• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Dra. Hj. Khodijah Nasution

Hairus Salim Hairus Salim
29/08/2020
in Featured, Figur, Khazanah, Profil
0
142
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Tadi silaturahmi ke rektor UIN Sunan Kalijaga yang baru Prof Dr. Al Makin. Ngobrol ngalur ngidul di kantornya. Sayangnya tadi tidak sempat foto bareng dan tidak bisa merokok juga. Lalu Pulangnya lewat gedung bernama “Dra. Hj. Khadijah Nasution”, yang keberadaannya baru saya ketahui.

Ini bisa dikatakan satu-satunya nama gedung di UIN Suka yang menggunakan nama perempuan, di tengah dominasi nama laki-laki. Dan juga mungkin satu-satunya yang tanpa gelar “prof” di depannya. Ada yang menduga, ini semata representasi saja, apalagi gedungnya bukan yang utama. Semoga tidak demikian.

Omong-omong siapakah Dra. Khadijah Nasution ini?

Resminya beliau dosen tafsir hadits, bahkan kalau tidak salah kepala jurusan pertama program studi tersebut. Tapi saya bukan mahasiswanya, jadi tak punya kenangan sama sekali. Saya mengenang perjumpaan dengan beliau dalam frekuensi yang lain sekian tahun lampau, yakni ketika aktif di masjid UIN Suka (demikianlah masa lalu saya, nggak buram-buram amat).

Ketika masjid ini dikelola oleh para senior seperti Kanda Faizal Indra Az, Ma’mun Zein, Mbah Dukuh dan lain-lain, mengadakan banyak kegiatan, di antaranya pengajian tafsir setiap senin malam sehabis shalat magrib. Nah pengampunya waktu itu adalah Dra. Khadijah Nasution itu.

Baca Juga:

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

Konon pengajian tafsir itu sudah berlangsung tahunan, terus konsisten diselenggarakan. Mungkin sejak era Kang Otong Abdurrahman, Arifin Thaha, Musrin, dan lain-lain, yang sudah tidak ada lagi ketika saya datang. Hanya nama mereka yang Saya dengar.

Bu Khadijah waktu itu rasanya sudah sepuh sekali. Bisa jadi ia generasi awal pengajar di kampus ini. Wajahnya bersih, sederhana seperti tampilan seorang bunda. Memang ia pribadi yang amat bersahaja. Dari rumahnya di selatan kampus, di komplek perumahan dosen, ia berjalan kaki ke masjid atau ke kampus dengan berkerudung model lama, bukan seperti jilbab sekarang. Jalannya pelan sekali. Demikian juga ketika memberikan pengajian tafsir tersebut, suaranya pelan dan lembut. Tidak berapi-api.

Setiap kali pengajian, beliau membuat “semacam” makalah. Paling atas tertulis satu hingga lima ayat Quran tulis tangan beliau, lalu di bawahnya terjemahan dan tafsirnya ditulis dengan mesin ketik. Setiap senin siang, teman-teman mengambil makalah yang beliau tulis, dan kemudian menggandakannya dalam bentuk stensilan. Lalu membagikannya ketika pengajian akan dimulai. Sekali dua saya juga pernah mendapat tugas mengambil makalah dan menggandakannya, serta sekaligus membagi-bagikannya ke jamaah yang mengikuti pengajiannya.

Jadi beliau tidak mengacu ke satu kitab tafsir, tapi sudah mengkompilasi dari beberapa tafsir. Tampak sekali beliau seorang yang alimah. Saya ingat suatu kali beliau mengatakan bahwa semua orang nantinya akan masuk sorga. Termasuk yang bukan Muslim. Ya karena itulah rahmat Allah, katanya. Waktu itu banyak peserta pengajian yang kaget. Tapi beliau dengan tenang menjelaskannya.

Sekarang saya kira ramai orang omong ulama perempuan, tapi sekian tahun lalu, sosok seperti Bu Khadijah sudah dimunculkan oleh teman-teman. Sebagai catatan saja, hampir 90% jamaah masjid sekaligus jamaah pengajiannya adalah laki-laki. Dan itu bukan mahasiswa dari UIN saja, juga masyarakat umum, karena masjidnya memang terbuka untuk umum.

Sayang sekali makalah-makalah yang beliau tulis tak terarsip dengan baik. Kalau tidak mungkin bisa dikumpulkan dan diterbitkan menjadi “Tafsir Khadijah Nasution”. Demikian sekadar kenangan dan teriring doa untuk beliau. Lahal fatihah. []

Hairus Salim

Hairus Salim

Direktur Gading Publishing

Terkait Posts

Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nyai Ratu Junti

    Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua
  • Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu
  • Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version