• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Frugal Living: Gaya Hidup yang sepertinya Harus Dipaksakan

Frugal living adalah konsep gaya hidup yang bertujuan untuk mengurangi pengeluaran dengan membeli barang-barang sesuai kebutuhan saja

Indah Fatmawati Indah Fatmawati
17/07/2024
in Personal
0
Frugal Living

Frugal Living

9.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hari ini beberapa berita muncul di beranda saya. Saya sempat geleng-geleng kepala saat membaca berita satu ini. Lalu teringat akan konsep frugal living yang sepertinya harus mulai dipaksakan di zaman yang super hedon seperti sekarang ini.

Banyak orang suka flexing. Padahal kita tidak harus ikut-ikutan flexing. Beberapa perusahaan menjadikan flexing sebagai tujuan marketing, menambah followers atau agar para pembeli mau membeli produk tertentu. Itu artinya kita yang tidak memiliki tujuan berbisnis tentu tidak perlu melakukan hal itu.

Tidak heran memang, di kehidupan yang penuh kompetisi ini, semua orang seakan harus memenuhi tuntutan zaman. Semua orang dituntut menjadi. Yaitu menjadi populer, paling kaya, paling bisa segalanya dan masih banyak tuntutan-tuntutan yang lain lagi. Padahal semua itu tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Jangan sampai karena kita tidak punya prinsip hidup yang jelas, kita jadi mudah terombang-ambing dan hanya hidup berdasarkan trend. Terlebih jika kita hidup ini hanya untuk memenuhi ekspektasi orang lain.

Pikiran saya semakin berkelana memikirkan konsep frugal living tadi, hingga akhirnya saya meneruskan untuk membaca berita yang tadi terlewat di beranda hingga selesai.

Baca Juga:

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan

Katanya, Jadi Perempuan Tidak Perlu Repot?

Mengapa Harus Memaksakan Frugal Living?

Membaca berita kasus pembobolan ATM yang kembali terjadi membuat hati saya semakin miris. Berita semacam ini memang bukanlah berita baru. Namun yang terjadi baru-baru ini, Pelakunya adalah seorang Mahasiswi magang.

Bukan perkara pelakunya adalah seorang perempuan. Namun usia pelaku yang masih belia dan duduk di bangku kuliah ini, tentu sangatlah disayangkan. Pelaku merupakan Mahasiswi magang yang ketika lulus seharusnya menjadi sarjana yang bisa mengamalkan ilmu serta mendedikasikan dirinya untuk kemajuan bangsa.

Mengutip dari detik.com, berita mengenai pembobolan ATM nasabah ini terjadi di Malang. Mahasiswi berinisial FSA, 22 tahun ini akhirnya harus bertanggungjawab atas perbuatannya. FSA adalah Mahasiswi salah satu kampus di Jawa Timur yang berhasil menguras uang nasabah pada saat ia magang di salah satu bank.

Dalam kurun waktu satu bulan dari Oktober hingga November 2023 tahun lalu. FSA berhasil menguras uang sejumlah lebih dari 52 juta lebih. Alasannya pun bikin garuk-garuk kepala, karena ingin memenuhi gaya hidup.

Bagaimana Memaknai dan Menerapkan Frugal Living?

Motif yang mendasari Pelaku karena menuruti gaya hidup tentu jauh dari tuntunan agama untuk hidup sederhana. Setiap orang harusnya bisa hidup sesuai kemampuan dan berhemat tanpa harus menghalalkan segala cara demi tampil bergaya. Gaya hidup tersebut sering kita kenal dengan istilah frugal living.

Frugal living adalah konsep gaya hidup yang bertujuan untuk mengurangi pengeluaran dengan membeli barang-barang sesuai kebutuhan saja. Konsep frugal living memiliki manfaat untuk menghemat pengeluaran, tetapi juga meningkatkan tabungan dan mengurangi utang.

Gaya hidup dengan pintar memilah mana kebutuhan dan mana yang hanya keinginan semata ini tentu  menjadikan kita lebih bijak. Pada akhirnya kita hanya akan membelanjakan uang kita untuk membeli sesuatu yang memang menjadi kebutuhan.

Cara Menerapkan Frugal Living Dalam Kehidupan Sehari-hari

Jika tidak ingin hidup kita kacau, sudah saatnya kita menerapkan frugal living ini dalam kehidupan kita. Berikut beberapa cara menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari:

Pertama, memperhatikan anggaran berdasarkan pendapatan yang realistis. Kita harus bisa memilih mana anggaran prioritas untuk kebutuhan primer dan sekunder kita.

Kedua, hemat dalam pengeluaran. Banyak cara dalam berhemat, misalnya dengan membeli barang yang tidak harus ber-merk, atau membeli barang second yang kualitasnya masih bisa untuk jangka beberapa tahun kemudian.

Ketiga, membuat daftar belanja dengan tujuan menghindari pembelian barang-barang yang tidak perlu. Adanya list belanja yang jelas juga bisa menghemat waktu kita untuk berbelanja.

Keempat, hindari berhutang. Jika saat ini sedang memiliki hutang, sebaiknya prioritaskan terlebih dahulu untuk melunasinya. Jangan berhutang untuk tujuan konsumtif yang akan menambah pembengkakan pengeluaran.

Kelima, mulailah menabung dan investasi. Investasi tidak harus berupa saham ataupun uang, namun investasi bisa berupa ilmu yang kita dapat dari belajar di masa muda.

Perlu kita ingat juga bahwa kita tidak harus hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Apalagi selalu ingin mengesankan orang lain. Hidup biasa-biasa saja sudah cukup dan yang paling penting kita tetap bisa bermanfaat dan saling memberikan manfaat kepada orang lain. []

Tags: Frugal Livinggaya hidupKesehatan MentalLiterasi Media SosialTrend
Indah Fatmawati

Indah Fatmawati

Sebagai pembelajar, tertarik dengan isu-isu gender dan Hukum Keluarga Islam

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID