• Login
  • Register
Kamis, 7 Desember 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

Kita boleh mengusahakan kecantikan perempuan secara fisik selama masih dalam batas yang wajar dan aman. Namun kita tidak boleh lupa, bahwa kita punya sesuatu yang jauh lebih berharga

Nikmara Nikmara
26/06/2022
in Personal, Rekomendasi
0
Kecantikan Perempuan

Kecantikan Perempuan

804
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Seperti judul novel Eka Kurniawan, Cantik itu Luka. Benarkah demikian? Selama ini saat membicarakan tentang kecantikan perempuan, kita lebih fokus pada kelebihan dan nilai keindahan kecantikannya saja. Hanya sekejap kita membahas tentang luka yang terbawa oleh kecantikan itu sendiri.

Kecantikan adalah anugerah Tuhan berikan kepada perempuan dan laki-laki sebagai wujud rahman Tuhan untuk menunjukkan perbedaan dan keanekaragaman bentuk fisik. Kita tidak bisa menyangkal atau menolaknya. Perbedaan adalah kenyataan dan suatu keniscayaan yang harus kita terima dan maklumi.

Kecantikan akan menjadi luka parah, bahkan petaka, jika kita tidak memahami hakikat dari kecantikan sejati. Setiap perempuan dan laki-laki berhak mengejar dan mendamba kecantikan sesuai dengan definisi yang mereka yakini dan inginkan dalam hidup.

Mendamba tubuh yang sehat, bugar, dan proporsional untuk kesehatan adalah hal baik. Perawatan tubuh untuk meningkatkan kualitas kesehatan adalah hal yang harus kita lakukan dengan cara rajin olahraga, mengkonsumsi makanan yang sehat dan berpikir positif.

Daftar Isi

    • Tak Ada yang Salah dengan Kecantikan Perempuan
  • Baca Juga:
  • Buku Arah Langkah: Menyusuri Keindahan Indonesia bersama Fiersa Besari
  • Bagaimana Film 200 Pounds Beauty Meruntuhkan Stereotip Kecantikan?
  • Drama Korea Mask Girl: saat Standar Kecantikan Perempuan Melahirkan Kekerasan
  • Menuju Sustainable Beauty, Merawat Tubuh dan Lingkungan Sekaligus
    • Kesehatan Lebih Penting dari Kecantikan
    • Kecantikan dalam Perspektif Islam
    • Penampilan Representasi Lain Kecantikan Perempuan

Tak Ada yang Salah dengan Kecantikan Perempuan

Tidak ada salahnya jika seseorang ingin pergi ke salon untuk menyehatkan kulitnya, melakukan perawatan ear candle agar telinganya menjadi bersih, dan massage agar otot-otot yang kaku menjadi rileks. Yang menjadi persoalan adalah impian akan perubahan yang terlalu ekstrim, merubah tubuh, merombaknya secara dramatis, sampai lupa bahwa sejatinya setiap manusia memiliki bakat lain dalam dirinya.

Baca Juga:

Buku Arah Langkah: Menyusuri Keindahan Indonesia bersama Fiersa Besari

Bagaimana Film 200 Pounds Beauty Meruntuhkan Stereotip Kecantikan?

Drama Korea Mask Girl: saat Standar Kecantikan Perempuan Melahirkan Kekerasan

Menuju Sustainable Beauty, Merawat Tubuh dan Lingkungan Sekaligus

Kita boleh mengusahakan kecantikan perempuan secara fisik selama masih dalam batas yang wajar dan aman. Namun kita tidak boleh lupa, bahwa kita punya sesuatu yang jauh lebih berharga, sesuatu yang ketika terasah, akan mengalahkan cahaya kecantikan fisik.

Sesuatu yang seperti yang kita dengar dalam salah satu lirik lagu Alessia Cara;

Scars To Your Beautiful:

Oh, She don’t see, the light that shining

(Oh, dia tidak melihat, cahaya yang bersinar)

Deeper than the eyes can find it

(yang lebih dalam dari yang bisa mata temukan)

Kesehatan Lebih Penting dari Kecantikan

Kita seringkali buta dengan berbagai hal yang tampak sehingga apa yang tak tampak oleh mata tidak terlihat. Sesuatu yang lebih dalam, lebih bersinar, lebih abadi. Banyak perempuan, khususnya, berusaha mati-matian untuk diet, tidak memakan apapun, demi mendapatkan bentuk tubuh yang langsing, demi mengikuti standar kecantikan perempuan. Sehingga banyak terjadi kasus bulimia nervosa dan anorexia nervosa yang sangat membahayakan tubuh.

Padahal kita harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan tubuh sebagai bentuk rasa syukur dan tanggung jawab kehidupan. Pemahaman dan kesadaran akan makna kecantikan perempuan yang nilainya lebih abadi itulah kuncinya. Apa yang mata lihat, akan kalah dengan apa yang terpancar dari kecantikan pedalaman itu.

Jika kita pernah melihat seorang laki-laki atau perempuan berbicara, fisiknya biasa saja, namun pikirannya cerdas, bijaksana, memiliki empati dan permakluman yang tinggi pada siapapun, lemah lembut penuh cinta kasih dan tidak suka menyakiti, perduli pada orang-orang lemah, maka seperti apapun bentuk lahirnya, seolah hal-hal yang fisik itu sirna dan tidak terlalu kentara oleh mata.

Yang kita perhatikan adalah ucapannya, bukan bentuk tubuhnya. Yang kita kagumi adalah pikirannya, bukan apa yang melekat pada badannya. Itulah inner beauty, kecantikan yang berasal dari relung kemanusiaan yang terdalam.

Wilayah yang paling dalam memang tidak mudah untuk diselami. Pemahaman akan hal tersebut diperoleh melalui proses belajar yang sungguh-sungguh. Namun itu bisa didapatkan oleh siapapun yang menginginkannya. Sebagai gerbang pembuka, kita mesti memahami bahwa ada sesuatu yang nilainya lebih tinggi daripada hal-hal yang tampak oleh indra.

Kecantikan dalam Perspektif Islam

Agama Islam datang sebagai rahmat bagi seluruh alam. Dalam konteks ini, Islam menganjurkan para pemeluknya untuk memadukan antara kecantikan jasmani dan ruhani. Islam mewajibkan kita untuk salat 5 kali sehari, dan sebelum salat kita wajib berwudhu.

Berwudhu adalah aktivitas bersih-bersih. Membersihkan mulut, wajah hingga kaki. Makna filosofis yang para sufi tafsirkan sangat dalam, selain untuk membersihkan fisik, wudhu juga berfungsi untuk membersihkan batin dari mata, hidung, telinga dan anggota tubuh lain agar menjadi bersih dari segala dosa akibat maksiat yang dilakukan oleh tiap anggota tubuh.

Karena barangkali dalam satu hari kita berucap hal-hal yang menyakiti orang lain, memandang dan mendengar hal-hal yang kurang baik, dan melangkah ke tempat yang tidak mendatangkan kemanfaatan. Allah swt menyukai hal yang bersih dan indah, jasmani dan ruhani. “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan membersihkan diri (al-Baqarah: 222).

Selain menyukai hal-hal yang bersih, Allah swt juga menyukai hal-hal yang indah. “Hai anak Adam, pakailah pakaian yang indah disetiap (memasuki) masjid. (al-A’raf: 31).” Indah yang dimaksud di sini bukanlah baju yang terbuat dari sutera dan benang emas, yang mewah dan selalu baru, namun yang dimaksud dengan indah adalah baju yang bersih dan patut dikenakan, tidak berlebihan, sesuai dengan tempat dan waktu.

Penampilan Representasi Lain Kecantikan Perempuan

Berbusana yang baik dan indah akan membantu membentuk pribadi yang indah juga. Seperti pepatah Jawa: ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana.

Mengapa lathi dan busana menjadi penting? Karena lisan adalah media untuk berucap, merepresentasikan isi pikiran dan perasaan seseorang. Apa yang ada dalam diri seseorang tampak dari ucapan, dan mewujud melalui tindakan/perbuatan. Busana juga menunjukkan kepribadian seseorang. Berbusana yang bersih dan rapi menunjukkan kepribadian seseorang yang menyukai kebersihan dan kerapian.

Cara berpakaian seseorang akan menopang keindahan/martabat raganya. Ucapan dan pakaian sedikit banyak merupakan representasi dari apa yang ada di dalam batin seseorang. Kita bisa menjadi individu yang cantik dan indah dengan memperhatikan apa yang kita katakan dan kita pakai.

Tidak harus mewah, tidak harus glamour, cantik bersahaja dengan ucapan yang baik dan pakaian sederhana yang bersih dan patut sudah merupakan ejawantah dari kata “indah”.

Setelah kita memahami hakikat kecantikan perempuan yang sejati, maka ‘kecantikan’ itu tidak akan menimbulkan luka dan petaka bagi siapapun, terutama bagi diri kita sendiri. Yang harus kita perhatikan lebih serius adalah kecantikan yang ada di dalam jiwa, yang kelak akan kita bawa sampai hari penghakiman.

Kelak di hadapan Tuhan, yang akan Dia nilai bukanlah bentuk tubuh kita, jenis kelamin atau seberapa banyak harta yang kita miliki. Namun amal perbuatan. []

Tags: kecantikanKecantikan PerempuanKeindahanMitos KecantikanStandar Kecantikan
Nikmara

Nikmara

Terkait Posts

Darurat Femisida

Refleksi 16 HAKTP: Indonesia Darurat Femisida

6 Desember 2023
oversharing

Overthinking Sebab Oversharing, Bolehkah?

5 Desember 2023
Demokrasi

KUPI dan Posisi Perempuan dalam Demokrasi

5 Desember 2023
Stoikisme

Benarkah Stoikisme Obat di Abad ke-21?

4 Desember 2023
Perempuan Menikah Lagi

Islam Tidak Mengharamkan Perempuan Menikah Lagi

4 Desember 2023
Mahar Seperangkat Alat Salat

Mahar Seperangkat Alat Salat Ternyata Bisa Menjadi Penyebab Pernikahan Tidak Berkah, Lho!

3 Desember 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Darurat Femisida

    Refleksi 16 HAKTP: Indonesia Darurat Femisida

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Perang Israel, dan Sepucuk Surat Wanita Yahudi untuk Pejuang Al-Qassam di Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • FGD All About Respect untuk Langkah Awal Mencegah Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Konsep Birr Al-Walidain dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Konsep Birr Al-Aulad dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dalil Al-Qur’an Tentang Prinsip Kasih Sayang Kepada Anak
  • Buku Anatomi Perasaan Ibu: Pengalaman Biologis Perempuan yang Tak Mudah
  • Konsep Birr Al-Aulad dalam Islam
  • Refleksi Perang Israel, dan Sepucuk Surat Wanita Yahudi untuk Pejuang Al-Qassam di Gaza
  • Konsep Birr Al-Walidain dalam Islam

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist