• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Nabi Saw Perintahkan Laki-laki dan Perempuan untuk Saling Berbuat Baik

Menurut saya teks hadis ini penting untuk kita renungi bersama bahwa laki-laki dan perempuan sama-saman untuk saling berbuat baik

Hanifah Nabilah Hanifah Nabilah
06/04/2023
in Publik
0
Berbuat Baik

Berbuat Baik

958
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu hadis yang dikaji oleh Ibu Nurul Bahrul Ulum dalam kitab Sittin al-‘Adliyah karya Kiai Faqihuddin Abdul Kodir adalah tentang anjuran berbuat baik pada sesama, baik pada sesama manusia, termasuk laki-laki dan perempuan, maupun pada non-Muslim dan alam.

Teks hadis Nabi Muhammad Saw tersebut ialah;

عَنْ جَابِر بن عبد الله رضى الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم – قَالَ «إن من أحبكُمْ إِلي وَأَقْرَيَكُمْ مِنّى مَجْلِسًا يوم الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقَا وَإِنَّ أبْعضَكُمْ إِلَى وَأَبْعَدَكُمْ مِنّى مَجْلِسًا  يوم الْقِيَامَةِ الثرثارُونَ والمتشدقون وَالْمُتَفَيهِقُونَ ». رواه الترمذي في سننه ١٢١ .

Artinya: Jabir bin Abdullah RA, menuturkan sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, “Orang yang paling aku cintai dan paling dekat dengan tempatku kelak di hari kiamat adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Sementara, orang yang paling aku benci dan tempatnya jauh dariku kelak di hari kiamat adalah mereka yang keras dan rakus (berkata berlebihan), suka menghina dan sombong”. (Sunan At-Tirmidzi).

Melalui teks hadis ini, Nabi Saw tengah menegaskan bahwa ciri dari akhlak mulia adalah senantiasa berbuat baik pada sesama manusia, baik pada laki-laki maupun perempuan. Bahkan Nabi Saw menjanjikan imbalan berupa tempat paling dekat dengan beliau di hari kiamat, pada setiap orang yang berbuat baik.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Sebaliknya Nabi Saw juga memberi peringatan pada umatnya yang rakus, sombong dan suka menghina bahwa mereka akan dibenci dan dijauhkan tempatnya di hari kiamat dengan Nabi Saw.

Menurut saya teks hadis ini penting untuk kita renungi bersama bahwa laki-laki dan perempuan sama-saman untuk saling berbuat baik. Termasuk dalam relasi pernikahan, suami dan istri harus memperlakukan pasangannya dengan baik. Atau dalam bahasa Buya Husein Muhammad perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin perlakukan.

Marital Rape

Namun masalahnya dalam realitas sosial masih banyak sekali kekerasan yang dilakukan oleh suami pada istri, salah satunya adalah marital rape atau perkosaan dalam pernikahan. Sebagaimana Catahu Komnas Perempuan 2021 menyebutkan ada 57 kasus perkosaan dalam pernikahan yang terjadi selama tahun 2021, dan semua korbannya adalah perempuan.

Padahal kekerasan dalam Islam itu dilarang, karena tindakan tersebut merupakan perilaku buruk yang merendahkan dan juga menyakiti perempuan sebagai manusia.

Di sisi lain Allah Swt dalam al-Qur’an mengqiyaskan bahwa hubungan seksual antara pasangan suami istri sebagai libas (pakaian). Istri jadi pakaian suami dan suami menjadi pakaian istri, (hunn libas lakum wa antum libas lahunn). Ini tergambar dalam QS. al-Baqarah ayat 187.

Menurut Kiai Faqih dalam buku yang berjudul “Perempuan bukan Makhluk Domestik” menyebutkan bahwa kiasan al-Qur’an tersebut mengajarkan kepada pasangan suami-istri, dalam hubungan seksual, untuk saling melayani satu sama lain. Kemudian memberikan kehangatan, dan menjaga kehormatan.

Karena keduanya adalah pakaian, maka menurut Kiai Faqih praktik dan fungsi hubungan seksual ini harus suami dan istri lakukan dan nikmati bersama. Sehingga pemaksaan hubungan seksual dalam pernikahan bertentangan dengan libas dalam al-Qur’an.

Sejalan dengan itu, nabi juga menegaskan bahwa sebaik-baik orang beriman adalah mereka yang baik akhlaknya. Dan orang yang terbaik adalah mereka yang selalu berbuat baik kepada istrinya (khiyarukum khiyarukum li nisaikum) (Musnad Ahmad no. 10247).

Dengan hadis-hadis nabi di atas, mestinya jelas terang benderang bahwa segala tindakan pemaksaan, kekerasan dan sikap yang dapat menyakiti perempuan sebagai manusia, adalah bertentangan dengan syariat Islam dan tidak selaras dengan ajaran al-Qur’an serta tidak sejalan dengan teladan Nabi Muhammad Saw.

Maka dari itu, mari akhiri segala bentuk kekerasan pada peremupuan, baik di dalam maupun di luar rumah. Baik di dalam relasi pernikahan maupun dalam relasi yang lainnya. []

Tags: BaikBerbuatlaki-lakiNabi SawperempuanPerintahkansaling
Hanifah Nabilah

Hanifah Nabilah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version