• Login
  • Register
Minggu, 2 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Kesetaraan Gender dalam Lirik Lagu Hey Ladies

Siti Nur Amanah Siti Nur Amanah
14/01/2020
in Publik
0
Lirik lagu Hey Ladies
62
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Tidak hanya kaum akademis atau agamawan yang mampu menyampaikan nilai kesetaraan gender dalam kehidupan sosial di masyarakat. Akan tetapi para seniman juga mampu melakukan hal tersebut dalam sebuah karyanya. Contohnya  lirik lagu Hey Ladies yang dinyanyikan Rossa.

Sudah kubilang jangan terlalu yakin

Mulut lelaki banyak juga tak jujur

Bila sakit hati wanita bisanya nangis

Sudah ku bilang jangan terlalu cinta

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan
  • Membicarakan Hadirnya Laki-laki dalam Gerakan KUPI
  • Mitra Sejajar dan Perlawanan terhadap Kekerasan Atas Nama Agama
  • Pandangan Abu Syuqqah Tentang Isu Kesetaraan Gender

Baca Juga:

Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan

Membicarakan Hadirnya Laki-laki dalam Gerakan KUPI

Mitra Sejajar dan Perlawanan terhadap Kekerasan Atas Nama Agama

Pandangan Abu Syuqqah Tentang Isu Kesetaraan Gender

Kalau patah hati siapa mau nolong

Seperti langit dan matahari tak bersatu lagi

Hey ladies jangan mau di bilang lemah

Kita juga bisa menipu dan menduakan

Bila wanita sudah beraksi dunia hancur

Hey ladies sekarang cinta pakai otak

Jangan mau rugi hati dan juga rugi waktu

Bila dia merayumu ingat semuanya bohong

Memanglah tak semua laki-laki busuk

Namun Ladies tetaplah harus waspada

Semogalah kita semua akhirnya

Mendapatkan cinta yang tulus

Pada lirik lagu “Sudah kubilang jangan terlalu yakin” dalam hidup, kita tidak boleh terlalu yakin pada manusia, akan tetapi yakinlah kepada Allah SWT. Sebagai wujud ketaqwaan kita terhadap-Nya. Keyakinan terhadap pasangan tidak melebihi keyakinan kita terhadap Allah.

“Mulut lelaki banyak juga tak jujur” interpretasinya adalah masih ada laki- laki yang jujur. “Bila sakit hati wanita bisanya nangis” semua manusia baik itu laki-laki maupun wanita diciptakan oleh Allah swt itu mempunyai hati untuk merasakan.

Di saat hatinya sedih tentu manusia itu akan menangis, begitu juga sebaliknya di saat manusia itu merasa senang tentu dia juga akan tertawa. Jadi yang bisa menangis di sini tidak hanya wanita, tetapi juga laki- laki. “Sudah ku bilang jangan terlalu cinta” cinta itu adalah sebuah rasa dan yang merasakan cinta itu bukan hanya laki- laki tetapi juga wanita.

Dalam mencintai pasangan, kita juga tidak boleh mencintai pasangan melebihi kecintaan kita  Allah swt. “Kalau patah hati siapa mau nolong” sehingga ketika kita patah hati, Allah swt lah yang akan menolong.

“Hey ladies jangan mau di bilang lemah” selama ini, wanita di simbolkan sebagai mahluk yang lemah dan laki- laki disimbolkan sebagai makhluk yang kuat. Padahal kenyataanya, banyak juga wanita yang tangguh dan ada juga laki- laki yang bergantung pada wanita.

“Kita juga bisa menipu dan menduakan” laki-laki perempuan sama- sama bisa menipu dan mendua. Tapi keduanya juga bisa saling setia dan membahagiakan pasangan. Ada nada peringatan yang cukup kuat dalam lirik ini bahwa perempuan tidak lemah, jadi jangan permainkan perempuan. Dia kuat.

“Bila wanita sudah beraksi dunia hancur”, kehancuran dunia itu karena kedholiman manusia.“Hey Ladies sekarang cinta pakai otak”, yang terjadi adalah ketika kita sedang jatuh cinta, perasaanlah yang dikedepankan bukan lagi soal otak dan ini terjadi pada wanita dan laki- laki. “Jangan mau rugi hati dan juga rugi waktu”. Banyak yang lebih memilih mempertahankan pasangannya meskipun dia tidak bahagia karena alasan cinta, sehingga kalau di logika itu hanya merugikan hati dan waktu.

Di akhir lirik lagu tersebut “Memanglah tak semua laki-laki busuk, interpretasinya adalah masih ada laki-laki baik begitu juga sebaliknya tidak semuanya wanita itu busuk, karena masih ada juga wanita baik. “Namun ladies tetaplah harus waspada”, kewaspadaan dalam mencari pasangan itu suatu keharusan baik untuk laki-laki maupun wanita. “Semogalah kita semua akhirnya, mendapatkan cinta yang tulus” mendapatkan cinta yang tulus adalah impian semua manusia baik itu laki- laki maupun wanita demi bahagia dan membahagiakan.[]

Tags: Kesetaraan GenderLaguLirik Lagu
Siti Nur Amanah

Siti Nur Amanah

Penulis adalah lulusan S1 IKIP PGRI Semarang tahun 2011, lulusan S2 Universitas Negeri Semarang tahun 2014, menjadi dosen Program Studi Ekonomi Syariah IAI Cirebon dan Pegiat Literasi IAI Cirebon.  Menulis buku Moderasi Islam di Era Disrupsi dalam Pandangan Pendidikan Islam dan Ekonomi Syariah (Sebuah antologi essay dari para cendikiawan Islam Jawa Barat dan Banten) tahun 2018.

Terkait Posts

Sepak Bola Indonesia

Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

1 April 2023
Keberkahan Ramadan, Kemerdekaan Indonesia

Kemerdekaan Indonesia Bukti dari Keberkahan Ramadan

31 Maret 2023
Konsep Ekoteologi

Konsep Ekoteologi; Upaya Pelestarian Alam

30 Maret 2023
Kasih Sayang Islam

Membangun Kasih Sayang Dalam Relasi Laki-laki dan Perempuan Ala Islam

29 Maret 2023
Ruang Anak Muda

Berikan Ruang Anak Muda Dalam Membangun Kotanya

29 Maret 2023
Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

28 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Kehilangan Sosok Ayah

    Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist