• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Problem Gender dalam Struktur Bahasa Arab

Kedua contoh ayat ini, dan masih banyak ayat-ayat lain yang serupa, memberi inspirasi bagaimana kita harus selalu memiliki kesadaran bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama disapa sebagai subjek utuh al-Qur'an

Redaksi Redaksi
22/12/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Bahasa Arab

Bahasa Arab

568
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Struktur kata dan kalimat dalam bahasa Arab membedakan segala sesuatu secara jelas dan tegas ke dalam kategori laki-laki (mudzakkar) atau perempuan (muannats).

Kata benda (ism) harus dibedakan, apakah ia laki-laki atau perempuan, baik yang nyata ada jenis kelaminya (haqiqah), seperti manusia dan binatang atau yang melalui konsensus (hukm), seperti benda-benda mati atau ungkapan abstrak.

Begitu pun kata kerja (fi’l), kata ganti (dhamir), dan kata tunjuk (isyarah), harus menyesuaikan, apakah untuk laki-laki atau perempuan.

Tantangannya adalah ketika suatu kalimat diungkapkan dalam struktur laki-laki (mudzakkar), apakah ia hanya untuk laki-laki atau mencakup perempuan juga? Atau struktur perempuan (muannats), apakah ia bisa mencakup laki-laki?

Inspirasi dari al-Qur’an

Secara struktur bahasa, QS. al-Kahf ayat 88 diungkapkan dalam bentuk mudzakkar. Apakah kalimat itu juga mencakup perempuan?

Baca Juga:

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

Persoalan Gender dalam Fikih Kesaksian

Wajah Perempuan Bukan Aurat, Tapi Keadilan yang Tak Disuarakan

Bagaimana Gerakan Kesalingan Membebaskan Laki-laki Juga?

وَاَمَّا مَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهٗ جَزَاۤءً ۨالْحُسْنٰىۚ

“Dan barang siapa beriman dan berbuat kebaikan, ia akan memperoleh balasan kebaikan.” (QS. al-Kahf ayat 88).

Jika iya, mengapa al-Qur’an masih perlu menegaskan dengan ayat-ayat lain yang menyebutkan secara eksplisit kata perempuan? Misalnya dalam QS. al-Nahl ayat 97:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“Barang siapa yang berbuat baik, laki-laki maupun perempuan, dan dia beriman, maka akan Kami berikan kehidupan yang baik, dan akan Kami berikan balasan terbaik atas apa yang mereka lakukan.” (QS. al-Nahl, ayat 97).

Penyebutan kata perempuan secara jelas dalam ayat kedua (QS. al-Nahl ayat 97) adalah penegasan terhadap ayat pertama (QS. al-Kahf ayat 88), yang secara struktur menggunakan bentuk mudzakkar.

Ayat pertama, sekalipun berbentuk mudzakkar, sesungguhnya bersifat umum dan mencakup perempuan. Namun, tidak menutup kemungkinan ada orang-orang yang ragu tentang hal ini. Sehingga al-Qur’an perlu menegaskan secara eksplisit dengan adanya ayat yang kedua.

Kedua contoh ayat ini, dan masih banyak ayat-ayat lain yang serupa, memberi inspirasi bagaimana kita harus selalu memiliki kesadaran bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama disapa sebagai subjek utuh al-Qur’an dalam semua ayat-ayatnya. []

Tags: Bahasa ArabGenderProblemstruktur
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
relasi laki-laki dan perempuan yang

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

8 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

8 Juli 2025
IBu

Kasih Sayang Seorang Ibu

7 Juli 2025
Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Amalan Muharram

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Retret di sukabumi

    Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Seorang Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID