• Login
  • Register
Selasa, 3 Oktober 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Konsep Makruf dalam Pandangan Ulama KUPI

Konsep makruf ini bisa menjadi sebagai pendekatan menyelesaikan problem-problem sosio-teologis umat Muslim. Termasuk isu-isu relasi sosial manusia, terutama bagi kelompok rentan, seperti perempuan, anak, dan kaum minoritas.

Redaksi Redaksi
21/10/2022
in Hikmah
0
konsep makruf

konsep makruf

377
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pandangan Ulama KUPI, Nyai Badriyah Fayumi tentang konsep makruf, maka ia mendefinisikannya sebagai segala sesuatu yang mengandung nilai kebaikan, kebenaran dan kepantasan yang sesuai dengan syariat, akal sehat dan pandangan umum suatu masyarakat.

Misalnya hal tersebut berlaku juga dalam kehidupan rumah tangga. Nyai Badriyah mencontohkan, dalam al-Qur’an surta an-Nisa ayat 19 yaitu, yang mengharuskan suami memperlakukan istri secara makruf.

Artinya, menurut Badriyah, adalah dengan sesuatu yang disukai dan diterima oleh perasaan, dibenarkan menurut syariat, serta dipertegas tradisi dan kebiasaan masyarakat (‘urf).

Lebih jauh, konsep makruf ini bisa menjadi sebagai pendekatan menyelesaikan problem-problem sosio-teologis umat Muslim. Termasuk isu-isu relasi sosial manusia, terutama bagi kelompok rentan, seperti perempuan, anak, dan kaum minoritas.

Sebagai pendekatan, konsep makruf ini bisa bekerja pada tiga ranah.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pernikahan Anak dalam Pandangan Ulama Perempuan
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA
  • Perspektif Mubadalah: Konsep Jihad bisa Berada di Ranah Publik dan Domestik
  • Konsep Fitnah Harus Bersifat Resiprokal

Baca Juga:

Pernikahan Anak dalam Pandangan Ulama Perempuan

Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA

Perspektif Mubadalah: Konsep Jihad bisa Berada di Ranah Publik dan Domestik

Konsep Fitnah Harus Bersifat Resiprokal

Pertama, relasi sosial antar manusia, baik dalam keluarga maupun kemasyarakatan secara umum. Terlebih, hal ini berdasarkan pada etika hubungan berdasarkan kepantasan umum yang bersifat lokal-temporal.

Hal ini penting untuk menciptakan dan memelihara suasana sosial yang harmonis. Di mana aspek opini, rasa, dan kesan kepantasan, dapat terjaga dengan baik.

Kedua, ranah otoritas pada tradisi dan semua rujukan kebaikan yang dapat masyarakat terima dan amalkan. Ulama fikih menyebutnya sebagai ‘urf, adah, atau adat kebiasaan.

Ketiga, ranah implementasi nilai-nilai universal Islam pada tataran konkret, seperti keharusan untuk saling rela dan saling bermusyawarah ke dalam sistem aplikasi sosial yang bersifat partikular dan kasuistik, di mana nilai-nilai kepantasan lokal menjadi unsur pertimbangan utama.

Di samping juga kondisi riil orang-orang yang sedang mengalami persoalan serta kemungkinan-kemungkinan yang ada secara kontekstual. (Rul)

Tags: KonsepMakrufNyai Badriyah Fayumipandanganulama KUPIulama perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Hiasan

Suami dan Istri adalah Sama-sama Hiasan Dunia

3 Oktober 2023
Relasi Laki-laki

Relasi Mubadalah Pastikan Laki-laki Menjadi Saleh dan Perempuan Jadi Shalihah

3 Oktober 2023
Istri Hiasan

Benarkah Istri adalah Hiasan Dunia?

3 Oktober 2023
Menolak Perjodohan

Perempuan Berhak Menolak Perjodohan

2 Oktober 2023
menolak jodoh

Benarkah Perempuan Tidak Boleh Menolak Perjodohan?

2 Oktober 2023
Pernikahan Anak

Pernikahan Anak dalam Pandangan Ulama Perempuan

2 Oktober 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menolak Perjodohan

    Perempuan Berhak Menolak Perjodohan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Fun Fact tentang Sayyidah Aisyah, Sosok Perempuan Inspiratif dalam Panggung Sejarah Kenabian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Gambar Perempuan Membatik masih Mewarnai Pamflet Hari Batik Nasional?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Istri adalah Hiasan Dunia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Insecurity Laki-laki dan Strategi Ketahanan Mental Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Suami dan Istri adalah Sama-sama Hiasan Dunia
  • Mengenal Mojokerto Melalui Buk Buk Neng
  • Relasi Mubadalah Pastikan Laki-laki Menjadi Saleh dan Perempuan Jadi Shalihah
  • Merayakan Hari Kesaktian Pancasila dengan Refleksi Ulang Implementasi Sila Kedua: Merawat Alam dan Lingkungan
  • Beragam Mitos Stereotip Negatif kepada Pendaki Perempuan

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist