• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Keberanian Manal Sharif Mengubah Takdir Perempuan Arab Saudi di Balik Setir Mobil

Manal Sharif adalah figur penting dalam sejarah perjuangan hak-hak perempuan di dunia Muslim.

Ibnu Fikri Ghozali Ibnu Fikri Ghozali
06/12/2024
in Figur, Rekomendasi
0
Manal Sharif

Manal Sharif

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sejak larangan mengemudi bagi perempuan di Arab Saudi dicabut pada 2018, kita bisa melihat perubahan signifikan di kota-kota seperti Mekkah dan Madinah, serta di seluruh negeri.

Perempuan kini memiliki kebebasan untuk mengendarai kendaraan pribadi tanpa perlu pendampingan oleh laki-laki, yang sebelumnya menjadi norma. Perubahan ini tentu sangat menggembirakan, terutama bagi perempuan yang sebelumnya sangat terbatas dalam mobilitas dan kebebasan sehari-hari mereka.

Kebijakan yang mencabut larangan mengemudi bagi perempuan di Arab Saudi merupakan salah satu tonggak besar dalam reformasi sosial yang tengah berlangsung di negara tersebut.

Langkah ini tidak hanya menggambarkan perubahan kebijakan pemerintah. Tetapi juga mencerminkan upaya lebih luas untuk meningkatkan hak-hak perempuan dalam masyarakat yang sebelumnya sangat konservatif. Namun, keberhasilan ini tidak terlepas dari perjuangan dan keberanian sosok-sosok inspiratif seperti Manal Sharif, yang telah menjadi pelopor dalam mengadvokasi hak perempuan untuk mengemudi.

Manal Sharif adalah seorang aktivis hak-hak perempuan dan tokoh reformasi sosial yang lahir di Arab Saudi pada tahun 1979. Ia terkenal luas sebagai salah satu perempuan pertama yang menentang larangan mengemudi bagi perempuan di negara tersebut. Sebuah langkah berani yang menginspirasi gerakan sosial di Arab Saudi dan menarik perhatian dunia internasional.

Baca Juga:

Membincang Femisida, Kejahatan yang Membunuh Kemanusiaan

Refleksi Hari Ibu: Semua Perempuan adalah Ibu

Pelecehan Seksual di Transportasi Umum

Memaknai Asal-usul Penciptaan Perempuan

Melalui perjuangannya, Manal menjadi simbol perubahan yang tidak hanya berfokus pada hak mengemudi. Tetapi juga pada perjuangan lebih luas untuk hak-hak perempuan di masyarakat yang sangat konservatif.

Kampanye “Women2Drive”

Manal lahir dan besar di Mekah dalam keluarga yang sangat religius. Sebagai seorang Muslimah yang taat, ia mematuhi aturan-aturan ketat di Arab Saudi. Namun, pengalaman pribadinya, termasuk kesulitan bepergian tanpa pendamping laki-laki, menanamkan kesadaran akan ketidakadilan yang perempuan alami di negaranya.

Dengan latar belakang pendidikan di bidang teknologi informasi, Manal bekerja sebagai profesional di perusahaan minyak nasional Saudi, Aramco, salah satu tempat kerja yang relatif inklusif bagi perempuan.

Pada tahun 2011, Manal menjadi perhatian dunia ketika ia mengunggah video dirinya sedang mengemudi mobil di Khobar, Arab Saudi. Aksi ini merupakan bagian dari kampanye “Women2Drive.” Sebuah gerakan yang mendorong perempuan Saudi untuk menuntut hak mereka mengemudi. Tindakan ini, meskipun sederhana, dianggap revolusioner di negara yang saat itu melarang perempuan mengemudi secara hukum.

Akibat aksinya, Manal tertangkap dan ditahan selama sembilan hari di penjara. Penahanannya memicu kritik internasional terhadap kebijakan Arab Saudi dan memobilisasi dukungan global untuk kampanye Women2Drive. Setelah pembebasannya, Manal terus berbicara secara vokal tentang hak-hak perempuan, meskipun ia menghadapi ancaman serius terhadap keselamatannya.

Mencabut Larangan Mengemudi bagi Perempuan

Pada tahun 2018, Arab Saudi akhirnya mencabut larangan mengemudi bagi perempuan. Sebuah langkah yang dianggap sebagai kemenangan besar bagi gerakan hak-hak perempuan. Meskipun perubahan ini juga terpengaruh oleh kebijakan reformasi Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Perjuangan Manal dan aktivis lainnya menjadi katalis utama dalam menciptakan kesadaran publik tentang pentingnya kesetaraan gender.

Larangan mengemudi bagi perempuan di Arab Saudi menjadi kendala besar dalam kehidupan sehari-hari perempuan. Karena negara ini tidak memiliki sistem transportasi umum yang memadai, perempuan yang tidak dapat mengemudi harus bergantung pada dua pilihan utama untuk berkeliling kota. Menyewa sopir laki-laki atau bergantung pada pendamping laki-laki. Bahkan jika itu seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun.

Dalam konteks ini, perempuan Saudi tidak hanya kehilangan kebebasan mobilitas mereka, tetapi juga harus menghadapi ketergantungan yang tinggi pada laki-laki. Terutama untuk melakukan hal-hal yang seharusnya menjadi hak mereka, seperti bepergian atau menjalani kehidupan yang lebih mandiri. Ketergantungan ini tidak hanya merefleksikan ketidaksetaraan gender, tetapi juga memperkuat kontrol sosial terhadap perempuan.

Namun, Manal tetap kritis terhadap reformasi di Arab Saudi. Mengingat banyaknya pembatasan lain yang masih diterapkan pada perempuan, seperti sistem perwalian laki-laki. Ia percaya bahwa perubahan sejati memerlukan komitmen terhadap kebebasan perempuan secara keseluruhan, termasuk dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi politik.

Tokoh Berpengaruh Versi Time dan Foreign Policy

Saat ini dia tinggal di luar Arab Saudi, namun pengaruhnya tetap besar di tingkat global. Ia adalah penulis buku Daring to Drive: A Saudi Woman’s Awakening, yang menceritakan kisah perjuangannya dan memberikan wawasan mendalam tentang kondisi sosial di Arab Saudi. Buku ini diterima dengan baik oleh kritikus dan masyarakat internasional sebagai sumber inspirasi dan pemahaman tentang perjuangan perempuan di dunia Islam.

Sebagai pembicara di berbagai forum internasional, termasuk TEDx, Manal terus mengadvokasi hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan kebebasan berekspresi. Ia juga masuk dalam daftar tokoh paling berpengaruh versi Time dan Foreign Policy.

Manal Sharif adalah figur penting dalam sejarah perjuangan hak-hak perempuan di dunia Muslim. Dengan keberanian dan tekadnya, ia telah membuka jalan bagi perempuan Saudi untuk mendapatkan lebih banyak kebebasan dan hak. Kisahnya mengingatkan kita bahwa perubahan besar seringkali dimulai dari langkah kecil namun penuh makna. Tokoh ini adalah contoh nyata bagaimana satu suara dapat menginspirasi revolusi sosial di seluruh dunia. []

Tags: Arab SaudiDrive2WomenHak Asasi PerempuanLarangan MengemudiManal Sharif
Ibnu Fikri Ghozali

Ibnu Fikri Ghozali

Saat ini sedang menempuh pendidikan Pascasarjana di Prince of Songkla University, Thailand.

Terkait Posts

Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version