• Login
  • Register
Sabtu, 25 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pahala Perempuan yang Menanggung Ekonomi Keluarga

Teks hadis ini, menambah deretan fakta mengenai para perempuan yang menanggung ekonomi keluarga pada zaman Rasulullah Saw. Di samping ada Khadijah Ra, Ummu Syuraik Ra, dan Raithah Ra, juga ada Zainab Ra

Redaksi Redaksi
13/06/2022
in Hikmah, Keluarga
0
perempuan yang menanggung ekonomi keluarga

perempuan yang menanggung ekonomi keluarga

171
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Islam menegaskan besarnya pahala bagi perempuan yang menanggung ekonomi keluarga.

Besarnya pahala bagi perempuan yang menanggung ekonomi keluarga itu merujuk pada teks hadis yang diriwayat Shahih Bukhari.

Isi hadis tersebut sebagai berikut :

Zainab, istri Abdullah bin Mas’ud Ra., berkata, Ketika berada di masjid, aku mendengar Rasulullah Saw memberi nasihat, “Bersedekahlah walaupun dengan perhiasan yang kamu pakai.”

Zainab adalah orang yang menafkahi Abdullah dan anak-anak yatim yang ada di rumahnya.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!
  • Salahkah Memilih Childfree?
  • Nabi Saw Berpesan Jangan Melakukan Kekerasan saat Berdakwah
    • Perempuan yang Menanggung Ekonomi Keluarga Pada Masa Nabi Saw

Baca Juga:

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan

Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!

Salahkah Memilih Childfree?

Nabi Saw Berpesan Jangan Melakukan Kekerasan saat Berdakwah

Zainab berkata kepada Abdullah, “Tanyakan kepada Rasulullah Saw apakah aku mendapatkan pahala dari menafkahimu dan anak-anak yatimku yang ada di rumahku?”

“Kamu saja yang bertanya kepada Rasulullah Saw,” jawab suaminya itu.

Akhirnya, aku (Zainab) datang sendiri menemui Rasulullah Saw. Di pintu, aku bertemu dengan perempuan yang memiliki keperluan yang sama denganku.

Lalu, kami melihat Bilal lewat di dekat kami. Maka kami pun berkata kepadanya, “Tolong, tanyakan kepada Rasulullah Saw, apakah aku mendapatkan pahala dari nafkah yang aku berikan kepada suamiku dan anakanak yatimku yang ada di rumahku?” Kami juga berpesan kepada Bilal agar tidak membuka identitas kami kepada Rasulullah Saw.

Bilal masuk menemui Rasulullah Saw dan mengutarakan persoalan kami. “Siapa mereka yang bertanya?” tanya Rasulullah Saw.

“Zainab,” jawab Bilal.
“Zainab yang mana?”
“Zainab istri Abdullah,” terakhir Bilal berujar.

Rasulullah Saw kemudian bersabda, “Ya, ia memperoleh dua pahala, pahala kekerabatan dan pahala sedekah.” (Shahih al-Bukhari).

Perempuan yang Menanggung Ekonomi Keluarga Pada Masa Nabi Saw

Teks hadis ini, menurut Faqihuddin Abdul Kodir, seperti di dalam buku 60 Hadis Shahih, menambah deretan fakta mengenai para perempuan yang menanggung ekonomi keluarga pada zaman Rasulullah Saw. Di samping ada Khadijah Ra, Ummu Syuraik Ra, dan Raithah Ra, juga ada Zainab Ra.

“Ini menunjukkan adanya preseden pada masa Nabi Muhammad Saw mengenai perempuan yang menanggung ekonomi keluarga mereka. Sehingga, tanggung jawab domestik seharusnya juga menjadi kewajiban bersama antara suami dan istri,” tulisnya.

Dengan preseden ini, pria yang kerap disapa Kang Faqih menyampaikan, perempuan seharusnya tidak dilarang dari aktivitas publik, seperti pencarian nafkah ekonomi, sebagaimana mereka juga tidak seharusnya dikungkung dengan kerja-kerja domestik.

Pada saat yang sama, kata dia, laki-laki juga tidak ditabukan untuk kerja-kerja domestik dalam rumah tangga.

“Dengan perspektif kesalingan, baik ranah domestik maupun publik adalah ranah bersama yang dibangun atas dasar kebersamaan dan kerja sama untuk kebaikan serta kemaslahatan seluruh anggota keluarga dan masyarakat,” tukasnya. (Rul)

Tags: ekonomiEkonomi KeluargakeluargamenanggungNabi SawPahala besarperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Konstitusi

Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI

25 Maret 2023
Sahabat bagi Anak

Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!

25 Maret 2023
Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

25 Maret 2023
agama

Jangan Pernah Menyalahkan Agama Seseorang yang Berbeda

25 Maret 2023
keragaman

Keragaman Alam Semesta Adalah Kehendak Tuhan untuk Manusia

24 Maret 2023
Hikmah Ramadan

Hikmah Ramadan, dan Momentum Berlomba dalam Kebaikan

24 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Puasa dan Intoleransi

    Puasa dan Intoleransi: Betapa Kita Telah Zalim Pada Sesama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Pernah Menyalahkan Agama Seseorang yang Berbeda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Zakat bagi Perempuan Korban Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • 3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan
  • Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI
  • Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!
  • Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist