• Login
  • Register
Minggu, 5 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Mengenal Perempuan Ulama: Asma Murabith

Dalam pandangan Asma, mereka masih kokoh menjustifikasi superioritas laki-laki, subordinasi dan inferioritas perempuan serta menganggap hal ini sebagai keputusan Tuhan

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
22/01/2022
in Figur, Rekomendasi
0
Doa Malam Nisfu Sya'ban

Doa Malam Nisfu Sya'ban

66
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Asma Murabit, perempuan ulama kelahiran Rabat, Maroko, 1959 M. Ia adalah satu dari sekian puluh aktivis dan intelektual perempuan terkemuka dunia saat ini. Meskipun ia seorang dokter, sekaligus Doktor, tetapi penguasaannya atas teks-teks keagamaan cukup baik.

Ia telah menulis sejumlah buku tentang Islam dan Perempuan. Beberapa di antaranya adalah : “Al-Qur’an wa Al-Nisa, Qiraah Li al-Taharrur” dan “Al-Nisa wa Al-Rijal fi al-Qur’an : “Ayat Musawah” dan “Al-Thariq al-Tsalits”. Ia juga menjadi direktur Pusat Kajian Islam dan Perempuan”, untuk waktu yang panjang dan sejumlah jabatan prestisius lainnya.

Asma Murabith melihat dengan mata kepalanya tentang realitas sosial yang diskriminatif terhadap hak-hak perempuan di dunia, terutama di dunia muslim sampai hari ini. Ia  amat gelisah atas kenyataan ini. Kata-katanya yang menarik :

إن وضع المرأة في كل البلدان العربية والإسلامية مأساوي ومحزن

“Keadaan perempuan di seluruh dunia Arab dan Islam sungguh menyedihkan dan sangat memprihatinkan”.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama
  • Menanti Hasil Fatwa KUPI dari Kokohnya Bangunan Epistemologi Part II-Habis
  • Mufassir Perempuan dalam Khazanah Keilmuan

Baca Juga:

Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad

Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama

Menanti Hasil Fatwa KUPI dari Kokohnya Bangunan Epistemologi Part II-Habis

Mufassir Perempuan dalam Khazanah Keilmuan

Lalu ia mengatakan :

“نحن نحتاج إلى المزيد من احترام المرأة في الإسلام وتقديرها. فهذا يعني أنَّه لا بد من إعادة قراءة النصوص من جديد”،

ووصفت التفسيرات السائدة حتى الآن بصفتها ذكورية وأبوية.

“Kita dituntut untuk semakin memberikan penghormatan dan penghargaan yang tinggi terhadap kaum perempuan. Hal ini berarti bahwa kita dituntut untuk melakukan reinterpretasi atas teks-teks Agama. Produk-produk intelektual (tafsir) yang berkembang selama ini merupakan tafsir yang dipengaruhi oleh ideologi patriarkisme”. Sebuah tafsir  menurut perspektif dan untuk kepentingan laki-laki.”

Dalam pandangan Asma, mereka masih kokoh menjustifikasi superioritas laki-laki, subordinasi dan inferioritas perempuan serta menganggap hal ini sebagai keputusan Tuhan.

Seperti para aktivis pendahulunya, antara lain Nabawiyah Musa (Mesir),  Nazhirah Zainuddin (Aleppo, Irak), Fatima Mernisi (Maroko), Laela Ahmad (Kairo), Aminah Wadud Muhsin (Amerika), Asma Barlas (Pakistan), Taher Haddad (Tunisia) dan lain-lain, Asma Murabit, menggugat dan melancarkan kritik tajam dan hampir menyeluruh terhadap pandangan-pandangan keagamaan tradisional atau konservatif yang mendiskriminasi perempuan, sebagaimana yang ditulis dalam kitab-kitab mereka, baik Tafsir maupun Fiqh.

Ia menuntut pembebasan kaum perempuan dari belenggu tafsir para ahli fiqh yang mensubordinasi dan merendahkan kaum perempuan untuk kembali kepada Al-Qur’an dan visi Islam. Kitab suci Al-Qur’an tidak pernah mensubordinasi manusia atas dasar jenis kelamin, dan atas dasar identitas primordial apapun.

Adalah menarik saat Asma mendiskusikan cukup panjang lebar dua terma krusial sekaligus kata kunci yang menjadi pangkal dari problem ketimpangan relasi laki-laki dan perempuan tersebut. Yaitu “Qiwamah” dan “Wilayah”. Ia mengkritisi secara tajam pandangan-pandangan para penafsir klasik dan modern atas dua terma tersebut.

Para penafsir itu menurutnya masih terus mempertahankan pendapatnya bahwa laki-laki harus menjadi kepala keluarga, sebagaimana secara eksplisit disebutkan Al-Qur’an, surah Al-Nisa, 34. Baginya pandangan ini bertentangan dengan teks-teks al-Qur’an yang lain tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan sebagaimana antara lain dalam Q.S. Al-Hujurat, 13, Q.S. Al-Nisa, 1, Q.S. Al-A’raf, 189, dan masih banyak lagi. Lebih jauh dari itu adalah bertentangan dengan prinsip Tauhid dan Keadilan.

Pandangan-pandangan Asma yang kritikal, progresif dan transformatif, sebagaimana diungkap dalam buku-bukunya telah memunculkan kontroversi di kalangan sejumlah ahli agama di negaranya. Banyak pihak yang menentang pendapat-pendapatnya yang distigma sebagai “liberal”. Ia banyak mendapat stigma pejoratif dan tekanan-tekanan psikologis. Tetapi dalam waktu yang sama juga pujian dari sebagian orang،  juga penghargaan bergengsi sebagai perempuan Aktivis Sosial Arab tahun 2013. []

Tags: Jaringan KUPIPerempuan Ulamaulama perempuan
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Nizar Qabbani

Nizar Qabbani Sastrawan Arab yang Mengenalkan Feminisme Lewat Puisi

5 Februari 2023
Hari Kanker Sedunia

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

4 Februari 2023
Satu Abad NU

Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

3 Februari 2023
Nikah di KUA

Salingers, Yuk Normalisasi Nikah di KUA

2 Februari 2023
Akhlak Manusia

Akhlak Manusia Sebagai Ruh Fikih

1 Februari 2023
Aborsi Korban Perkosaan

Ulama Bolehkan Aborsi Korban Perkosaan

31 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Industri Halal

    Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 5 Cara Mendidik Anak Ala Nabi Muhammad
  • Nizar Qabbani Sastrawan Arab yang Mengenalkan Feminisme Lewat Puisi
  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

Komentar Terbaru

  • Indonesia Meloloskan Resolusi PBB tentang Perlindungan Pekerja Migran Perempuan - Mubadalah pada Dinamika RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, yang Tak Kunjung Disahkan
  • Lemahnya Gender Mainstreaming dalam Ekstremisme Kekerasan - Mubadalah pada Lebih Dekat Mengenal Ruby Kholifah
  • Jihad Santri di Era Revolusi Industri 4.0 - Mubadalah pada Kepedulian KH. Hasyim Asy’ari terhadap Pendidikan Perempuan
  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist