• Login
  • Register
Sabtu, 12 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Mengenal Lebih Dekat Kanker Ovarium: Sebagai Salah Satu Sillent Killer pada Wanita

Penyakit ini perlu diwaspadai wanita, karena sering kali muncul pada stadium lanjut, sehingga tingkat kelangsungan hidupnya rendah.

Kamariah Kamariah
24/04/2025
in Personal
0
Kanker Ovarium

Kanker Ovarium

395
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hallo sahabat salingers, ngeri gak sih kalau mendengar kata sillent killer? atau kalau bahasa kita pembunuh diam-diam, tapi ini bukan  tentang pembunuh bayaran, dalam senyap mengintai nyawa kita ya, namun ini  tentang Kanker Ovarium pada wanita.

Agustus 2024 lalu, menjadi salah satu momentum yang cukup ramai membahas persoalan penyakit ini yang  mendapatkan julukan  sillent killer.

Pasalnya, 2024 lalu Indonesia berduka,  karena salah satu tiktokers cantik Shella Selpi, tutup usia. Penyebabnya adalah, karena sang tiktokers mengidap kanker ovarium sejak 2021.

Apa Itu Kanker Ovarium?

Penyakit kanker ovarium merupakan penyakit mematikan bagi perempuan. Sulitnya terdeteksi dini membuat kanker ini sebagai “silent killer” atau “pembunuh diam-diam”.

Penyakit ini perlu diwaspadai wanita, karena sering kali muncul pada stadium lanjut, sehingga tingkat kelangsungan hidupnya rendah.

Pada kanker ovarium, tidak ada metode skrining yang efektif, dan juga tidak ada protokol yang layak untuk deteksi dini, bahkan pada individu yang berisiko tinggi. Gejalanya sering kali tidak jelas dan tidak spesifik, dan membutuhkan kesadaran dari pihak wanita serta dokter utama.

Bagaimana Bisa  Terjadi?

Kanker ovarium terjadi ketika sel-sel abnormal di ovarium mulai tumbuh dan membelah secara tidak terkendali. Sel-sel tersebut akhirnya membentuk pertumbuhan (tumor).

Baca Juga:

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

Jika tidak terdeteksi sejak dini, sel-sel kanker secara bertahap tumbuh ke dalam jaringan di sekitarnya dan dapat menyebar ke area tubuh lainnya. Kanker ovarium dapat menyerang perempuan, beberapa laki-laki transgender, dan orang non biner yang ditetapkan sebagai perempuan saat lahir.

Secara global, kanker ovarium merupakan kanker paling umum ke-8 pada perempuan, yang mencakup sekitar 3,7 persen kasus dan 4,7 persen kematian akibat kanker pada tahun 2020.

Gejala dan Penyebab

Pada stadium awal, kanker ovarium jarang menunjukkan gejala. Itulah yang membuat kanker sering kali baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut alias terlambat didiagnosis.

Selain itu, bila memang ada gejala, sering disalahartikan sebagai gejala penyakit yang ringan. Beberapa gejala awal kanker ovarium meliputi: Perut kembung. Perut membuncit. Rasa nyeri di perut atau pinggul. Sering merasa begah saat makan. Peningkatan frekuensi buang air kecil.

Menurut data Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence (Globocan), kanker ovarium adalah kanker ketiga tersering pada perempuan Indonesia, dengan angka kejadian pada tahun 2020 adalah 14.896 kasus, dan angka kematian mencapai 9.581 kasus.

Pencegahan dengan Pola  Hidup Sehat

Sebagai salah satu sillent killer pada perempuan,  maka aware diri adalah salah satu  bentuk usaha penjagaan terbaik untuk diri sendiri  juga perempuan-permepuan sekitar kita.

Lantas apa yang bisa kita lakukan  sebagai usaha  untuk mencegah agar tidak terjangkit penyakit kanker ovarium  ini? Berikut  kami  rangkum  untuk  salingers.

1. Menjaga pola  makan

Tidak bia  dipungkiri,  bahwa salah satu penyebab terjadinya berbagai macam penyakit dalam tubuh  kita adalah pola makan yang kurang sehat,  maka  menjaga pola makan  dan  hidup sehat, adalah salah satu  solusi dan usaha  agar terhindar dari kanker ovarium.

2. Olahraga teratur

Olahraga yang cukup  dan  teratur adalah  salah satu cara  paling aman dan nyaman, untuk mencegah  terjadinya kanker ovarium. Dengan gerak yang tepat, cepat dan teratur,  akan memberikan kebugaran pada diri. Kebugaran yang  bagus  ini, akan  memberikan perlindungan tersendiri pada tubuh.

Pencegahan dengan Tindakan Medis

1. Melahirkan dan menyusui

Proses persalinan dan menyusui tidak hanya membawa kebahagiaan, tetapi juga dapat menurunkan risiko kanker ovarium pada wanita.

2. Operasi ginekologi

Beberapa prosedur bedah, seperti ligasi tuba, histerektomi (pengangkatan rahim), atau pengangkatan ovarium, dapat menurunkan risiko kanker ovarium.

Operasi ginekologi adalah pilihan yang bisa jadi opsi pencegahan, tergantung pada kondisi dan riwayat kesehatan masing-masing.

Kesimpulan

Nah  sahabat salingers, itulah ulasan mengenai kanker ovarium yang merupakan sillent killer pada perempuan yang perlu kita waspadai.

Dengan melakukan usaha-usaha untuk  mencegah  diri dan lingkungan agar tidak terjangkit, adalah salah satu  usaha mencintai diri  sendiri dan orang-orang-orang tersayang. []

 

Tags: gaya hidupHak Kesehatan Reproduksi dan SeksualitasKanker OvariumperempuanSilent Killer
Kamariah

Kamariah

Terkait Posts

Harapan Orang Tua

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

12 Juli 2025
Berhaji

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

11 Juli 2025
Ikrar KUPI

Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

11 Juli 2025
Life After Graduated

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

10 Juli 2025
Pelecehan Seksual

Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

9 Juli 2025
Pernikahan Tradisional

Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Negara Inklusi

    Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam dan Persoalan Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga
  • Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama
  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan
  • Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID