• Login
  • Register
Rabu, 8 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Mahasiswa Sebagai Social Control Untuk Wujudkan Bebas dari Korupsi

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
30/12/2022
in Aktual
0
Mahasiswa Sebagai Social Control Untuk Wujudkan Bebas dari Korupsi

Sekretaris Lakpesdam PBNU KH. Marzuki Wahid (tengah), sedang menyampaikan materi dalam Talkshow Gerakan Anti Korupsi, di auditorium SBSN FSEI IAIN, pada Sabtu, 28 September 2019.

20
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubaadalahnews.com,- Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Marzuki Wahid mengatakan, mahasiswa sebagai generasi muda menjadi salah satu penentu dalam membenahi kondisi bangsa Indonesia yang terbebas dari korupsi.

“Saya senang sekali ada diskusi semacam ini karena menurut saya sudah semestinya para mahasiswa harus menjadi kritikus, social control, dan social change untuk mewujudkan Indonesia lebih baik kembali, terutama aman dari tindak korupsi,” kata Kiai Marzuki.

Menurut Kiai Marzuki, para mahasiswa juga dituntut untuk bisa peka membaca setiap perubahan-perubahan yang terjadi lingkungannya. Sebab tidak jarang bahwa di kampus juga korupsi itu terjadi.

“Saya senang ada gerakan seperti ini, karena isu-isu seperti ini penting juga untuk dibicarakan di kampus,” ujarnya.

Tolak revisi UU KPK

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?
  • Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

Baca Juga:

Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?

Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota

Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

Penulis buku Jihad NU Melawan Korupsi itu pun menolak atas revisi Undang-Undang (UU) KPK yang telah disahkan oleh DPR RI. Pasalnya, dari kesuluruhan poin-poin UU yang disahkan itu semuanya melemahkan independensi KPK.

“Saya menolak revisi UU KPK yang dilakukan oleh DPR. Sebab ada 26 poin yang justru melemahkan KPK,” kata Kiai Marzuki.

Diantara 26 poin tersebut, Kiai Marzuki mengungkapkan, KPK diletakkan sebagai lembaga negara di rumpun eksekutif artinya rumusan UU hanya mengambil sebagian dari Putusan Makamah Konstitusi (MK).

Namun, lanjut dia, tidak terbaca posisi KPK sebagai badan lain yang terkait kekuasaan kehakiman dan lembaga yang bersifat constitutional important.

“Ini juga aneh kalau KPK menjadi lembaga eksekutif apa bedanya dengan Kejaksaan dengan kepolisian. Justru dengan adanya KPK itu independensinya itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut lagi, pejabat KPK juga harus Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam pengertian bahwa ada resiko independensi terhadap pengangkatan, pergeseran dan mutasi pegawai saat menjalankan tugasnya.

“Independensi KPK sangat dilemahkan dengan disahkannya revisi UU tersebut,” jelasnya.

Revisi harus sesuai kebutuhan dan urgensitas

Kiai Marzuki menuturkan, revisi UU KPK yang dilakukan oleh DPR RI terkesan hanya ingin melindungi kepentingan pribadi agar aman dari jeratan korupsi. Padahal jika ingin merevisi, kata Kiai Marzuki seharusnya revisi UU sesuai dengan kebutuhan dan menguatkan KPK.

“Jadi kebutuhan revisi itu bukan karena usia KPK yang sudah tua tetapi karena kebutuhan dan urgensitas yang itu harus di revisi oleh DPR RI,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia pun berharap, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menolak revisi UU KPK ini adalah dengan mendesak presiden untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).

“Saya yakin kalau presiden mengeluarkan Perppu pemberantasan korupsi kedepan akan lebih baik,” tandasnya.

Untuk diketahui, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam (FSEI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar Talkshow Gerakan Anti Korupsi di auditorium SBSN FSEI IAIN, pada Sabtu, 28 September 2019.

Talkshow bertajuk KPK dan Oligarki SDA Indonesia: RUU KPK untuk siapa ?menghadirkan narasumber, Sekretaris Lakpesdam PBNU, KH. Marzuki Wahid, Tim Expert Evaluasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam (GNP-SDA) Eko Cahyono, dan Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI) Grahat Nagara. (RUL)

Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Biasa disapa akrab dengan panggilan Arul, lulusan S1 Ekonomi Syariah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, tukang masak di gunung, tapi lebih banyak diam, mendengarkan dan menulis.

Terkait Posts

keluarga berencana

Relasi Keluarga Berencana dalam Perspektif Mubadalah

31 Januari 2023
perspektif mubadalah

5 Pilar Keluarga Berencana dalam Perspektif Mubadalah

28 Januari 2023
Ninik Rahayu Dewan Pers

Dr. Ninik Rahayu Terpilih sebagai Ketua Dewan Pers 2022-2025

15 Januari 2023
Terorisme

Forum Masyarakat Sipil Cirebon Dorong Rehabilitasi dan Reintegrasi Mantan Pelaku Kasus Terorisme

14 Januari 2023
Nabi Perintahkan Kita Lindungi Warga dari Kekerasan Seksual

Nabi Perintahkan Kita Lindungi Warga dari Kekerasan Seksual

31 Desember 2022
wakaf uang perempuan

Wakaf Uang, Menciptakan Perempuan Berdaya

27 Desember 2022
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Childfree

    Childfree: Hukum, Dalil, dan Penjelasannya dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?
  • Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

Komentar Terbaru

  • Pemikiran Keislaman di Malaysia dan Indonesia pada 6 Tips Berdakwah Ala Nyai Awanilah Amva
  • Menghidupkan Kembali Sikap Saling Melindungi pada Impak Islamisasi di Malaysia: Tudung sebagai Identiti Muslimah Sejati dan Isu Pengawalan Moraliti Perempuan
  • Harapan Lama kepada Menteri PPPA Baru - Mubadalah pada Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual
  • Menjadi Perempuan Pembaru, Teguhkan Tauhid dalam Kehidupan pada Bagaimana Hukum Menggunakan Pakaian Hingga di Bawah Mata Kaki?
  • Wafatnya Mbah Moen Juga Dirasakan Semua Umat Beragama - Mubadalah pada Fahmina Institute Terapkan Prinsip Mubadalah dalam Organisasi
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist