• Login
  • Register
Minggu, 13 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Peran Keluarga Sangat Penting Menekan Perkawinan Anak

Winarno Winarno
23/07/2019
in Aktual
0
Peran Keluarga Sangat Penting Menekan Perkawinan Anak

Ilustrasi Keluarga (FOTO: Pixabay.com)

35
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Indonesia merupakan negara yang menempati peringkat ke-7 tertinggi di dunia dalam perkawinan anak. Untuk itu, peran keluarga sangat penting dalam menekan angka perkawinan anak, karena lingkungan terdekat anak, yaitu keluarga.

Hal itu diungkapkan Perwakilan Forum Anak Daerah Istimewa Yogyakarta, Ara dalam pertemuan Satu Dekade Festival Anak Nasional (FAN) 2019 di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

“Untuk menekan angka perkawinan anak, kami ingin mendorong peran anak sebagai 2P (Pelopor dan Pelapor) melalui pendekatan dengan teman sebaya dan kerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya,” kata Ara melalui pesan pesan tertulis dari Publikasi dan Media Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Kegiatan yang mengambil tema “Kita Beda Kita Bersaudara, Bersama Kita Maju” ini diikuti oleh Forum Anak dari 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Menurut Ara, keluarga sangat berpengaruh terhadap terjadinya perkawinan anak karena beberapa penyebab perkawinan anak, diantaranya adalah rendahnya pendidikan orang tua dan ketidakharmonisan dalam keluarga.

Baca Juga:

Merebut Kembali Martabat Perempuan

Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan

Kala Kesalingan Mulai Memudar

Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

Maka dari itu, pihaknya berharap agar batas minimal usia perkawinan dinaikkan, baik untuk perempuan dan juga laki-laki.

“Anak tidak mungkin mencari dunia yang lebih mengasyikan di luar jika di lingkungan keluarganya, ia telah merasakan kebahagiaan,” tutur Ara.

Sementara itu, perwakilan Forum Anak Nusa Tenggara Barat, Akbar menuturkan, kelompoknya mengangkat isu pekerja migran dalam diskusi bersama teman-temannya. Sebab, menurutnya, masih banyak anak yang menjadi pekerja migran di Indonesia.

Akibatnya, lanjut dia, anak-anak tidak mendapatkan hak-haknya. Ketika menjadi pekerja migran, mereka disiksa, dipekerjakan tanpa upah yang layak, dan identitas dipalsukan, terutama dari faktor usia.

“Pemerintah harus mengedukasi masyarakat untuk menghilangkan stigma bahwa bekerja di luar negeri dapat memberikan upah yang lebih besar,” harapnya.

Untuk itu, Akbar pun berharap pemerintah dapat menyediakan lapangan pekerjaan agar masyarakat memilih bekerja di Indonesia dibandingkan negara lain.

Akbar menambahkan orang tua juga harus dapat mempertahankan keharmonisan keluarga. Sebab masih ada anak-anak yang mudah dieksploitasi karena ketidakharmonisan keluarga.

“Komunikasi antara orang tua dan anak juga menjadi hal penting untuk memastikan agar anak tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah,” tandasnya. (WIN)

Winarno

Winarno

Winarno, Alumni Pondok An-Nasucha, dan ISIF Cirebon Fakultas Usuluddin

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ayat sebagai

    Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Merebut Kembali Martabat Perempuan
  • Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar
  • Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba
  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID