• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ngaji Rumi: Luka adalah Pintu Masuk Cahaya

Rumi ingin mengatakan kepada kita bahwa seseorang tidak akan benar-benar memperoleh apa yang ia inginkan sampai ia terluka, lalu dari perasaan terluka itu memunculkan dorongan kuat dalam dirinya

Afifah Ahmad Afifah Ahmad
21/01/2022
in Hikmah
0
Rumi

Rumi

548
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sekitar tahun 1998 saya kehilangan passport setelah tidak jadi berangkat ke Syria. Di tahun 2002 saat akan berangkat ke Iran, saya mengajukan permohonan passport baru, tapi berhubung data saya masih ada jadi tidak dikabulkan. Saya harus mengurus surat kehilangan dan berbagai prosedur yang berbelit-belit (pada masa itu ya), padahal saya sudah harus segera berangkat. Saya juga menghubungi lembaga yang dulu akan mengirim saya ke Syria, tapi mereka mengatakan passport itu tidak ada pada mereka.

Setelah seharian dengan hati ‘hancur’ gagal menguasahakan pembuatan passport, malamnya saya I’tikaf mengikuti acara doa Nisfu Sya’ban di sebuah masjid di Bandung. Di situ lah, saya benar-benar merasa terdesak dan tak mampu melakukan apapun selain mengharap pertolongan Tuhan. Ajaibnya, esok harinya saya dihubungi seseorang dari lembaga yang sebelumnya saya telepon, menyebutkan ternyata passport saya sudah ditemukan. Hari itu, tak ada kalimat yang bisa saya ucapkan selian “Allah Maha Baik”

Saya yakin, teman-teman di sini tentu punya pengalaman serupa, memperoleh apa yang sangat diharapkan di tengah situasi terdesak.

Kemarin saya membuka kitab Matsnawi dan menemukan penjelasan dari cerita-cerita ‘keajaiban’ yang sering kita alami di situasi terdesak itu. Yang terpenting sebenarnya, bukan tentang terkabulnya permintaan kita, tapi bagaimana rasa ‘hancur’ itu telah menjernihkan sinyal koneksi kita dengan Tuhan.

Kata Rumi di bait ke 3204 jilid 3 kitab Matsnawi “Keterdesakan dan luka yang dirasakan Maryam, mendorong bayi Isa as untuk berbicara.”

Baca Juga:

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

Karim Zamani, salah seorang penafsir terbaik Matsnawi menjelaskan, dengan membawakan cerita Maryam ini Rumi ingin mengatakan kepada kita bahwa seseorang tidak akan benar-benar memperoleh apa yang ia inginkan sampai ia terluka, lalu dari perasaan terluka itu memunculkan dorongan kuat dalam dirinya. Karena dalam luka dan keterdesakan itulah muncul kesadaran, penyerahan dan totalitas.

Dalam bait selanjutnya Rumi menjelaskan, sebagaimana Isa yang meskipun tanpa diminta memberikan pembelaan kepada Maryam, maka seluruh wujud kita pun akan mendukung sebuah tekad yang dibangun dengan kuat. Barangkali, ini yang dalam istilah kekinian disebut “Semesta mendukung”

Rumi dengan dua bait puisinya di atas, ingin memberikan harapan kepada kita bahwa ‘cahaya’ itu bisa kita raih, sebagaimana kita pernah merasakan kilatannya di saat-saat ‘terdesak’. Perbedaan kita dengan para sufi, jika pengalaman ‘hancur’ kita bersifat eksidental, tetapi para sufi dapat mengelola setiap rasa ‘hancur’ itu dan mengubahnya menjadi rasa cinta.

Dua bait itu juga sekaligus menjadi pengingat kepada kita untuk tidak menyakiti sesama, karena kita tidak pernah tahu, di mana hati yang ‘hancur’ itu, tempat Tuhan bersemayam. Selamat hari Jumat ya teman-teman! []

Afifah Ahmad

Afifah Ahmad

Founder ngajirumi.com, penulis, traveller, dan penyuka karya sastra sufistik

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID