• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kemerdekaan Manusia, Tak Terpisahkan Dengan Prinsip Kesetaraan

Kemerdekaan manusia meliputi kebebasan beragama, berkeyakinan atau berkepercayaan, berpikir dan mengekspresikan pemikirannya, kebebasan bereksistensi dan beraktualisasi

Redaksi Redaksi
14/01/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kemerdekaan Manusia

Kemerdekaan Manusia

940
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kemerdekaan yang Allah Swt berikan kepada manusia adalah dengan menciptakan manusia sebagai makhluk berakal. Akal merupakan esensi manusia yang membedakannya dari makhluk Allah yang lain.

Oleh karena itu, Allah menyerahkan kepercayaan untuk mengatur dan mengelola dunia kepada manusia. Al-Qur’an menyebut manusia sebagai Khalifah-Nya di muka bumi. Tidak ada ciptaan Allah yang sanggup menerima amanat ini kecuali manusia.

Kemerdekaan manusia meliputi kebebasan beragama, berkeyakinan atau berkepercayaan, berpikir dan mengekspresikan pemikirannya, kebebasan bereksistensi dan beraktualisasi, kebebasan berproduksi dan reproduksi secara sehat dan sebagainya.

Ini semua adalah hak-hak fundamental manusia, apapun jenis kelamin dan latar belakang sosio-kulturalnya.

Hal ini berarti bahwa seseorang, laki-laki maupun perempuan, tidak boleh dibatasi untuk mengekspresikan kebebasan, menjadi apa dan untuk melakukan apa saja yang dipilihnya dalam kehidupan.

Baca Juga:

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

Membangun Rumah Tangga dengan Relasi yang Adil dan Setara

Menakar Ekoteologi Kemenag Sebagai Kritik Antroposentrisme

Namun, tentu segera harus dikemukakan bahwa beragam kemerdekaan atau kebebasan yang diperoleh manusia tidak berarti bahwa dia boleh bertindak semaunya.

Dengan kata lain, tidak seorang pun berhak memaksakan kehendaknya atas orang lain. Pemaksaan kehendak, apalagi dengan cara-cara kekerasan, pembatasan, pengekangan, dan perendahan martabat menjadi pelanggaran terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan.

Kemerdekaan seseorang selalu membawa konsekuensi pertanggungjawaban diri atas seluruh tindakan dan pikirannya. Kemerdekaan dan tanggungjawab adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Hal ini juga yang membuat seseorang selalu meniscayakan kemerdekaan orang lain.

Dari sinilah, maka setiap orang, laki-laki maupun perempuan, keduanya harus saling memberikan perlindungan, rasa aman, dan penghormatan atas kemerdekaan yang mereka miliki.

Maka, masuk akal pula bahwa kemerdekaan memiliki hubungan yang tidak terpisahkan dengan prinsip kesetaraan dan penghargaan atas manusia. []

Tags: kemerdekaanKesetaraanmanusiaMerdekaprinsipsetara
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Seksualitas

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

9 Juli 2025
Tubuh Perempuan

Mengebiri Tubuh Perempuan

9 Juli 2025
Pengalaman Biologis Perempuan

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

9 Juli 2025
Perjanjian Pernikahan

Perjanjian Pernikahan

8 Juli 2025
Kemanusiaan sebagai

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

8 Juli 2025
Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pernikahan Tradisional

    Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengebiri Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID