• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Kebahagiaan dan Kesuksesan, Mana yang Harus Didahulukan?

Salingers gimana menurutmu, apakah kamu sudah bahagia, sukses atau justru sudah keduanya secara bersama?

Luqyana Chaerunnisa Luqyana Chaerunnisa
03/11/2022
in Pernak-pernik
0
Kebahagiaan dan Kesuksesan

Kebahagiaan dan Kesuksesan

584
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kebahagiaan dan kesuksesan memiliki peran besar dalam kehidupan seseorang. Terkadang keduanya juga menjadi standar utama dalam menentukan apakah seseorang berhasil dalam hidupnya atau tidak. Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa individu yang bahagia sekaligus sukses kita lihat dari berbagai domain kehidupan. Termasuk di dalamnya yakni pernikahan, pendapatan, persahabatan, keluarga, kinerja, dan kesehatan. Kenyataan yang cukup mengenaskan ialah ketika standar ini hanya kita lihat dari kekayaan dan kekuasaan.

Hubungan Kesuksesan dan Kebahagiaan

Saya menyadari bahwa kebanyakan orang tentu berpikir bahwa sukses adalah sesuatu yang memiliki konotasi positif. Orang-orang yang sukses kita anggap telah mencapai sesuatu yang besar dan layak di berbagai bidang kehidupan. Konstruk yang terbangun di masyarakat kita membaginya menjadi dua hal yakni dengan sukses maka orang akan bahagia atau justru kebahagiaan yang akan mendatangkan kesuksesan?

Ngomong-ngomong soal kesuksesan dulu baru bahagia kemudian, itu berkaitan dengan yang Maslow sampaikan mengenai teori kebutuhan manusia bahwa seseorang terlebih dahulu harus memenuhi kebutuhan dasar yang menjadi susunan piramida kebutuhan.

Piramida kebutuhan tersebut meliputi lima tingkatan, yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan cinta kasih dan kepemilikan, kebutuhan harga diri dan pengakuan orang lain serta kebutuhan aktualisasi diri. Seseorang akan merasa termotivasi untuk memenuhi kebutuhan berdasar kadar kepentingan dari yang paling dasar hingga paling tinggi.

Dari yang Maslow sampaikan tersebut, tentu sukses di sini secara sempit tidak kita artikan sebagai keberhasilan dalam ranah materil saja. Sejalan dengan yang Ariana Huffington sampaikan bahwa terdapat empat komponen kesuksesan dalam hidup, yakni kesehatan lahiriah-batiniah (well-being), ketakjuban (wonder), kearifan(wisdom), dan sikap memberi(giving).

Baca Juga:

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

Di mana setiap komponen itu berbanding lurus dengan kebahagiaan. Misalnya, ketika seseorang dapat mencapai salah satu komponen,  maka ia akan mendapat tingkat kepuasan. Rasa kepuasaan itulah yang mendatangkan kebahagiaan.

Kebahagiaan tersebut hadir sebagai emosi positif yang seseorang terima. Bagaimana seseorang puas dengan pencapaian dalam hidupnya. Kemudian, emosi positif itu akan menghasilkan suatu kecenderungan untuk melakukan tujuan baru.

Namun, beberapa orang juga mengatakan  bahwa tiada kesuksesan tanpa kebahagiaan. Artinya kesuksesan dihasilkan dari orang yang bahagia. Hal itu bisa kita lihat dari dua faktor utama yakni Pertama, orang yang bahagia memiliki hati yang positif. Perilaku ini tentunya memiliki kemungkinan mendorong seseorang untuk bekerja dan berkarya secara aktif.

Kedua, orang yang bahagia mempunyai cara berpikir yang positif dan terampil. Dengan suasana hati yang menyenangkan maka akan menghasilkan sumber daya yang optimal. Sonja, dkk., mengartikan emosi positif yang mendatangkan kebahagiaan tersebut meliputi kepercayaan diri, optimisme,dan efikasi diri.

Jelasnya masing-masing orang memiliki tingkatan kebahagiaan yang berbeda-beda pula.  Tentunya semua itu terpengaruh oleh beragam faktor, baik internal yakni dalam diri seseorang maupun eksternal yaitu lingkungannya.

Jadi, Mana Yang Harus Didahulukan?

Seperti halnya kebahagiaan, kesuksesan juga bernilai subjektif, keduanya dapat kita lihat dari pengalaman masing-masing individu, juga pencapaian seseorang yang terevaluasi dengan cara yang berbeda-beda. Pada akhirnya kita dapat menentukan bahwa hal ini bisa saling berkesinambungan.

Tidak ada yang dapat kita dahulukan, sebab tidak hanya kesuksesan yang membuat orang bahagia, tetapi juga karena pengaruh positif atau kebahagiaan tersebut yang akan menghasilkan kesuksesan.

Didukung dengan beberapa jawaban dari kawan-kawan Instagram, melalui fitur pertanyaan, dari si F membuat standar bahagia sekaligus sukses apabila dapat memberikan yang terbaik dari apa yang dia bisa, tak lupa bersyukur pada Yang Memberi Nikmat. Lain halnya dengan si O, standar bahagia dan sukses apabila ia bisa bermanfaat bagi orang lain apapun bentuknya.

Dan si A mengatakan bahwa ukuran bahagia dan sukses apabila “iso ndue keluarga sek utuh” artinya bisa mendapatkan keluarga yang utuh. Semua jawaban teman-teman menunjukkan bahwa sukses dan bahagia masing-masing memiliki alasannya, hal itu sesuai dengan kebutuhan dan harapan yang ingin kita capai.

Jadi, salingers gimana menurutmu, apakah kamu sudah bahagia, sukses atau justru sudah keduanya secara bersama? []

Tags: HidupkebahagiaankehidupankemanusiaanKesuksesanmanusia
Luqyana Chaerunnisa

Luqyana Chaerunnisa

Mahasiswi Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bisa dihubungi melalui Instagram @luqyanachaerunnisa

Terkait Posts

Tauhid dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

11 Juli 2025
Membebaskan Manusia

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

11 Juli 2025
Berkeluarga

Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia

10 Juli 2025
Perempuan sebagai Fitnah

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Film Horor

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

10 Juli 2025
Perempuan sebagai Fitnah

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kopi yang Terlambat

    Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kuasa Suami atas Tubuh Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam
  • Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji
  • Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID