• Login
  • Register
Sabtu, 24 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Nasihat Ibu Nyai Masriyah Amva kepada Santri-santrinya

Sebagai anak muda yang mudah galau dan insecure aku merasa diingatkan untuk tetap percaya pada kekuatan doa

Eka Nur Fauzia Rakhmah Eka Nur Fauzia Rakhmah
09/02/2025
in Personal
0
Nyai Masriyah Amva

Nyai Masriyah Amva

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada awal bulan Februari 2025 aku dan beberapa teman alumni Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy menyempatkan untuk sowan atau bersilaturahmi ke kediaman Ibu Nyai Masriyah Amva dan para kiai-kiai yang lain.

Ibu Nyai Masriyah Amva merupakan pimpinan di pesantren Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy. Dalam banyak tulisan, beliau memang dikenal sebagai pemimpin perempuan yang keimanannya sangat kuat.

Di sisi lain, Ibu Nyai Masriyah Amva juga tidak pernah berhenti untuk memberi nasihat pada santri-santri dan juga alumni-alumninya. Terkhusus pada perempuan.

Menurutnya perempuan harus mandiri, ia tidak boleh bersandar pada siapapun kecuali Allah. Tidak pada perempuan lain, dan tidak juga pada laki-laki. Sebab, sebagai manusia, perempuan hanya boleh menyandarkan diri pada penciptanya, bukan pada sesama manusia.

Hal ini lah yang beliau sampaikan pada saat aku dan teman-teman menemuinya pada 4 Februari 2025 kemarin.

Baca Juga:

Cara Bijak Menasihati Lelaki ala Adham Syarqawi

Ngaji Ramadan bersama Buya Husein: Nasihat Imam Ghazali untuk Penguasa dan Indonesia Hari Ini

Saat Memberikan Nasihat kepada Anak Lakukan secara Bertahap

Nasihat Luqman Al-Hakim saat Memberikan Pendidikan Agama untuk Anaknya

Kekuatan Doa

Selain itu, Ibu Nyai Masriyah juga menyampaikan betapa dahsyatnya kekuatan doa. Dengan doa segala harapan dan juga kesulitan kita akan dipermudah oleh Allah.

Karena itu, beliau mengingatkan laki-laki dan perempuan, keduanya harus sama-sama berdoa pada Allah. Hal ini agar kita senantiasa diberi ketabahan dalam menjalani kehidupan yang memang tidak selalu mudah.

“Minta terus kepada Allah, minta semoga ilmunya bermanfaat, rezekinya dimudahkan, minta terus semua pada Allah, barangkali nanti allah memberikan kesempatan yang lebih baik pada kita,” pesan beliau pada kami.

Sebab, doa ini juga merupakan salah satu rahasia kesuksesan beliau dalam memimpin pesantren Kebon Jambu al-Islamy.

Tentu menjadi pemimpin sebuah pesantren yang cukup besar tidak lah mudah. Ada banyak tantangan, terutama bagi pemimpin perempuan. Selain harus menghadapi berbagai stigman negatif, beliau juga harus berjuang untuk membuktikan bahwa beliau layak dan bisa mengembangkan pesantren Kebon Jambu al-Islamy menjadi lebih baik.

Dan nyata, sekarang kita sudah bisa melihat keberhasilan beliau. Bukan hanya berkembang secara infrastruktur dan jumlah santri saja, tetapi juga secara spiritual dan intelektual. Banyak santri-santri beliau yang sukses di bidang akademik dan juga kepenulisan.

Yang terbaru misalnya, salah satu santri beliau berhasil meraih nominasi peserta penulis terbaik dalam acara muktamar pemikiran Ma‘had Aly se-Indonesia. Tentu keberhasilan ini tidak lepas dari peran Ibu Nyai Masriyah yang selalu memotivasi serta men-support para santri-santrinya.

Menumbuhkan Rasa Semangat

Sungguh hal tersebut menumbuhkan rasa semangat dalam diriku, sebagai anak muda yang mudah galau dan insecure aku merasa diingatkan untuk tetap percaya pada kekuatan doa. Tidak ada yang tidak mungkin, jika Allah berkehendak mengabulkan apa yang kita inginkan, semua pasti terjadi.

Seperti halnya dalam firman-Nya surat Ali Imran ayat 47 yang artinya:

Dia (Maryam) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.

Ayat di atas merupakan sebuah pengingat bagi seluruh hamba-Nya untuk senantiasa mendekatkan diri pada Allah, sang pemilik segalanya. Salah satu bentuk pendekatan adalah dengan istiqamah meminta atau berdoa.

Sebab, tanpa kebaikan yang Allah Swt berikan, kita hanya lah makhluk yang sangat lemah. Karena itu, teruslah berdoa, maka ketakutan-ketakutan akan urusan duniawi perlahan akan hilang. Allah gantikan dengan rasa mampu, kuat dan percaya diri.

Seperti halnya puisi Ibu Nyai Masriyah Amva:

Tuhan, aku tak takut kemiskinan karena Engkau sang maha kaya
Aku tak takut kegelapan karena Engkau sang cahaya
Aku tak takut kebangkrutan karena Engkau sang maha jaya
Aku hanya takut Engkau meninggalkan diriku

Puisi di atas mengandung makna bahwa selagi Allah dekat dengan hamba-Nya, maka ia tidak akan pernah merasa takut, apalagi galau dan insecure. []

Tags: Ibu Nyai Masriyah AmvanasihatSantri-santri
Eka Nur Fauzia Rakhmah

Eka Nur Fauzia Rakhmah

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Laku Tasawuf

Hidup Minimalis juga Bagian dari Laku Tasawuf Lho!

24 Mei 2025
Narasi Gender dalam Islam

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

22 Mei 2025
Jalan Mandiri Pernikahan

Jalan Mandiri Pernikahan

22 Mei 2025
Age Gap

Berhenti Meromantisasi “Age Gap” dalam Genre Bacaan di Kalangan Remaja

22 Mei 2025
Catcalling

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

21 Mei 2025
Berpikir Positif

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

21 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Umat Bertanya Ulama Menjawab

    Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bulan Kebangkitan: Menegaskan Realitas Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hidup Minimalis juga Bagian dari Laku Tasawuf Lho!
  • Menjembatani Agama dan Budaya: Refleksi dari Novel Entrok Karya Oky Madasari
  • Bulan Kebangkitan: Menegaskan Realitas Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Kasus Pelecehan Guru terhadap Siswi di Cirebon: Ketika Ruang Belajar Menjadi Ruang Kekerasan
  • Self Awareness Ala Oh Yi Young di Resident Playbook

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version