Mubadalah.id – Seringkali dalam setiap pembicaran mengenai peran seorang perempuan maupun laki-laki, terungkap kata kodrat. Perempuan dianggap memiliki kodrat yang berbeda dari kodrat laki-laki. Misalnya, banyak orang menyatakan bahwa pada perempuan melekat kodrat untuk dikejar laki-laki, dicari, diperhatikan dan dicintai.
Sementara pada laki-laki, melekat kodrat untuk mengejar, mencari, memperhatikan dan mencintai. Sehingga ketika ada laki-laki yang mengejar-ngejar perempuan, menjadi wajar. Sementara kalau perempuan mengejar laki-laki, menjadi tidak wajar karena menyalahi kodratnya sebagai perempuan.
Kita juga sering mendengar ungkapan bahwa di antara kodrat perempuan adalah hamil, melahirkan, menyusui dan memelihara anak. Jika ada perempuan yang enggan untuk hamil atau menyusui, ia akan orang-orang anggap yang mengingkari kodrat penciptaanya.
Jika kita mau menelusuri ungkapan-ungkapan ini dengan lebih jernih, banyak hal yang masih perlu kita luruskan. Dalam hal bahasa saja, ungkapan kodrat perempuan untuk peran-peran seperti di atas, tidak sepenuhnya tepat. Karena kata ‘kodrat’ berasal dari bahasa Arab yang berarti kekuasaan dan kemampuan.
Ketika dicintai dan dikejar merupakan kekuasaan perempuan, kita tidak tepat menyatakan bahwa perempuan yang mengejar dan tidak dikejar adalah perempuan yang menyalahi kekuasaannya. Atau perempuan yang tidak hamil atau tidak mau hamil, dianggap perempuan yang tidak kuat dan menyalahi kemampuannya.
Kamus al-Mu’jam al-Wasith
Seperti yang ditulis dalam Kamus al-Mu’jam al-Wasith, kata al-qudrat berarti ath-thâqah (kekuatan), al-quwwatu ‘ala asy-sya’i wa at-tamakkun minhu (kekuatan untuk mengendalikan sesuatu) dan al-ghina wa ats-tsara (harta kekayaan).
Dengan menggunakan tiga makna al-qudrah ini, ungkapan kodrat perempuan bagi peran-peran seperti hamil, melahirkan, menjadi ibu, bekerja di dalam rumah dan peran-peran lain, bisa kita katakan tidak tepat.
Tetapi kata kodrat di sini mungkin mengambil makna dari kata yang lain dalam bahasa Arab, yaitu al-qadru yang berarti ukuran, batasan dan kehormatan.
Atau dari kata al-qadaru, yang berarti kondisi yang telah ditetapkan sejak awal oleh Allah Swt terhadap seseorang. Dalam ungkapan lain juga disebut taqdir. Kodrat perempuan dalam hal ini, sering juga disebut takdir perempuan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata kodrat dapat kita artikan dengan sifat yang asli atau sifat bawaan. Makna ini dekat dengan makna dari dua kata bahasa Arab yang terakhir, al-qadru dan al-qadaru.
Kodrat perempuan juga kemudian kita maknai sebagai sesuatu yang melekat secara penciptaan dalam diri perempuan. Atau lebih kita kenal juga dengan istilah fitrah perempuan.
Jika kodrat artinya demikian, sebenarnya yang melekat secara penciptaan dalam diri perempuan, yang membedakannya dari laki-laki, hanya beberapa hal. Yaitu kelamin perempuan atau vagina, rahim dan kelenjar payudara. Selain itu tidak jauh berbeda dengan laki-laki, bahkan bisa sama. []