• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hukum Syariat

Hukum Patungan Hewan Kurban Kambing, Bolehkah?

Kebolehan patungan hewan kurban kambing itu apabila orang yang ikut patungan itu menyerahkan hewan kurbannya hanya pada satu orang

Redaksi Redaksi
22/06/2022
in Hukum Syariat, Pernak-pernik
0
Hukum Patungan Hewan Kurban Kambing

Hukum Patungan Hewan Kurban Kambing

212
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pada ilmu fiqh tentang hukum patungan hewan kurban kambing, mungkin dapat disimpulkan hukumnya terbagi menjadi dua, boleh dan tidak boleh.

Hukum Patungan Hewan Kurban Kambing

Kebolehan patungan hewan kurban kambing itu apabila orang yang ikut patungan itu menyerahkan hewan kurbannya hanya pada satu orang.

Atau lebih sederhanya, misal ada 7 orang patungan membeli satu kambing. Lalu kambing itu di hibahkan ke salah satu peserta sebagai kurbannya. Patungan seperti ini hukumnya boleh.

Atau misalnya lagi, di dalam satu keluarga yang terdiri dari 5 orang patungan membeli kambing, lalu kambing itu dihibahkan ke salah satu anggota keluarga dan ketika disembelih niatnya sebagai kurban satu orang, maka patungan seperti ini hukumnya boleh.

Pasalnya kebolehan itu sudah menjadi ketentuan syariat dan sepakati oleh para ulama bahwa kambing hanya bisa niatnya untuk kurban satu orang, tidak boleh lebih.

Jika kambing niatnya untuk kurban lebih satu orang, maka hukumnya tidak sah sebagai kurban, dan hanya berstatus sebagai sembelihan biasa.

Baca Juga:

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Tafsir Sakinah

Ini sebagaimana penjelasan oleh Imam Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj berikut;

تُجْزِئُ ( الشَّاةُ ) الضَّائِنَةُ وَالْمَاعِزَةُ ( عَنْ وَاحِدٍ ) فَقَطْ اتِّفَاقًا لَا عَنْ أَكْثَرَ

Artinya : (Seekor kambing) baik domba maupun kambing kacang itu mencukupi (sah) untuk qurban (satu orang) saja berdasarkan kesepakatan ulama, tidak untuk lebih satu orang.

Pendapat Tidak Boleh Patungan Hewan Kurban

Sementara itu, hukum tidak boleh patungan hewan kurban kambing ini apabila kambing hasil patungan tersebut niatnya sebagai kurban semua peserta, maka itu hukumnya tidak boleh.

Ini sebagaimana termaktub dalam Darul Ifta’ Al-Mishriyah berikut;

هل يجوز لأهل بيت أن يشتركوا في شراء شاة ليضحوا بها؟

الشاة لا يصح الاشتراك فيها، ولكن يجوز لأهل البيت أن يجمعوا ثمنها ويهبوه لأحدهم ليضحي ، ويكون لهم أجر الصدقة، وهو يشركهم في الثواب.

Artinya : Apakah boleh bagi satu keluarga patungan membeli satu kambing dan jadi kurban mereka?

Tidak sah berserikat dalam kambing kurban. Akan tetapi boleh bagi satu keluarga mengumpulkan uang seharga kambing dan kemudian mereka hibahkan kepada satu orang sebagai kurbannya.

Semua anggota keluarga mendapatkan pahala sedekah dan hendaknya orang yang berkurban mengikutkan mereka dalam pahala kurbannya.

Dengan demikian, maka dapat kesimpulan bahwa patungan hewan kurban kambing hukumnya boleh. Dengan catatan, asalkan nanti ketika sembelihan niatnya sebagai kurban satu orang saja.

Jika niatnya sebagai kurban semua peserta, maka hukumnya tidak sah sebagai kurban. (Rul)

Tags: fiqhhari raya idul adhahewan kurbanhukumislamkambingKurbanpatungan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Seksualitas

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

9 Juli 2025
Tubuh Perempuan

Mengebiri Tubuh Perempuan

9 Juli 2025
Pengalaman Biologis Perempuan

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

9 Juli 2025
Perjanjian Pernikahan

Perjanjian Pernikahan

8 Juli 2025
Kemanusiaan sebagai

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

8 Juli 2025
Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pernikahan Tradisional

    Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID