• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Kenapa Gen Z Harus Ikut Menolak Kenaikan PPN 12%?

Kita luangkan waktunya barang sebentar, untuk memahami dampak kenaikan PPN 12%

Nela Salamah Nela Salamah
23/12/2024
in Publik
0
PPN 12%

PPN 12%

758
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Apaan sih, PPN 12% hanya untuk barang mewah woy” salah satu komentar pada konten yang menyuarakan penolakan kenaikan PPN. Bukan hanya itu, konten serupa di aplikasi Tiktok juga bahkan dituduh sebagai “anak abah” karena menolak kebijakan ini.

Seperti yang kita ketahui bersama, Tiktok merupakan salah satu aplikasi yang memiliki pengguna dari semua kalangan salah satunya gen z. Tidak sedikit dari mereka yang kadangkala tidak mencari tahu lebih lanjut terkait kebijakan pemerintah. Bahkan banyak juga yang masih tidak peduli terkait ini karena merasa kebijakan tersebut belum berdampak besar kepada kehidupannya.

Untuk semuanya terkhusus teman-teman saya yang merupakan gen z, kita luangkan waktunya barang sebentar saja untuk memahami dampak kenaikan PPN ini. Jangan khawatir, penjelasannya menggunakan bahasa bayi kok, hehe..

Kenaikan PPN 12%

Seperti yang kita tahu, PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang berlaku di Indonesia sebesar 10%. Kita terkena pajak ketika kapan sih? Kita terkena pajak sebesar 10% saat makan di Mie Gacoan, nongkrong-nongkrong cantik di cafe, paket langganan spotify kita baik perbulan maupun pertahun, dan masih banyak lagi.

Kemudian, pada 1 Januari 2025 yang mana akan jatuh sebentar lagi, PPN akan naik menjadi 12%. Naik 2% aja kok, repot banget sih. Jangan salah nih, 2% itu cukup besar loh. Dengan PPN sebesar itu dengan upah minimum yang kecil sudah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pajak tertinggi di ASEAN. Bahkan mengalahkan Singapura yang upah minimumnya tinggi dengan pajak hanya sebesar 9%.

Baca Juga:

Dilema Usia 25 Tahun: Gapapa, Tidak Ada yang Terlambat

Gen Z dan Ancaman Diabetes Melitus

Tetap Kecewa, Apa yang Salah dengan Self Healing Kita?

Menjadi Sandwich Generation: Langkah Penuh Beban atau Jalan Menjemput Keberkahan?

Kenapa Gen Z Harus Ikut Menolak Kenaikan PPN?

“Tapi kan yang pajaknya naik cuma barang mewah, aku gak pernah beli barang mewah jadi gak ikut terdampak dong” Kata siapa? Justru naiknya PPN malah berdampak sama hal-hal kecil yang erat kaitannya sama kita loh.

Pertama skin care, gen z pasti tidak akan asing dengan produk ini. Kalo PPN naik, harga skin care kita juga ikut naik. Emang kalian mau uang jatah ngopi-ngopi cantiknya habis hanya untuk membeli skin care?

Kedua adalah hiburan yang kita bayar langganannya setiap bulan. Spotify, Netflix, Disney+ dan masih banyak lagi, itu juga akan menjadi barang mewah karena terkena dampak kenaikan pajak sebesar 12%.

Ketiga kebutuhan batinnya gen z yakni nonton konser. Tiket konser juga ikut terdampak dan akan mengalami kenaikan. Huft, makin lama waktu yang kita butuhkan buat nabung untuk bisa bertemu idola atau bias kita.

Kemudian yang paling menyiksa menurut saya pribadi adalah transaksi menggunakan uang elektronik (QRIS) akan dikenakan PPN juga. Sebagai gen z, saya belanja COD aja bayarnya transfer ke kurir, belanja apapun tinggal scan karena dompet kosong tidak punya uang cash. 2025 terkena PPN, kita bakal balik lagi ke zaman batu memakai sistem barter sepertinya.

Agak aneh juga sih sama pemerintah, mereka meminta masyarakat untuk melakukan transaksi dengan QRIS, tapi malah masyarakat terkena pajak besar banget. Sebagai masyarakat saya sih lebih memilih pindah ke sistem tunai lagi.

Terakhir adalah buku, iya buku di 2025 akan bertambah mahal harganya karena kenaikan PPN. Padahal saya melihat minat terkait buku dan literasi membaca masyarakat Indonesia khususnya anak muda sedang naik. Semua itu dibuktikan dengan adanya banyak sekali komunitas di setiap pelosok negeri yang mengadakan acara literasi secara rutin seminggu sekali. Siap-siap untuk para pecinta buku, hobi kita termasuk hobi mahal tahun depan.

Semua Terdampak

Semua yang sudah saya sebutkan di atas adalah beberapa hal yang mengalami kenaikan harga imbas dari kenaikan PPN menjadi 12%. Setelah membaca tulisan ini, yuk stop bilang kalua gen z tidak terdampak, kenaikan PPN hanya berlaku untuk barang mewah.

Bahkan salty (kesal, marah) ke mereka yang ikut aksi menolak kenaikan ini, atau bilang kalau mereka “anak abah”. Mereka ikut aksi, mereka menolak kebijakan tersebut, mereka ikut membagikan template di IG story itu karena kenaikan PPN ini berdampak kepada kita semua. []

Tags: Dampak PPN 12%Gen ZMenolak kenaikan PPNPPNPPN 12%QRIS
Nela Salamah

Nela Salamah

Perempuan yang ingin namanya abadi melalui tulisan.

Terkait Posts

Perempuan Penguasa

Sejarah Para Perempuan Penguasa Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan

31 Mei 2025
Ruang Aman bagi Anak

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

30 Mei 2025
Kasus Argo

Kasus Argo UGM dan Sampai Kapan Nunggu Viral Dulu Baru Diusut?

30 Mei 2025
Gus Dur

Pentingnya Menanamkan Moderasi Beragama Sejak Dini Ala Gus Dur

30 Mei 2025
Ibadah Haji

Esensi Ibadah Haji: Transformasi Diri Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

29 Mei 2025
inklusivitas

Pentingnya Membangun Kesadaran Inklusivitas di Tengah Masyarakat yang Beragam

29 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • IUD

    Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Mode Rambut Sukainah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Para Perempuan Penguasa Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga
  • Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?
  • Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID