• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kebijaksanaan Rabi’ah Al-Adawiyah

Aku sungguh-sungguh mencintai Tuhan. Aku mencintai-Nya bukan karena aku takut neraka dan bukan pula berharap surga-Nya. Ibadah yang paling utama adalah kontempelasi di malam yang sepi.

Redaksi Redaksi
07/11/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kebijaksanaan Rabi'ah Al-Adawiyah

Kebijaksanaan Rabi'ah Al-Adawiyah

610
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Rabi’ah Al-Adawiyah meninggalkan sejumlah pesan-pesan sufistik, kata-kata bijak dan bait-bait puisi kebijaksanaan yang berisi cinta Platonik dan kerinduan kepada Tuhan, serta filsafat Wahdah al-Wujud (Unity of Being).

Puisi-puisi kebijaksanaan Rabi’ah Al-Adawiyah sebagai berikut :

Zuhud (Kebersahajaan) dalam hidup membuat tubuh dan hati menjadi nyaman. Hasrat duniawi menciptakan kegelisahan dan kesedihan.

Aku sungguh-sungguh mencintai Tuhan. Aku mencintai-Nya bukan karena aku takut neraka dan bukan pula berharap surga-Nya.

Ibadah yang paling utama adalah kontempelasi di malam yang sepi. (Baca juga: Mengenal Sufi Rabi’ah Al-Adawiyah)

Baca Juga:

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

Mu’adzah Al-Adawiyah: Guru Spiritual Para Sufi di Basrah

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

Menyulam Spiritualitas dan Rasionalitas: Belajar Menyebut Nama Tuhan dari Perempuan Abad 16

Aku telah meninggalkan pertemuan-pertemuan dengan manusia. Aku berharap berintim ria dengan Dia. Inilah puncak harapanku.

Andai isi dunia ini diberikan kepada manusia, niscaya tak akan cukup. Ia selalu habis.

Aku sungguh-sungguh mencintai Tuhan. Aku mencintainya bukan karena aku takut neraka dan bukan pula berharap surga-Nya.

Ibadah yang paling utama adalah kontempelasi di malam sepi.

Aku telah meninggalkan pertemuan-pertemuan dengan manusia. Aku berharap berintim ria dengan Dia. Inilah puncak harapanku.

Andai isi dunia ini diberikan kepada manusia, niscaya tak akan pernah cukup. Ia selalu habis.

Sembunyikanlah kebaikan-kebaikanmu sebagaimana kamu sembunyikan keburukan-keburukanmu.

Kerelaan seorang hamba adalah manakala dia menerima saat mendapat cobaan susah sebagaimana saat dalam keadaan senang.*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Kebijaksanaan Para Sufi dan Filsuf.

Tags: KebijaksanaanKH Husein MuhammadPeremuanRabi’ah al-‘AdawiyahSufi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Rabi’ah al-Adawiyah

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan dan

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

17 Juli 2025
Menjadi Pemimpin

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

17 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID