• Login
  • Register
Sabtu, 4 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Hari Raya dalam Puisi Ulama Sufi

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
01/08/2020
in Hikmah, Puisi, Rekomendasi
0
Ilustrasi NBU

Ilustrasi NBU

937
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Hari raya dalam Bahasa Arab disebut “Id” (العيد). Kita mengenal Idul Adha, saat ini yaitu hari raya kurban, dan Idul Fitri, yaitu hari raya sebelumnya, setelah berpuasa sebulan penuh. Kata Imam Ibn Rajab (w. 795 H), dalam Kitab “Latha’if al-Ma’arif”, id atau hari raya adalah hari kegembiraan dan kesenangan. Kegembiraan yang hakiki, bagi orang-orang beriman, adalah bersama Allah Swt, ketika di dunia ketakwaanya bertambah dan sukses, sehingga di akhirat memperoleh ampunan dan anugerah-Nya (Surat Yunus, 58).

Sedangkan kata Imam Ibn Rajab, seorang ulama sufi yang arif billah berkata: “Seseorang yang riang gembiranya karena selain Allah, maka ia akan mudah lupa kepada-Nya. Orang yang lalai dari Allah, akan bergembira dengan hawa nafsunya, sementara orang yang cerdas akan bergembira dengan Tuhan-nya”. Tidak penting apakah Anda bergembira atau bersedih, selama hal itu membawamu kepada-Nya, maka Anda sedang berhari raya yang sesungguhnya.

Imam Ibn Rajab menambahkan, kita mengenal beberapa pernyataan dalam kalimat-kalimat berbahaa Arab, mengenai hari raya dan ketakwaan ini:
ليس العيد لمن لبس الجديد، إنما العيد لمن طاعاته وتقواه تزيد
Berhari raya itu bukan dengan baju-baju baru lalu bergembira,
Melainkan dengan tambahnya ketaatan, taqwa, dan setia.

ليس العيد لمن تجمل باللباس والركوب، إنما العيد لمن غفرت له الذنوب
Hari raya itu bukan bagi mereka yang memperindah diri dengan baju dan kendaraan,
Melainkan mereka yang mendapat ampunan karena banyak berbuat kebaikan.
Sebagian sufi bermunajat pada malam hari raya:

بحرمة غربتي كم ذا الصدود ألا تعطف علي ألا تجود
سرور العيد قد عم النواحي وحزني في ازدياد لا يبيد
فإن كنت اقترفت خلال سوء فعذري في الهوى ألا أعود
Aku memang terasing darimu, sehingga tertutup semua pintu
Tapi, tidakkah engkau mengasihi diriku dan mau berbagi rindu?
Kegembiraan hari raya telah membahana ke segala penjuru
Tetapi sedihku justru bertambah, dan suaranya masih nyaring menderu
Aku akui telah berdosa padamu pada saat-saat salah dan khilafku
Maafkan nafsuku, berjanji tidak mengulangi, janjiku kan setia padamu.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
  • Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Baca Juga:

Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw

Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Sebagian ulama lain juga bersenandung:
للناس عشر وعيد وأنا فقير وحيد
يا غايتي ومنايا قد لذ لي ما تريد
Mereka punya hari-hari raya dengan suka cita
Aku miskin dan sendiri, tidak memiliki itu semua
Duhai tujuan hidup dan matiku
Suka citaku ketika memenuhi semua maumu

Imam al-Syibli (Dulaf bin Jahdar, w. 334 H/946 M) juga menggubah sebuah bait syi’ir serupa:
إذا ما كنت لي عيدا فما أصنع بالعيد
جرى حبك في قلبي كجري الماء في العود
Andai aku berjumpa dengan hari raya
Apakah yang bisa kuperbuat untuknya?
Cukuplah cintamu yang mengalir dalam hatiku
Laksana air yang mengalir dalam batang kayu

Bagi orang-orang yang berman, kata Ibn Rajab, setiap hari adalah hari raya, ketika bisa beribadah, bertakwa, dan sadar dengan kehadiran Allah Swt. Sebagaimana di surga kelak, setiap hari adalah hari raya, karena selalu berjumpa dan bercengkerama dengan Allah Swt. Imam Hasan al-Bashri juga berkata dalam hal ini: “Hari dimana seseorang tidak berdosa adalah hari raya yang sesungguhnya, begitupuan hari dimana seseorang bisa bertakwa adalah hari raya yang sesunggunya”.

Demikian pernyataan-pernyataan ini bisa ditemukan di Kitab “Latha’if al-Ma’arf fima li Mawasi al-‘Am min al-Wazha’if” karya Imam al-Hafiz Zayn al-Din Abi al-Faraj ‘Abdurrahman ibn Ahmad ibn Rajab al-Hanbali al-Dimasyqi (736-795 H). []

Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir, biasa disapa Kang Faqih adalah alumni PP Dar al-Tauhid Arjawinangun, salah satu wakil ketua Yayasan Fahmina, dosen di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan ISIF Cirebon. Saat ini dipercaya menjadi Sekretaris ALIMAT, Gerakan keadilan keluarga Indonesia perspektif Islam.

Terkait Posts

Perempuan Masa Nabi Saw

Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

4 Februari 2023
Hari Kanker Sedunia

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

4 Februari 2023
Nabi Muhammad Saw

Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw

4 Februari 2023
Hijab

Makna Hijab Menurut Para Ahli

3 Februari 2023
Penyebab Su'ul Khatimah

5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

3 Februari 2023
Perempuan Berbicara dan Berpendapat

Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

3 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nabi Saw Menghormati Anak Perempuan

    Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
  • Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga
  • Makna Hijab Menurut Para Ahli

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist