• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Fahmina Berikan Pendampingan Pengelolaan Sampah di 4 Pesantren

"Kami ingin menciptakan budaya santri yang sadar akan sampah. Kesadaran ini bisa para santri mulai dari kamar, lingkungan asrama bahkan pesantren. Sehingga tidak ada lagi sampah di pesantren tersebut," kata Abdulloh

Redaksi Redaksi
06/06/2023
in Aktual
0
Pendampingan Pengelolaan Sampah

Pendampingan Pengelolaan Sampah

630
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Fahmina, KUPI bersama kepala desa (Kades) Panggungharjo Krapyak memberikan pendampingan pengelolaan sampah di 4 pesantren yang tersebar di berbagai daerah.

Pendampingan pengelolaan sampah di 4 pesantren tersebut di antaranya, Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy Cirebon, Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, Pondok Pesantren Bangsri Jepara, dan Pondok Pesantren Kempek Cirebon.

Pendampingan pengelolaan sampah ramah lingkungan di pesantren ini diawali dengan kegiatan sosialisasi soal sampah kepada para santri, pengurus, dan pengasuh pondok pesantren.

Koordinator pendamping pengelolaan sampah dari Fahmina, Abdulloh menyampaikan bahwa melalui sosialisasi soal sampah, kami ingin mengenalkan kepada santri, pengurus serta pengasuh mengenai pengertian sampah dan beberapa jenis sampah yang dapat memberikan nilai manfaat.

Abdulloh menyebutkan, yang disebut sampah itu adalah sesuatu barang yang sudah tercampur. Sedangkan kalau bisa dipilah itu merupakan bahan baku. Misalnya seperti plastik, kardus dan botol-botol kaca.

Baca Juga:

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

KUPI Gelar Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Seruan Bangkit dari Krisis Kemanusiaan

Islam Rahmatan Lil ‘Alamin ala KUPI

Tidak Ada Cinta Bagi Ali

Dari bahan baku itu, menurut Abdulloh bisa teman-teman santri pilih dan olah. Hingga akhirnya akan bernilai ekonomi.

Sedangkan sampah jenis organik, bisa teman-teman santri manfaatkan untuk menjadi bahan pupuk untuk media tanaman.

“Kami ingin menciptakan budaya santri yang sadar akan sampah. Kesadaran ini bisa para santri mulai dari kamar, lingkungan asrama bahkan pesantren. Sehingga tidak ada lagi sampah di pesantren tersebut,” kata Abdulloh, Senin, 5 Juni 2023.

Oleh sebab itu, pondok pesantren bagi Abdulloh merupakan wadah yang paling penting untuk melakukan perubahan terutama soal memiliki kesadaran soal sampah.

Karena dari pesantren dapat menciptakan budaya yang sadar bahaya sampah. Juga termasuk mendidik para santri agar bisa mengelola sampah menjadi nilai berguna bahkan memberikan manfaat.

“Melalui program ini, kami ingin membentuk karakter para santri untuk memilah sampah sejak dari hulu, hingga hilirnya tidak ada lagi sampah,” tegasnya.

Bahkan sebagai salah satu contoh pesantren yang dapat menjadi rujukan adalah pesantren di Guluk-guluk Madura.

Tirakat Plastik

Di pesantren tersebut selain menjadi tempat mengaji, para santri juga harus belajar tirakat plastik. Yaitu tidak menggunakan barang-barang yang berbahan plastik.

Sehingga pesantren ini, kata Abdulloh, berhasil untuk menciptakan zero plastik.

“Ini yang ingin saya praktikkan dalam pesantren lainnya. Yaitu memiliki kesadaran soal sampah,” tukasnya.

Dalam upaya pendampingan ini, Abdulloh meminta kepada Kades Panggungharjo Krapyak, Wahyudi Anggoro Hadi untuk terlibat dalam pengelolaan sampah.

Untuk diketahui, Wahyudi merupakan salah Kades inpiratif yang telah berhasil melakukan pengelolaan sampah di desanya.

Wahyudi berhasil memberikan penyadaran kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah. Termasuk saat melakulan pemilahan sampah menjadi bahan baku. []

Tags: Bangsri JeparafahminaKebon JambuKempekKrapyakKupipendampinganPengelolaanpesantrenSampah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Gelar Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Seruan Bangkit dari Krisis Kemanusiaan

14 Mei 2025
Media

Media Punya Peran Strategis dalam Mencegah Konflik Akibat Tidak Dipenuhinya Hak Keberagamaan

26 April 2025
Perempuan bukan Tamu di Ruang Publik

Perempuan Bukan Tamu di Ruang Publik

1 April 2025
Makhluk Intelektual

Laki-laki dan Perempuan adalah Makhluk Intelektual dan Spiritual

1 April 2025
Perempuan bisa menjadi Pemimpin

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Tafsir QS. An-Nisa Ayat 34 dalam Perspektif Keadilan Hakiki Islam

1 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Inses

    Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version