• Login
  • Register
Minggu, 2 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Film Negeri di Bawah Kabut: Kesalingan Hidup Masyarakat Lereng Gunung Merbabu

Khoniq Nur Afiah Khoniq Nur Afiah
12/06/2020
in Pernak-pernik
0
Film Negeri di Bawah Kabut
89
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Film Negeri di Bawah Kabut membawa para penontonnya merasakan betul bagaimana nasib seoarang petani yang gagal dan terus merugi akibat cuaca yang tidak mendukung dan tidak seimbang adalah pengaruh kegalalan yang sering terjadi.  Aroma alami yang terasa begitu pekat dalam film tersebut membawa penontonnya merasakan betul sulitnya hidup yang sedang di alami para petani di lereng Gunung Merbabu Kabupaten Magelang ini.

Isu-isu ekonomi yang melekat kuat membawa film Negeri di Bawah Kabut ini mengalir begitu menyakitkan saat ditonton. Selain itu, wajah Islam yang begitu jujur juga disajikan. Fenomena tahlilan usai orang meninggal terselenggarakan ditengah himpitan ekonomi yang memperihatinkan. Tetapi, syukur selalu ada jalan untuk melakukan hal-hal baik.

Selain hal-hal yang tertulis diatas, saya juga melihat konsep mubadalah hidup ditengah masyarakat lereng gunung Merbabu ini. Keluarga kecil sederhana menggambarkan peran yang bisa ditukarkan dan suatu perkerjaan yang bisa dikerjalan bersama tanpa memandang jenis kelamin. Hal tersebut terasa menjadi bumbu penyedap di tengah kesulitan yang sedang dialami akibat faktor ekonomi.

Konsep mubadalah, dan kesalingan hidup dalam film tersebut tergambar jelas, kerjasama antara suami dan istri dalam mengurus berbagai urusan rumah tangga menjadi bentuk kemaslahatan yang tercipta dalam suatu keluarga.

Urusan dapur dan urusan ladang yang bisa di kerjakan bersama antara suami dan istri menjadi manifestasi kemaslahatan yang ada dalam konsep mubadalah seperti yang disampaikan oleh Faqih Abdul Qodir dalam postingan instagramnya Sabtu (06/06) minggu lalu.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Maple Yip, Perempuan di Balik In the Name of God: A Holy Betrayal
  • Sekte JMS Korea Selatan: Lakukan Pelecehan Seksual Berkedok Agama
  • Kekerasan Seksual Berkedok Agama dalam Film In The Name Of God: A Holy Betrayal
  • Drama The Red Sleeve: Ketika Perempuan Memilih Berdaya

Baca Juga:

Maple Yip, Perempuan di Balik In the Name of God: A Holy Betrayal

Sekte JMS Korea Selatan: Lakukan Pelecehan Seksual Berkedok Agama

Kekerasan Seksual Berkedok Agama dalam Film In The Name Of God: A Holy Betrayal

Drama The Red Sleeve: Ketika Perempuan Memilih Berdaya

Dan hal itu menjadi bukti bahwa urusan ladang yang selama ini dipandang hanya bisa dilakukan oleh laki-laki terpatahkan, dan urusan dapur yang idealnya dilakukan oleh perempuan juga sirna melihat keharmonisan kerjasama antara suami istri yang sedang memasak bersama. Kemaslahatan yang tercipta menjadi pengantar lahirnya kemarmonisan dan kedamaian keluarga memang hadir ditengah keluarga sederhana yang ada dalam film tersebut.

Kondisi tersebut bukti bahwa masyarakat pedesaan di sekitar lereng Gunung Merbabu, telah hidup bersama dengan konsep kesalingan yang memberi keharmonisan dalam suatu keluarga. Walaupun dihempas oleh berbagai rintangan dalam kehidupan, tetapi dengan hadirnya kesalingan  mampu membantu serta memberi warna indah dalam kehidupan berkeluarga.

Tulisan ini semoga menjadi bahan terbukanya kita semua bahwa betapa pentingnya bermubadalah untuk kita terapkan pada lingkungan sekitar. Bagi penulis, semoga dapat menulis berbagai hal terkait dengan kesalingan yang dapat menarik para pembaca untuk lebih semangat belajar bersama mengenai mubadalah. Dan semoga kita semua diberikan keluarga yang selalu diselimuti dengan keharmonisan. Sekian.[]

Tags: film dokumenterFilm IndonesiaGunung MerbabuKonsep MubadalahResensi FilmReview Film
Khoniq Nur Afiah

Khoniq Nur Afiah

Santri di Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek R2. Tertarik dengan isu-isu perempuan dan milenial.

Terkait Posts

Jumlah mahar

Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw

2 April 2023
Mahar adalah Simbol

Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

2 April 2023
Tujuan menikah

Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

1 April 2023
Momen Ramadan

Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

1 April 2023
Sarana Menikah

Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

1 April 2023
kerja rumah tangga

Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga

1 April 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Kehilangan Sosok Ayah

    Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist