doa buruk kepada siapapun. Apalagi bila orang yang kita anggap jelek hakikatnya tidak seperti itu di mata Allah. Doa itu justru bisa berbalik kepada sang pendoa.

Badriyah Fayumi Badriyah Fayumi
27/11/2020
in Hikmah, Khazanah
0
Penghapusan Kekerasan Seksual

Penghapusan Kekerasan Seksual

97
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Dengan sangat tegas Rasulullah Saw. melarang mendoakan buruk. Dalam hadis riwayat Muslim dari Jabir ra. beliau bersabda :

لاتدعوا على انفسكم ولا تدعوا على اولادكم ولا تدعوا على اموالكم لا توافقوا من الله ساعة يساءل فيها عطاء فيستجيب لكم
“Janganlah kalian berdoa buruk terhadap dirimu sendiri, janganlah kalian berdoa buruk terhadap anak-anakmu, dan janganlah kalian berdoa buruk terhadap harta bendamu. Janganlah (berdoa buruk karena bisa saja) kalian menepati suatu saat di mana Allah diminta memberikan sesuatu pada saat tersebut lalu Allah mengabulkan permintaan kalian itu.”

Bahkan sangat jelas pula Rasulullah saw. melarang doa untuk perbuatan dosa atau doa yang bisa memutus tali silaturrahim kepada sesama. Doa yang demikian bahkan tidak dikabulkan Allah. Sabda Nabi :
لا يزال يستجاب العبد ما لم يدع باءثم او قطيعة رحم ما لم يستعجل …. الحديث رواه مسلم عن ابى هريرة رضى الله عنه
Doa seorang hamba itu akan selalu dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk berbuat dosa atau memutus tali kasih sayang (persaudaraan/persahabatan), selama ia tidak terburu-buru (mau segera terkabul)….

Sebaliknya Rasulullah saw. telah memberi contoh dengan sangat mengesankan bahwa beliau tidak mendoakan jelek sekalipun disakiti dan dihina, fisik dan hatinya, sampai malaikat pun bersedih mendengar pengaduan Rasulullah saw. kepada Allah.

Malaikat bahkan menyatakan kesiapan membinasakan orang-orang Thaif jika Rasulullah memohon kepada Allah. Didukung malaikat seperti itu, apa yang keluar dari lisan Rasulullah? Ternyata doa yang tak terpikir oleh malaikat.. “Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku, karena sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengerti.” Sungguh, ini adalah keagungan akhlak yang luar biasa.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Mengasuh Anak Tugas Siapa?
  • Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!
  • Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?
  • Meneladani Akhlak Nabi dengan Berbuat Baik pada Non Muslim

Baca Juga:

Mengasuh Anak Tugas Siapa?

Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!

Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

Meneladani Akhlak Nabi dengan Berbuat Baik pada Non Muslim

Kalau kita mengaku umat Muhammad, dan menjadikan Nabi Muhammad saw. sebagai uswatun hasanah, tak semestinya mengumbar doa buruk kepada siapapun. Apalagi bila orang yang kita anggap jelek hakikatnya tidak seperti itu di mata Allah. Doa itu justru bisa berbalik kepada sang pendoa.

Rasulullah Saw. bersabda :
ما من عبد مسلم يدعو لاخيه بظهر الغيب الا قال الملك : ولك بمثل. رواه مسلم عن ابى الدرداء رضي الله عنه
Tidaklah seorang hamba muslim yang mendoakan saudaranya di belakangnya (tanpa sepengetahuannya) kecuali malaikat berkata,” Dan doa yang sama untukmu.” (HR. Muslim dari Abu Darda’ RA).

Jika seorang muslim mendoakan baik saudaranya, doa baik itu akan kembali juga untuk dirinya. Hal yang sama juga berlaku jika seorang muslim mendoakan jelek saudaranya. Mendoakan baik adalah kebaikan hati dan kemuliaan budi. Mendoakan jelek adalah letupan nafsu amarah yang lepas kendali. Allah tidak layak diminta mengabulkan doa yang didorong oleh hawa nafsu, baik nafsu amarah, nafsu serakah, nafsu ingin berkuasa, nafsu angkara murka, atau nafsu apa saja. []

Tags: Hadits NabikemanusiaanKesalinganKisah Nabi
Badriyah Fayumi

Badriyah Fayumi

Ketua Alimat/Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Bekasi

Terkait Posts

kerja rumah tangga

Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga

1 April 2023
Pekerjaan rumah tangga suami istri

Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

1 April 2023
Rumah Tangga

Hadis Relasi Rumah Tangga

31 Maret 2023
Melestarikan Tradisi Nyadran

Gerakan Perempuan Melestarikan Tradisi Nyadran

31 Maret 2023
Kemaslahatan Pernikahan

Dalam Ralasi Pernikahan Suami Istri Harus Saling Memberikan Kemaslahatan

31 Maret 2023
Relasi Pernikahan

Dalam Relasi Pernikahan, Perempuan Harus Menjadi Subjek Utuh

31 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Melestarikan Tradisi Nyadran

    Gerakan Perempuan Melestarikan Tradisi Nyadran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Relasi Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Kembali Hadis-hadis Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat
  • Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri
  • Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist