• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Metode Interpretasi Mubadalah Terinspirasi Dari Tradisi Klasik

Pembahasan metode-metode ini menekankan bahwa teks memiliki makna dan tujuan yang bisa dicerna oleh akal pikiran manusia (ma'qul al-ma'na) laki-laki dan perempuan

Redaksi Redaksi
18/01/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
metode interpretasi mubadalah

metode interpretasi mubadalah

683
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pandangan Dr. Faqihuddin Abdul Kodir tentang inspirasi metode interpretasi mubadalah, maka metode ini terinpirasi dari tradisi interpretasi klasik mengenai pemikiran logika hukum (ta’lil al ahkam).

Dalam ushul fiqh, yang kentara adalah pembahasan dengan metode qiyas, mafhum muwafaqah, mafhum mukhalafah, mashlahah, istihsan, dan terutama maqashid al-syariah.

Pembahasan metode-metode ini menekankan bahwa teks memiliki makna dan tujuan yang bisa dicerna oleh akal pikiran manusia (ma’qul al-ma’na) laki-laki dan perempuan.

Sebab, teks tentang suatu hukum akan menjadi sia-sia jika tidak mengandung alasan, logika, atau tujuan dari hukum tersebut. Para ulama klasik telah menjelaskan hal demikian dan menawarkan berbagai metode tersebut untuk menemukan makna dan tujuan dasar ini.

Bagi ulama klasik, teks-teks ini juga merupakan kesatuan yang utuh, kohesif, dan saling mendukung satu sama lain. Salah satu metode untuk memastikan kohesifitas ini adalah dengan mengembalikan pemaknaan hal-hal yang parsial kepada hal-hal yang prinsipal.

Baca Juga:

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

Nurhayati Subakat, Perempuan Hebat di Balik Kesuksesan Wardah

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Belajar Nilai Toleransi dari Film Animasi Upin & Ipin

Seperti dalam dualisme muhkam (kokoh) dan mutasyabih (ambigu), maka yang kedua harus dimaknai sesuai dengan yang pertama.

Kesalingan

Dalam konteks ini, menurut Kang Faqih, teks-teks yang eksplisit menegaskan kesalingan adalah yang muhkam, jika sesuai penggunaan istilah ini. Sementara yang lain adalah mutasyabih yang harus dikembalikan pemaknaannya pada yang pertama.

Inspirasi yang kentara adalah pembahasan mengenai bagaimana suatu lafal (kata dan kalimat) memberi makna dalam ushul fiqh, yaitu tema mengenai dalalat al-alfazh.

Sekalipun ada perbedaan terminologi antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i, tetapi keduanya menegaskan bahwa suatu lafal bisa mencakup jauh atau lebih dari yang terlihat dalam susunan tekstual-literalnya.

Dalam terminologi Mazhab Syafi’i, yang juga biasa mayoritas ulama ushul fiqh pakai, makna itu terbagi dua.

Ada yang tersurat (manthuq) dan ada yang tersirat (mafhum). Makna yang tersurat adalah yang dapat kita pahami langsung dari struktur kalimatnya. Sementara yang tersirat adalah dari luar struktur kalimatnya, yaitu melalui logika (‘illah) hukum yang terkandung di dalam makna tersebut. *

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Qiraah Mubadalah.

Tags: inspirasiinterpretasiklasikmetodeMubadalahTradisi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Rabi’ah al-Adawiyah

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan dan

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

17 Juli 2025
Menjadi Pemimpin

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

17 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID