• Login
  • Register
Minggu, 5 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Perempuan Boleh Menjadi Kepala Keluarga

Kisah Zainab r.a dalam Hadis no. 1489 pada kitab Shahih al-Bukhari yang menafkahi suami dan anak-anaknya adalah preseden baik dari sejarah awal Islam tentang perempuan sebagai kepala rumah tangga dalam hal nafkah

Redaksi Redaksi
26/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kepala keluarga

Kepala keluarga

478
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pandangan Dr. Faqihuddin Abdul Kodir tentang kepala rumah tangga, maka, perempuan bisa dan boleh menjadi kepala keluarga, bahkan dalam kondisi tertentu bisa wajib, jika tidak ada lagi orang yang bisa bertanggung jawab dan memimpin.

Bisa juga suami istri mempraktikkan kepemimpinan bersama dengan saling berbagi peran untuk memastikan tanggung jawab berumah tangga.

Kisah Zainab r.a dalam Hadis no. 1489 pada kitab Shahih al-Bukhari yang menafkahi suami dan anak-anaknya adalah preseden baik dari sejarah awal Islam tentang perempuan sebagai kepala rumah tangga dalam hal nafkah.

Jadi, jika menggunakan logika Imam Malik dan kerangka maqashid Ibn ‘Asyir. Serta merujuk pada preseden Zainab r.a. pada awal Islam, laki-laki sebagai kepala keluarga bukanlah hal yang pokok dalam syariah Islam.

Pokok utama dalam berumah tangga adalah tanggung jawab memastikan kebutuhan spiritual, fisik, psikis, material, dan yang lain bisa terpenuhi bagi seluruh anggota keluarga.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
    • Pandangan Ibn ‘Asyir

Baca Juga:

Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

Cara, strategi, dan siapa yang melakukan adalah implementasi dari ajaran pokok tersebut.

Pandangan Ibn ‘Asyir

Pendekatan Imam Malik pada QS. al-Baqarah (2): 233 dituturkan oleh seorang ulama karismatik Tunisia, Syekh Muhammad Thahir bin ‘Asyir (w. 1973) dalam kitabnya, Maqashid al-Syari’ah al-Islimiyyah.

Penjelasan QS. al-Bagarah |2|: 233 tersebut dalam konteks pentingnya menemukan tujuan syariah (maqashid syari’ah) dalam memahami ayat-ayat al-Qur’an.

Kerangka maqashid dalam memahami ayat ini diperlukan agar kita tidak terjebak pada pemahaman dan tafsir yang parsial dan terpisah dari tujuan besar syariah Islam.

Tanpa kerangka maqashid ini, pemahaman kita terhadap ayat dan Hadis ini bisa terjebak menjadi literal alih-alih bermuatan moral sesuai dengan agenda besar Islam, yang rahmat li al ‘Alamin dan akhlak karimah.

Agenda besar ini dalam konteks kehidupan di dunia adalah mewujudkan kemaslahatan manusia dan menghilangkan kerusakan dari kehidupan mereka (jalb al-mashalih wa dar al-mafasid ‘an al-nas).

Dalam skala lebih kecil, yaitu kehidupan keluarga. Tujuan dasar dari syariah (maqashid al-syari’ah) adalah memastikan kemaslahatan seluruh anggota keluarga, terpenuhi segala kebutuhan.

Termasuk memperoleh keamanan, pendidikan, dan tentu saja termasuk ibadah, dan terhindar dari segala bahaya dan kerusakan.

Salah satu cara terpenuhinya tujuan ini secara teknis dengan meminta tanggung jawab laki-laki untuk memimpin dan menafkahi.

Karena secara sosial, laki-laki biasanya memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memenuhinya lebih awal jika dibandingkan perempuan.

Namun, tidak berarti melarang para perempuan untuk ikut bertanggung jawab melakukan hal-hal yang bisa memaksimalkan tujuan syariah ini.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Perempuan (Bukan) Makhluk Domestik.

Tags: bolehkeluargakepalamenjadiperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Perempuan Miskin

Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

4 Februari 2023
Mendidik Anak

5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

4 Februari 2023
Perempuan Masa Nabi Saw

Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

4 Februari 2023
Nabi Muhammad Saw

Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw

4 Februari 2023
Hijab

Makna Hijab Menurut Para Ahli

3 Februari 2023
Penyebab Su'ul Khatimah

5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

3 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Miskin

    Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam
  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

Komentar Terbaru

  • Indonesia Meloloskan Resolusi PBB tentang Perlindungan Pekerja Migran Perempuan - Mubadalah pada Dinamika RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, yang Tak Kunjung Disahkan
  • Lemahnya Gender Mainstreaming dalam Ekstremisme Kekerasan - Mubadalah pada Lebih Dekat Mengenal Ruby Kholifah
  • Jihad Santri di Era Revolusi Industri 4.0 - Mubadalah pada Kepedulian KH. Hasyim Asy’ari terhadap Pendidikan Perempuan
  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist