• Login
  • Register
Minggu, 28 Mei 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Fikih yang Berempati Kepada Perempuan Haid

Penting sekali untuk berempati kepada perempuan yang sedang haid, sehingga tidak mudah mengeluarkan pandangan yang menyulitkan dan membuat mereka terhalang dari manfaat sosial yang seharusnya diperoleh

Redaksi Redaksi
15/04/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Fikih Haid

Fikih Haid

901
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam fikih, haid termasuk hadas atau sesuatu yang menghalangi seseorang untuk beribadah seperti shalat.

Sebagai hadas, haid sama seperti junub akibat hubungan seks atau saat keluar sperma. Hanya saja haid lebih lama durasinya, dan tidak bisa dihentikan sendiri.

Kalau junub bisa kita kendalikan waktunya, sementara haid harus menunggu darah selesai keluar.

Daftar Isi

    • Pentingnya Empati
  • Baca Juga:
  • Islam dan Masalah Kesehatan Perempuan
  • Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja
  • Kehidupan Pilu yang Dialami Perempuan Korban KDRT
  • Dukungan Nabi Saw Kepada Perempuan yang Aktif di Ruang Publik
    • Mazhab Hanafi

Pentingnya Empati

Penting sekali untuk berempati kepada perempuan yang sedang haid, sehingga tidak mudah mengeluarkan pandangan yang menyulitkan dan membuat mereka terhalang dari manfaat sosial yang seharusnya diperoleh. Misalnya melarangnya masuk masjid, padahal pekerjaannya di dalam masjid.

Larangan perempuan yang sedang haid masuk masjid memang ada dalam fikih, tetapi pandangan itu memiliki perbedaan dan perdebatan. Seseorang bisa mengambil pandangan yang tidak memperburuk keadaan perempuan.

Baca Juga:

Islam dan Masalah Kesehatan Perempuan

Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja

Kehidupan Pilu yang Dialami Perempuan Korban KDRT

Dukungan Nabi Saw Kepada Perempuan yang Aktif di Ruang Publik

Pada kasus manfaat sosial misalnya, jika kita memilih pandangan yang melarang perempuan masuk masjid, seharusnya kegiatannya dilakukan di luar masjid agar perempuan yang sedang haid bisa tetap mengikuti.

Atau kalau kita memaksa tetap menyelenggarakan kegiatan di masjid, kita harus bersedia untuk menerima pandangan ulama fikih yang manyatakan perempuan boleh masuk dalam keadaan dibutuhkan.

Fikih sangat terbuka dengan solusi ini. Namun, di antara kita sering kali lebih suka mempersulit dan memperburuk keadaaan. Kita tidak lagi menjadi orang yang mampu bersikap rahmah li al-‘Alamin dan berakhlak mulia kepada perempuan.

Padahal inilah visi dan misi Islam. Prinsip syariat Islam sendiri, seperti kata Nabi Saw. mempermudah bukan mempersulit.

Dari Anas bin Malik r.a, berkata: Nabi Muhammad Saw bersabda: “Permudahlah (urusan orang, termasuk dalam hal agama) dan jangan mempersulit, bahagiakanlah dan jangan membuat orang lain ketakutan”. (Shahih al-Bukhari, Kitab al-Adab, no. 6193).

Mazhab Hanafi

Mazhab Hanafi, yang melarang perempuan haid masuk masjid, memperbolehkan perempuan masuk Masjid al-Haram untuk tawaf jika khawatir akan tertinggal rombongannya.

Sementara itu, Mazhab Syafi’i juga memperbolehkan perempuan haid, jika dalam kondisi membutuhkan, untuk masuk atau melewati masjid dengan menjaga diri, agar darah haidnya tidak menetes ke lantai masjid.

Oleh karenanya, alasan yang relevan mengaitkan larangan perempuan yang sedang haid adalah kemungkinan mengotori masjid dengan darahnya.

Jika mampu menjaga diri, maka masuk masjid ketika ada kebutuhan seyogianya boleh untuk masuk masjid. Larangan ini tidak terkait dengan tubuh perempuan yang sebagian orang anggap kotor atau najis.

Sehingga perempuan masih terbuka kesempatan untuk mengakses masjid demi kebaikan dan kemaslahatan yang ia butuhkan.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah.

Tags: empatifikihHaidperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Beragama

Beragama, Tapi Hanya Memikirkan Dunia

28 Mei 2023
Kesehatan Perempuan

Islam dan Masalah Kesehatan Perempuan

27 Mei 2023
Paduan Suara Dialita

Paduan Suara Dialita, Merawat Harapan untuk Meraih Cita

27 Mei 2023
Kerja Para Perempuan

Dukungan Nabi Saw Kepada Perempuan yang Aktif di Ruang Publik

26 Mei 2023
Seksualitas Perempuan

Seksualitas Perempuan Dalam Ruang Publik

26 Mei 2023
Seksualitas Perempuan

Islam Mengapresiasi Seksualitas Laki-laki dan Perempuan

26 Mei 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nyaman dengan Ibu

    Mrs. Chatterjee vs Norway: Ketika Anak Lebih Nyaman dengan Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Refleksi Memperingati Hari Lahir Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Seksualitas Dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kidung Reksabumi; Sebuah Ajakan Umat Beragama untuk Saling Jaga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Beragama, Tapi Hanya Memikirkan Dunia
  • Perseteruan Antara UU Pornografi dan Korban Revenge Porn
  • Islam dan Masalah Kesehatan Perempuan
  • Mariam Al-Ijliya : Astronom Perempuan Abad Ke-10
  • Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist