• Login
  • Register
Senin, 27 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hukum Syariat

Hukum Patungan Hewan Kurban Kambing, Bolehkah?

Kebolehan patungan hewan kurban kambing itu apabila orang yang ikut patungan itu menyerahkan hewan kurbannya hanya pada satu orang

Redaksi Redaksi
22/06/2022
in Hukum Syariat, Pernak-pernik
0
Hukum Patungan Hewan Kurban Kambing

Hukum Patungan Hewan Kurban Kambing

171
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pada ilmu fiqh tentang hukum patungan hewan kurban kambing, mungkin dapat disimpulkan hukumnya terbagi menjadi dua, boleh dan tidak boleh.

Daftar Isi

    • Hukum Patungan Hewan Kurban Kambing
  • Baca Juga:
  • 3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan
  • 5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili
  • Asy-Syifa Binti Abdullah: Ilmuwan Perempuan Pertama dan Kepala Pasar Madinah
  • Inti Ajaran Islam Adalah Penghargaan Kepada Seluruh Makhluk Hidup
    • Pendapat Tidak Boleh Patungan Hewan Kurban

Hukum Patungan Hewan Kurban Kambing

Kebolehan patungan hewan kurban kambing itu apabila orang yang ikut patungan itu menyerahkan hewan kurbannya hanya pada satu orang.

Atau lebih sederhanya, misal ada 7 orang patungan membeli satu kambing. Lalu kambing itu di hibahkan ke salah satu peserta sebagai kurbannya. Patungan seperti ini hukumnya boleh.

Atau misalnya lagi, di dalam satu keluarga yang terdiri dari 5 orang patungan membeli kambing, lalu kambing itu dihibahkan ke salah satu anggota keluarga dan ketika disembelih niatnya sebagai kurban satu orang, maka patungan seperti ini hukumnya boleh.

Pasalnya kebolehan itu sudah menjadi ketentuan syariat dan sepakati oleh para ulama bahwa kambing hanya bisa niatnya untuk kurban satu orang, tidak boleh lebih.

Jika kambing niatnya untuk kurban lebih satu orang, maka hukumnya tidak sah sebagai kurban, dan hanya berstatus sebagai sembelihan biasa.

Baca Juga:

3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Asy-Syifa Binti Abdullah: Ilmuwan Perempuan Pertama dan Kepala Pasar Madinah

Inti Ajaran Islam Adalah Penghargaan Kepada Seluruh Makhluk Hidup

Ini sebagaimana penjelasan oleh Imam Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj berikut;

تُجْزِئُ ( الشَّاةُ ) الضَّائِنَةُ وَالْمَاعِزَةُ ( عَنْ وَاحِدٍ ) فَقَطْ اتِّفَاقًا لَا عَنْ أَكْثَرَ

Artinya : (Seekor kambing) baik domba maupun kambing kacang itu mencukupi (sah) untuk qurban (satu orang) saja berdasarkan kesepakatan ulama, tidak untuk lebih satu orang.

Pendapat Tidak Boleh Patungan Hewan Kurban

Sementara itu, hukum tidak boleh patungan hewan kurban kambing ini apabila kambing hasil patungan tersebut niatnya sebagai kurban semua peserta, maka itu hukumnya tidak boleh.

Ini sebagaimana termaktub dalam Darul Ifta’ Al-Mishriyah berikut;

هل يجوز لأهل بيت أن يشتركوا في شراء شاة ليضحوا بها؟

الشاة لا يصح الاشتراك فيها، ولكن يجوز لأهل البيت أن يجمعوا ثمنها ويهبوه لأحدهم ليضحي ، ويكون لهم أجر الصدقة، وهو يشركهم في الثواب.

Artinya : Apakah boleh bagi satu keluarga patungan membeli satu kambing dan jadi kurban mereka?

Tidak sah berserikat dalam kambing kurban. Akan tetapi boleh bagi satu keluarga mengumpulkan uang seharga kambing dan kemudian mereka hibahkan kepada satu orang sebagai kurbannya.

Semua anggota keluarga mendapatkan pahala sedekah dan hendaknya orang yang berkurban mengikutkan mereka dalam pahala kurbannya.

Dengan demikian, maka dapat kesimpulan bahwa patungan hewan kurban kambing hukumnya boleh. Dengan catatan, asalkan nanti ketika sembelihan niatnya sebagai kurban satu orang saja.

Jika niatnya sebagai kurban semua peserta, maka hukumnya tidak sah sebagai kurban. (Rul)

Tags: fiqhhari raya idul adhahewan kurbanhukumislamkambingKurbanpatungan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Prinsip Hidup Bersama

Piagam Madinah: Prinsip Hidup Bersama

27 Maret 2023
kehidupan bersama

Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama

27 Maret 2023
Kesehatan Gigi dan Mulut

Ramadan Tiba, Kesehatan Gigi dan Mulut Harus Tetap Terjaga

26 Maret 2023
Konstitusi

Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI

25 Maret 2023
Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

25 Maret 2023
agama

Jangan Pernah Menyalahkan Agama Seseorang yang Berbeda

25 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Akhlak dan perilaku yang baik

    Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Waspadai Propaganda Intoleransi Jelang Tahun Politik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Piagam Madinah: Prinsip Hidup Bersama
  • Nyai Pinatih: Sosok Ulama Perempuan Perekat Kerukunan Antarumat di Gresik
  • Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama
  • Q & A: Apa Batasan Sakit yang Membolehkan Tidak Puasa di Bulan Ramadan?
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist