• Login
  • Register
Minggu, 22 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Mengapa Kesetaraan Gender Penting Disuarakan Laki-laki?

Laki-laki perlu membagikan pengalamannnya tentang pengalaman mengasuh anak, berperan dalam ranah domestik, ataupun terlibat dalam advokasi kasus kekerasan seksual

Muallifah Muallifah
12/08/2023
in Personal
0
Kesetaraan Gender

Kesetaraan Gender

926
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saya tidak punya kosa kata yang lebih pas untuk menyebut kesetaraan dengan bahasa lain. Sebab setiap orang memiliki pemaknaan tersendiri. Yang paling penting dalam tulisan ini, kesetaraan gender yang saya maksud akan menciptakan keadilan, baik kepada laki-laki ataupun perempuan. Jika ada yang tidak setuju dengan konsep kesetaraan, itu persoalan beda untuk kita diskusikan di forum yang lain.

Kesetaraan gender yang saya maksud dalam tulisan ini juga mengacu pada peran setara dan saling kerja sama antara laki-laki dan perempuan. Dalam suatu diskusi, saya pernah mendengarkan tentang perdebatan soal kesetaraan gender.

Mengapa ide ini hanya massif di kalangan aktivis gender semata? apakah isu ini hanya untuk beberapa kelompok masyarakat saja. Perempuan saja misalnya. Tentu tidak. Ini adalah persoalan sosial yang perlu kita pecahkan bersama. Term kesetaraan gender adalah masalah krusial yang bisa kita capai bersama, apabila seluruh komponen masyarakat mau bekerja secara kolektif memberikan edukasi terkait ini.

Masalah Rumah Tangga

Salah satunya adalah persoalan peran dalam rumah tangga. Mengapa kesetaraan gender ini penting untuk laki-laki suarakan? Kita perlu memahami bahwa, komponen utama dalam kehidupan adalah adanya laki-laki dan perempuan.

Terjadinya diskriminasi, di mana korbannya kebanyakan perempuan, pelakunya adalah laki-laki. Kesadaran untuk tidak melecehkan, tidak melakukan diskriminasi, harus dimiliki oleh setiap manusia atas dasar kemanusiaan.

Baca Juga:

Keadilan sebagai Prinsip dalam Islam

Prinsip Keadilan Sosial dalam Ajaran Islam

Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

#JusticeForArgo: Melawan Privilese Dalam Menegakkan Keadilan Korban

Selain itu, masalah sosial yang sempat ramai beberapa waktu belakangan ini adalah soal fatherless (anak yang bertumbuh tanpa kehadiran sosok ayah). Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara fatherless di dunia berdasarkan data yang saya lansir dalam Narasi.tv. Fenomena fatherless bukan berarti tanpa keberadaan ayah secara fisik.

Akan tetapi, sosok ayah tidak terlibat dalam pola pengasuhan yang seseorang alami. Fenomena ini sejalan dengan budaya yang mengakar bahwa, ibu adalah sosok satu-satunya yang harus mengasuh anak dengan segudang peran domestik. Padahal, keterlibatan ayah dalam pola pengasuhan sangat penting untuk psikologi seorang anak.

Tidak hanya itu, konstruksi masyarakat tentang peran ini sangat timpang. Misal begini, jika ibu sedang bepergian (memiliki anak kecil), masyarakat akan bertanya “Sama siapa anaknya?”. Tentu jawabannya, ya sama bapak. Pertanyaan serupa, tidak akan kita ajukan kepada laki-laki (yang punya anak kecil).

Salah satu faktor besarnya adalah, anggapan masyarakat tentang pengasuhan harus diperankan oleh ibu. Padahal baik laki-laki ataupun perempuan, harus berperan penting dalam pola asuh terhadap anak.

Standar Sikap Laki-Laki

Suara laki-laki untuk menyuarakan kesetaraan gender, sangat penting untuk kita sebarkan. Tujuannya agar diskusi tentang gender tidak hanya famous di kalangan perempuan. kehadiran soksok laki-laki baru yang berperan dalam pola asuh anak, berperan dalam rumah tangga. Artinya bisa menjadi potret bahwa, kesetaraan gender bisa kita ciptakan mulai dari lingkungan keluarga.

Laki-laki perlu membagikan pengalamannnya tentang pengalaman mengasuh anak, berperan dalam ranah domestik, ataupun terlibat dalam advokasi kasus kekerasan seksual yang korban alami.

Bahwasanya bukanlah seorang laki-laki pecundang yang ikut menyuarakan hak perempuan. Tetapi ada nilai yang perlu kita sebarluaskan. Terkadang, laki-laki merasa tidak nyaman ketika kita sebut dia sebagai pejuang kesetaraan lantaran stigma negatif yang muncul dari masyarakat.

Hal ini bisa kita melihat praktik mengasuh anak yang laki-laki lakukan. Seringkali mendapat cibiran yang tidak baik dari masyarakat atau tetangga sekitar. Dengan demikian, persoalan kesetaraan gender, adalah upaya yang terus hidup untuk menciptakan keadilan atas landasan kemanusiaan.

Ada banyak fenomena yang bisa laki-laki perankan dalam konteks sosial. Namun yang paling penting adalah menggaungkan pengalaman ke publik agar referensi tentang praktik baik, atas kehidupan dengan tujuan menciptakan keadilan dengan landasan kemanusiaan. Di mana hal itu bisa menjadi representasi bagi orang lain.

Pemaknaan kesetaraan gender tidak hanya terbatas pada ruang domestik yang selalu kita sematkan pada perjuangan kesetaraan gender. Akan tetapi, ruang setara yang kita sadari sebagai manusia secara utuh akan tanggung jawab sebagai manusia, sehingga menciptakan keadilan sosial.

Upaya ini perlu kerja sama berbagai pihak, baik laki-laki dan perempuan. Produksi narasi atas praktik/pengalaman yang laki-laki tulis tentang fenomena sosial yang selama ini perempuan lakukan, sangat kita nantikan kehadirannya. Tujuannya agar bisa memperkaya ruang wacana yang bisa menciptakan perubahan. []

Tags: Aliansi laki-Laki BarufeminismeGendergerakan perempuankeadilanKesetraaan
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Teman Disabilitas

Kebaikan Yang Justru Membunuh Teman Disabilitas

21 Juni 2025
Jangan Bermindset Korban

Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan

21 Juni 2025
Lelaki Patriarki

Lelaki Patriarki : Bukan Tidak Bisa tapi Engga Mau!

19 Juni 2025
Kesalehan Perempuan

Kesalehan Perempuan di Mata Filsuf Pythagoras

16 Juni 2025
Pesantren Disabilitas

Sebuah Refleksi atas Kekerasan Seksual di Pesantren Disabilitas

16 Juni 2025
Catcalling

Mari Berani Bersuara Melawan Catcalling di Ruang Publik

15 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fiqh Al Usrah

    Fiqh Al Usrah: Menemukan Sepotong Puzzle yang Hilang dalam Kajian Fiqh Kontemporer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Stereotipe Perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Relasi Timbal Balik dalam Hubungan Intim Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Urgensi Ijtihad Fikih yang Berpihak Kepada Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kebaikan Yang Justru Membunuh Teman Disabilitas
  • Urgensi Ijtihad Fikih yang Berpihak Kepada Perempuan
  • Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan
  • Relasi Hubungan Seksual yang Adil bagi Suami Istri
  • Mengapa Cinta Alam Harus Ditanamkan Kepada Anak Sejak Usia Dini?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID