• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Hadis dan Al-Qur’an Menjadi Sumber Rujukan Umat Islam

Sering kali satu ayat, atau sejumlah ayat dalam al-Qur'an, turun kepada Nabi Muhammad SAW untuk merespons kasus tertentu atau menjawab pertanyaan tertentu

Redaksi Redaksi
26/06/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
al-Qur'an dan Hadis

al-Qur'an dan Hadis

431
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bagi kita, umat Islam, sumber awal dan utama untuk memutuskan pandangan keagamaan adalah al-Qur’an dan Hadis.

Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sementara Hadis adalah teladan hidup dari wahyu tersebut dalam bentuk perkataan dan perbuatan Nabi SAW.

Memang al-Qur’an dan Hadis, pada praktiknya, bukanlah satu-satunya sumber, karena ulama juga merujuk kepada banyak sumber yang lain. Keduanya mensyaratkan keimanan kepada Nabi Muhammad SAW terlebih dahulu.

Al-Qur’an memang wahyu Allah SWT, tetapi ia hadir kepada kita melalui Nabi Muhammad SAW. Kita harus beriman kepada Nabi SAW sebagai orang yang jujur dan benar-benar telah menerima wahyu, baru bisa menerima al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT kepada kita umat manusia. Dengan keimanan yang sama kepada Nabi SAW, kita pun menerima Hadis atau Sunnah Rasulullah SAW.

Al-Qur’an turun secara berangsur, selama 23 tahun, dalam dua periode Makkah dan Madinah. Tidak secara langsung dalam satu kitab. Sering kali satu ayat, atau sejumlah ayat dalam al-Qur’an, turun kepada Nabi Muhammad SAW untuk merespons kasus tertentu atau menjawab pertanyaan tertentu. Namun tidak semua demikian.

Baca Juga:

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Pada masa Nabi SAW, al-Qur’an sudah ditulis oleh beberapa sahabat, meski belum sistematis. Tidak juga tersusun dalam satu kitab sebagaimana kita kenal sekarang. Tulisan al-Qur’an, saat itu, tidak menjadi rujukan utama. Karena ba sisnya masih berupa hafalan Nabi SAW dan para Sahabat.

Hampir setiap tahun, yaitu di bulan Ramadan, Nab SAW mengulang hafalan di depan malaikat Jibril as, atau Jibril as di hadapan Nabi Saw atau beberapa sahabat di hadapan Nabi SAW.

Tulisan al-Qur’an yang berserakan itu, pada masa Abu Bakar ra, kemudian dikumpulkan dan disalin ke dalam lembaran berupa kulit yang telah disamak.

Mushaf Hafshah

Pengumpulan ini untuk memastikan semua ayat dan surat al-Qur’an sudah tertulis dan memiliki salinan yang utuh, tidak terpencar dan berpisah-pisah. Salinan ini disebut Mushaf Hafshah bint Umar al-Khattab ra, karena disimpan, dijaga, dan dipelihara oleh beliau.

Merujuk kepada Mushaf Hafshah ra ini, Khalifah Ketiga, Utsman bin Affan ra membuat salinan lagi sebanyak 6 naskah. Ada yang ia simpan, dan sisanya ia kirim ke Makkah, Madinah, Bashrah, Kufah, dan Syam.

Salinan baru ini orang-orang menyebutnya sebagai Mushaf Utsman bin Affan ra atau Mushhaf al-Umm (Kitab Induk). Salinan inilah yang kemudian sampai kepada kita, generasi yang sudah akrab dengan percetakan.

Mushaf Utsman bin Affan ra ini tidak memiliki titik maupun tanda baca. Sehingga masih mungkin kata dan kalimat tertentu membacanya dengan dialek-dialek yang berbeda dari Suku Quraisy yang memang Nabi Saw izinkan.

Oleh Abu Aswad ad-Duali (w. 90 H/708 M), al-Qur’an diberikan titik pada huruf dan harakat atau tanda baca, agar orang-orang yang bukan Arab tidak salah dalam membaca al-Qur’an.

Saat ini, cetakan al-Qur’an sudah lengkap dengan nomor ayat dan surat, tanda berhenti. Bahkan hiasan frame setiap halaman, dan warna-warni tertentu untuk memudahkan para pembaca dan penghafalnya.

Al-Qur’an menamakan sebagai petunjuk (hudan) bagi umat manusia (QS. al-Baqarah (2): 185: Ali Imran (3): 4). Terutama bagi mereka yang meyakininya, mau menjaga, dan melakukan kebaikan-kebaikan (QS. al-Baqarah (2): 2 dan al-A’raf (7): 52). []

Tags: al-quranHadisislamRujukansumberumat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Tauhid

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

11 Juli 2025
Tauhid dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

11 Juli 2025
Membebaskan Manusia

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

11 Juli 2025
Berkeluarga

Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia

10 Juli 2025
Perempuan sebagai Fitnah

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Film Horor

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

10 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kopi yang Terlambat

    Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kuasa Suami atas Tubuh Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam
  • Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji
  • Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID