• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Gender sebagai Topik dan Perspektif

Lies Marcoes sering mengingatkan bahwa gender adalah lensa pelengkap dari berbagai lensa lainnya. Lensa kemanusiaan, kebangsaan, keislaman, lengkapi dengan lensa gender.

Redaksi Redaksi
05/08/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Perspektif Gender

Perspektif Gender

19
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ada perbedaan mendasar antara gender sebagai topik dan sebagai perspektif. Sebagai topik, ia mungkin eksklusif. Membahas relasi antara laki-laki dan perempuan.

Mengingat relasi timpang gender kerap menempatkan perempuan lebih rendah, maka perhatian khusus pada perempuan menjadi penting demi keseimbangan relasi. Akhirnya, gender kerap dipahami identik dengan perempuan.

Namun, gender juga bisa, dan ini lebih penting, digunakan sebagai perspektif. Kalau dalam konteks ini, ia jelas inklusif. Seperti lensa yang menempel di mata, begitulah gender sebagai perspektif. Ia penting digunakan dalam melihat segala hal.

Gender sebagai perspektif adalah sebuah cara memandang dunia dan akhirat. Nah, soal bidadari di surga, kan, di akhirat. Penting juga untuk kita pahami dalam perspektif keadilan gender.

Lies Marcoes sering mengingatkan bahwa gender adalah lensa pelengkap dari berbagai lensa lainnya. Lensa kemanusiaan, kebangsaan, keislaman, lengkapi dengan lensa gender.

Baca Juga:

Resident Playbook dan Pentingnya Perspektif Empati dalam Dunia Obgyn

Membaca Novel Jodoh Pasti Bertemu dalam Perspektif Mubadalah

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

Persoalan Gender dalam Fikih Kesaksian

Mudahnya begini, ketika membicarakan apa saja, baik kemanusiaan, keadilan, kemaslahatan dan lain-lain, tanyakan dua hal ini:

Pertama, apakah dalam rumusan tentang kemanusiaan, keadilan, dan kemaslahatan itu sudah manusiawi, adil, dan maslahat bagi perempuan? (lensa keadilan gender).

Kedua, apakah rumusan tersebut tidak menyebabkan perempuan makin sakit saat menjalani pengalaman biologis perempuan: menstruasi, hamil, melahirkan, nifas, dan atau menyusui?

Apakah rumusan tersebut tidak menyebabkan – perempuan mengalami ketidakadilan gender: stigmatisasi, marginalisasi, subordinasi, kekerasan, dan beban ganda, (pengalaman sosial perempuan)? (lensa keadilan hakiki).

Karenanya, sebagai lensa, gender juga bisa kita pakai untuk memahami sistem kehidupan yang sangat luas. Termasuk kebangsaan. []

Tags: GenderperspektifTopik
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID