• Login
  • Register
Rabu, 7 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Nyai Mufliha : Perempuan Merdeka itu Memiliki Otonomi Diri sebagai Makhluk

"Otonomi diri itu adalah wujud dari kemerdekaan dan kemandirian, sementara kedaulatan adalah wujud kekuasaan atas diri yang membebaskan," katanya

Redaksi Redaksi
18/08/2022
in Aktual
0
Nyai Mufliha

Nyai Mufliha

309
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kemerdekaan Indonesia bagi perempuan menurut jaringan ulama KUPI, Dr. Nyai Mufliha Wijayati adalah situasi dan keadaan negara yang menjamin perempuan memiliki otonomi dan kedaulatan untuk mengekspresikan diri sebagai makhluk yang bermanfaat sesuai versi terbaik masing-masing.

“Otonomi diri itu adalah wujud dari kemerdekaan dan kemandirian, sementara kedaulatan adalah wujud kekuasaan atas diri yang membebaskan,” katanya, saat Mubadalah.id hubungi, belum lama ini.

Lebih lanjut, Nyai Mufliha menyampaikan hari ini, dapat menyaksikan tidak sedikit perempuan yang telah merdeka dan menikmati kemerdekaan.

Baik sebagai perempuan yang berdaya, berdaulat, dan bermanfaat.

“Sama seperti kemerdekaan sebuah negara, kemerdekaan perempuan yang sejatinya sebagai hak terberi, nyatanya harus mendapatkan dengan perjuangan dan pengorbanan,” jelasnya.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Benarkah Perempuan Makhluk Subordinat?
  • Manusia Adalah Makhluk Merdeka dan Setara
  • Hubungan Seksual Pasutri Dicatat sebagai Sedekah dan Ibadah
  • Perempuan Masih Pada Posisi yang Dimiliki Bukan Memiliki

Baca Juga:

Benarkah Perempuan Makhluk Subordinat?

Manusia Adalah Makhluk Merdeka dan Setara

Hubungan Seksual Pasutri Dicatat sebagai Sedekah dan Ibadah

Perempuan Masih Pada Posisi yang Dimiliki Bukan Memiliki

Untuk semakin banyak memerdekakan perempuan, Bu Nyai Mufliha meminta jaringan ulama KUPI, laki-laki dan perempuan untuk sama-sama saling mencerdaskan.

Terutama mencerdeaskan perempuan agar semakin berdaya untuk dirinya, keluarga, dan semesta.

“Perjuangan dan pengorbanan jaringan ulama KUPI untuk menyemai lebih banyak perempuan berdaya dengan meluaskan jaringan dan jangkauan adalah kerja peradaban,” tuturnya.

“Tidak hari ini dirasakan dan dinikmati secara instant, perlahan dan terus menerus dilakukan,” tambahnya.

Selain itu, Bu Nyai Mufliha juga mengungkapkan bahwa negara adalah regulator, akselerator, dan guarantor (penjamin). Maka negara harus hadir untuk mengatur, melakukan percepatan, dan menjamin terwujudnya situasi yang memerdekakan perempuan.

“Merdeka atas diri sebagai pribadi otonom, dan merdeka dari segala bentuk penindasan dan diskriminasi,” tukasnya. (Rul)

Tags: Hari KemerdekaanHut RI ke 77MakhlukmemilikiNyai Mufliha Wijayatiotonomi diriperempuan merdekasebagaiulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pendampingan Pengelolaan Sampah

Fahmina Berikan Pendampingan Pengelolaan Sampah di 4 Pesantren

6 Juni 2023
Piagam Surabaya

6 Rekomendasi Piagam Surabaya

6 Mei 2023

AICIS 2023 Hasilkan Piagam Surabaya, Tolak Politik Identitas

6 Mei 2023
Kekerasan Perempuan

Komnas Perempuan: di Hari Buruh Perempuan Pekerja Masih Alami Kasus Kekerasan Berbasis Gender

2 Mei 2023
Perempuan Pekerja

Hari Buruh: Pastikan Pelindungan Perempuan Pekerja dari Ancaman Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2 Mei 2023
Puasa Dalam Perspektif Psikologi

Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

28 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ketimpangan Relasi Suami Istri

    Pandangan Jamal al-Banna terhadap Ketimpangan Relasi Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Hari Raya Idul Adha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Alasan Patriarkhi Tetap Bertahta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fatimah al-Banjari: Perempuan yang Mengisi Khazanah Kitab Kuning Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemaknaan Hadis Pengasuhan Anak Yang Ibunya Menikah Lagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Sa’i: Simbol Perjuangan untuk Meraih Kehidupan
  • Pemaknaan Hadis Pengasuhan Anak Yang Ibunya Menikah Lagi
  • Rahasia Tawaf
  • Pandangan Jamal al-Banna terhadap Ketimpangan Relasi Suami Istri
  • Fahmina Berikan Pendampingan Pengelolaan Sampah di 4 Pesantren

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist