• Login
  • Register
Jumat, 31 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Perjalanan Menjadi Manusia yang Beradab

Tanpa adab, segala sesuatu yang ada di dunia akan rusak dan tak tertata. Manusia bisa menjadi serigala bagi manusia lainnya—saling memangsa, menjatuhkan dan merendahkan sesamanya

Rizki Eka Kurniawan Rizki Eka Kurniawan
26/11/2021
in Hikmah
0
berdakwah di era digital

berdakwah di era digital

115
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saya percaya, bahwa orang-orang yang memiliki adab/etika yang baik, terhadap alam dan sesama manusia, hidupnya akan diberkati. Sebagaimana syair Rumi dalam Matsnawi, bait 87-92:

Ketika orang-orang tak lagi memberikan zakat, mendung ramat tak datang menyelimuti langit. Ketika perbuatan zina tersebar, penyakit dan wabah akan menyebar.

Apapun musibah yang datang padamu; kezaliman atau kesedihan, segalanya berasal dari kelancangan dan ketidakpedulianmu.

Siapa yang lancang di jalan Kekasih, dia adalah bandit bagi para pejalan dan menjadi lelaki hina.

Berkat adab, langit-langit itu penuh dengan bintang-bintang bercahaya. Berkat adab, para Malaikat menjadi suci.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Hikmah Walimah Pernikahan Dalam Islam
  • Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama
  • Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia
  • Keragaman Alam Semesta Adalah Kehendak Tuhan untuk Manusia

Baca Juga:

Hikmah Walimah Pernikahan Dalam Islam

Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama

Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia

Keragaman Alam Semesta Adalah Kehendak Tuhan untuk Manusia

Gerhana matahari terjadi karena tak beradab, Iblis terlempar dari singgasana Ilahi karena lancang.

Syair ini menegaskan kepada kita bahwa adab merupakan suatu keutamaan yang harus kita jalankan dan ajarkan kepada semua manusia, kepada anak-anak ataupun orang yang telah dewasa, untuk merawat kedamaian, kesejahteraan, ketentraman dan keharmonisan dunia.

Tanpa adab, segala sesuatu yang ada di dunia akan rusak dan tak tertata. Manusia bisa menjadi serigala bagi manusia lainnya—saling memangsa, menjatuhkan dan merendahkan sesamanya. Bahkan, keberadaan manusia jika tidak dibekali dengan adab berpotensi untuk merusak kehidupan.

Konotasi Negatif Terhadap Manusia

Hal ini dikarenakan, dalam diri manusia terdapat dua kapasitas: kapasitas yang pertama adalah untuk berbuat baik dan kapasitas yang kedua adalah untuk berbuat jahat. Ketiadaan adab melunturkan kapasitas yang pertama dan menonjolkan kapasitas yang kedua.

Tak jarang, beberapa pemikir filsafat memiliki konotasi negatif terhadap manusia, sebagaimana Thomas Hobbes, filsuf beraliran empirisme dari Inggris menganggap manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Jean Paul Sartre, tokoh besar filsafat eksistensialis dari Prancis menganggap manusia adalah neraka bagi manusia lainnya.

Begitu pula dalam kajian ilmu psikologi dan tasawuf, tokoh-tokohnya juga memiliki konotasi negatif tersendiri kepada manusia. Carl G. Jung, psikolog terkenal dari Swis menganggap bahwa dalam jiwa manusia terdapat sisi buruk (shadow) yang cenderung disembunyikan dan tidak diakui keberadaannya.

Sufi besar Abu Hamid Imam al-Ghazali, pengarang kitab Ihya Ulumuddin yang sangat termasyur hingga saat ini menganggap bahwa dalam dari diri manusia terdapat karakter binatang buas yang apabila tidak terkontrol oleh akal bisa membawa manusia pada keserakahan, ketamakan dan kerakusan.

Semua anggapan ini kembali menegaskan kepada kita jika perbuatan manusia tak lepas dari kesalahan dan keberadaan manusia juga berpotensi berbuat kejahatan. Satu-satunya yang bisa menjaga manusia agar tidak berbuat demikian (dzalim) adalah adab.

Adab bertujuan untuk melindungi manusia dari segala perangai buruk yang ada di dalam maupun di luar dirinya sehingga manusia tau batasan-batasannya dalam berperilaku. Adab juga memotivasi manusia untuk berbuat baik. Orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang adab akan lebih mengutamakan perbuatan baik dibanding hal-hal lainnya yang kurang bermanfaat, karena bentuk dari adab tidak hanya sekedar pengetahuan belaka melainkan perbuatan nyata.

Keutamaan Berbuat Baik

Dan saya kira, tidak ada alasan bagi kita, manusia untuk tidak berbuat baik, karena semua perbuatan baik yang kita tunjukan akan membawa kebaikan bagi diri kita sendiri,  in ahsangtum ahsangtum li-angfusikum (Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri.) [QS. al-Isra’ 17:7].

Di dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang menganjurkan kita untuk berbuat kebaikan, terutama dalam QS. al-Balad ayat 13-16, Allah secara langsung menyuruh kita untuk berbuat baik kepada sesama, terutama kepada orang-orang yang membutuhkan.

Allah sendiri bilang, perbuatan-perbuatan baik yang harus dilakukan oleh manusia di antaranya, melepaskan perbudakan (fakku roqobah [QS. Balad 90:13]) atau memberi makan pada saat terjadi kelaparan (au ith’aamung fii yauming zii masghobah [QS. Balad 90:14]), dan kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat (yatiimang zaa maqrobah [QS. Balad 90:15), atau kepada orang miskin yang sangat fakir (au miskiinang zaa matrobah [QS. Balad 90:16]).

Ibnu Hazm al-Andalusi dalam kitab al-Akhlaq wa al-Siyar fi Mudawat al-Nufus yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Zainal Am menjadi Psikologi Moral untuk Hidup Bijak dan Bahagia mengatakan, “Memikul beban seseorang merupakan kewajiban. Menyedekahkan makanan yang berlebih adalah sedekah. Sikap tidak egois dan kesediaan untuk menyedekahkan makanan adalah kebajikan.” Bahkan Ibn Hazm menegaskan sendiri bahwa enggan menyedekahkan kelebihan makanan adalah sikap tamak yang sangat tercela!

Maka, sudah seharusnya bagi manusia untuk berbuat baik, apalagi bagi setiap muslim yang ingin meraih ridla Allah, berbuat baik adalah suatu kewajiban. Tidak perlu mencari-cari alasan untuk berbuat baik karena satu-satunya alasan yang menegaskan kita kenapa harus berbuat baik adalah karena berbuat baik itu baik. Dan, jangan mengharapkan balasan dari setiap perbuatan baik yang telah kamu lakukan. Jangan khawatir jika perbuatan baikmu tidak terbalaskan.

Pengharapan dan kekhawatiran untuk memperoleh balasan bisa merusak amal baikmu. Percayalah, perbuatan baik akan selalu mendapat balasan tanpa harus kita minta. Sebab Tuhan telah berfirman bahwa Dia akan selalu memberikan kemenangan dan kebahagiaan pada orang-orang yang telah berbuat kebaikan dalam QS. As-Saff 61:12-13:

yaghfir lakum zunuubakum wa yudkhilkum jannaating tajrii ming tahtihal-an-haaru wa masaakina thoyyibatang fii jannaati ‘adn, zaalikal-fauzul-‘azhiim

(niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam Surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung. [QS. As-Saff 61:12)

wa ukhroo tuhibbuunahaa, nashrum minallohi wa fat-hung qoriib, wa basysyiril-mu-miniin 

(dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin. [QS. As-Saff 61:13]) []

 

 

 

Tags: Hikmahkebaikankehidupankemanusiaanmanusia
Rizki Eka Kurniawan

Rizki Eka Kurniawan

Lahir di Tegal. Seorang Pembelajar Psikoanalisis dan Filsafat Islam

Terkait Posts

Laki-laki bekerja

Dalam Al-Qur’an, Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Bekerja

30 Maret 2023
Nafkah

Nafkah Keluarga Bisa dari Harta Istri dan Suami

30 Maret 2023
Walimah Pernikahan

Hikmah Walimah Pernikahan Dalam Islam

30 Maret 2023
Hikmah Puasa

Hikmah Puasa dalam Psikologi dan Medis: Gagalnya Memaknai Arti Puasa

30 Maret 2023
Hubungan Seksual

Akad Nikah Bukan Hanya Soal Menghalalkan Hubungan Seksual Suami Istri

29 Maret 2023
Hubungan Seksual

Suami Istri Harus Saling Melayani Dalam Hubungan Seksual

29 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hikmah Puasa

    Hikmah Puasa dalam Psikologi dan Medis: Gagalnya Memaknai Arti Puasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Goethe Belajar Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hikmah Walimah Pernikahan Dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kontroversi Gus Dur di Masa Lalu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bulan Puasa: Menahan Nafsu Atau Justru Memicu Food Waste?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dalam Al-Qur’an, Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Bekerja
  • Konsep Ekoteologi; Upaya Pelestarian Alam
  • Nafkah Keluarga Bisa dari Harta Istri dan Suami
  • Kontroversi Gus Dur di Masa Lalu
  • Hikmah Walimah Pernikahan Dalam Islam

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist