• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pada Harta Kita, Ada Hak Milik Orang Lain

Agama juga memperingatkan manusia agar tidak menganiaya dan merendahkan orang lain, tidak menipu dan tidak mengambil hak orang lain dengan jalan yang salah.

Redaksi Redaksi
07/03/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Hak Milik

Hak Milik

35
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Kita diberikan hak untuk memanfaatkannya. Namun, agama juga menyatakan bahwa di dalam milik kita yang merupakan pemberian Tuhan itu, ada hak milik orang lain yang tertindas, yang tidak beruntung dan yang terlunta-lunta.

Mubadalah.id – Indonesia hari ini masih terus diimpit nestapa. Kemiskinan dan keterbelakangan masih terus menggelayut begitu masif dan menghantui masa depan masyarakatnya.

Indonesia adalah negeri yang aneh. Betapa tidak? Seluruh warga negeri ini adalah orang-orang yang beragama dan semua agama pasti dan elalu membawa misi pembebasan manusia dari ketertindasan dan mendeklarasikan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Agama Islam mengajarkan kepada umat manusia untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan untuk mendapatkan rezeki sebesar-besarnya. “Begitu usai shalat, bergeraklah mencari anugerah Tuhan,” kata al-Qur’an.

Bahkan, semua yang ada di muka bumi ini adalah milik Tuhan dan dihadiahkan untuk manusia dan makhluk-Nya yang lain.

Baca Juga:

Mengelola Harta Keluarga Secara Proposional dan Penuh Kearifan

3 Macam Harta Suami Istri

Harta Pribadi Istri

Kekerasan Ekonomi: Hak Istri atas Harta yang Dimiliki

Kita diberikan hak untuk memanfaatkannya. Namun, agama juga menyatakan bahwa di dalam milik kita yang merupakan pemberian Tuhan itu, ada hak milik orang lain yang tertindas, yang tidak beruntung dan yang terlunta-lunta. Hak milik orang lain itu harus kita berikan. Nabi Muhammad Saw mengatakan:

“Siapa saja yang membebaskan kesusahan dan kesulitan hidup seseorang yang beriman, Tuhan akan membebaskan kesusahannya pada hari kiamat. Siapa saja yang meringankan beban hidup orang lain, Allah akan meringankan segala urusannya di dunia dan akhirat. Tuhan senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim).”

Jangan Merendahkan

Agama juga memperingatkan manusia agar tidak menganiaya dan merendahkan orang lain, tidak menipu dan tidak mengambil hak orang lain dengan jalan yang salah. Allah Swt berfirman,

وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ

“Janganlah kamu memakan harta di antaramu dengan jalan yang batil/salah” (QS. al-Baqarah (2): 188).

Nabi Muhammad Saw. memperingatkan mereka yang makan “harta haram” akan menerima balasan api neraka. Katanya, “Setiap daging yang tumbuh dari barang haram, maka neraka lebih utama baginya.”

Apabila agama begitu indah, tetapi realitas pemeluknya begitu memilukan, bukankah itu ironi, keanehan? Maka, adakah yang salah dari kita dalam memahami agamanya? Atau adakah kita sejatinya sudah tidak beragama?

Tags: Hak MilikhartaOrang Lainpada
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Membebaskan Manusia

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

11 Juli 2025
Berkeluarga

Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia

10 Juli 2025
Perempuan sebagai Fitnah

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Film Horor

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

10 Juli 2025
Perempuan sebagai Fitnah

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Istri

Kuasa Suami atas Tubuh Istri

10 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kopi yang Terlambat

    Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sudahkah Etis Jokes atau Humor Kepada Difabel? Sebuah Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji
  • Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan
  • Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia
  • Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID