• Login
  • Register
Sabtu, 12 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Problematika Bias Gender dalam Islam

Gender dan Islam merupakan keselarasan, dimana Islam memberikan relasi penuh terhadap perempuan serta laki-laki

Arie Riandry Ardiansyah Arie Riandry Ardiansyah
13/06/2022
in Personal
0
Problematika Bias Gender

Problematika Bias Gender

620
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Berbicara mengenai problematika bias gender, biasanya sebagian masyarakat berpikir bahwasannya gender adalah jenis kelamin, isu gender yang konotasinya pada perbedaan jenis kelamin menduduki sebagai posisi strategi dalam membuka ruang peradaban, karena itu agama memberikan bagian yang sangat spesial bagi persoalan gender. Alquran dan sunnah memberikan paradigma yang cukup serius dalam menentang marjinalisasi antara perempuan dan laki-laki.

Secara historis laki-laki menempatkan posisinya di atas perempuan, namun hal itu adanya kontruksi budaya dan sosial. Setelah Nabi Muhammad membawa Islam posisi perempuan derajatnya ditinggikan, sebut sajalah posisinya setara dengan laki-laki. Perspektif gender sendiri dalam islam tidak sekedar mengatur mengenai kesetaraan antara hak perempuan tetapi dalam konteks persamaan bukan keadilan antara relasi perempuan dan laki-laki.

Secara umum Al Qur’an mengakui adanya konsep perbedaan antara perempuan dan laki-laki. Namun di sisi lain bukanlah perbedaan sebagai bentuk keberpihakan yang menguntungkan salah satunya. Adanya perbedaan itu untuk mendukung obsesi alquran, yaitu terciptanya relasi harmonis yang didasari dengan kasih sayang (mawaddah wa rahmah) di lingkungan keluarga, serta sebagai tercipatnya negeri ideal damai penuh ampunan Tuhan (baldatun Thayyibatun wa rabbun ghafûr).

Alquran dengan segala keabsahan dalilnya mmebuktikan bahwa problematika bias gender bukan hanya merupakan antara relasi perempuan saja, lebih dari itu ada faktor yang mempengaruhi, baiknya ketidakadilan gender maupun kesenjangan gender. Persoalannya, apakah Islam dengan gender merupakan bentuk keselarasan? Menurut saya gender dan islam merupakan keselarasan yang mutlak dan ada tiga alasan yang mendukung mengenai keselarasan gender dalam Islam itu sendiri.

Al-Qur’an Menjawab Problematika Bias Gender

Pertama, dilihat dari segi teologis bahwasannya Islam sendiri telah memberi detail tentang peran lelaki dan perempuan dalam kehidupan ini. Pembagian tersebut menunjukan semat-semata bukan untuk pembagian akan tetapi sebagai menuju spiritual yang hakiki, dan Islam sendiri telah memberikan hak-hak perempuan secara adil.

Baca Juga:

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

Islam dan Persoalan Gender

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Hal ini secara tertulis ada dalam alquran surah al-Ahzab : 35 “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Alquran sendiri menunjukan bahwa sebagai manusia kedua belah pihak mempunyai hak sama. Islam sendiri menuntut keseimbangan, keserasian, keselarasan, keutuhan yang baik sesama manusia. Manusia dan lingkungan alamnya. Konsep relasi gender Islam tidak hanya mengatur keadilan gender dalam masyarakat, Tetapi secara teologis menyesuaikan mode hubungan dunia mikro (manusia), Dunia makro (alam) dan Tuhan. Hanya dengan cara ini manusia dapat Memenuhi fungsinya sebagai khalifah.

Alasan kedua, secara hierarkis sosial bahwasannya perempuan dan laki-laki masing-masing mempunyai relasi sama dalam sosial, politik, maupun ekonomi, tidak adanya tendensi antara perempuan dan laki-laki. Apabila kita melihat konteks untuk fenomena sekarang cukup banyak perempuan yang telah mengambil peran dalam segi politik, Pendidikan, dan ekonomi. Berbeda dengan pada masa zaman orde baru. Melihat fenomena sekarang cukup maraknya gerakan emansipasi wanita, sebut sajalah Kartini era kontemporer yang menyerukan relasi persamaan perempuan dengan laki-laki.

Alasan terakhir, sebagai bentuk perlawanan terhadap patriarki. Adanya problematika bias gender dalam islam yang mengakibatkan marjinalisasi perempuan menyebabkan ruang relasi perempuan sempit dalam segala bidang. Adanya gerakan perempuan atau yang kita sebut dengan feminism itu berorientasi untuk melawan budaya patriarki serta kekerasan gender yang terjadi, seperti subordinasi, streotipe, serta double borden (beban ganda terhadap perempuan maupun laki-laki).

Sedangkan mengenai banyaknya ketimpangan gender di negara-negara muslim bahwasannya disebabkan oleh adanya penanaman pembenaran terhadap hegemoni laki-laki maupun perempuan, hal ini dapat menimbulkan ketimpangan gender. Dan salah satu faktor yang mengakibatkan ketimpangan gender ialah dangkalnya pemahaman terhadap teks suci yang menimbulkan sikap patriarki bahkan bisa juga terpapar radikalisme.

Bisa kita lihat contohnya yang dilakukan kelompok Taliban terhadap masyarakat Afghanistan bahwa Perempuan di larang untuk bersekolah hal ini menyebabkan ketimpangan antara relasi perempuan dengan laki-laki. Faktor radikalisme serta pemikiran yang konservatif merupakan salah satu faktor dari adanya kesenjangan gender di negara-negara muslim.

Sebagai simpulan, Gender dan Islam merupakan keselarasan, dimana Islam memberikan relasi penuh terhadap perempuan serta laki-laki. Alquran memberikan dalih bahwasannya perempuan dan laki-laki baik secara sosial, serta kedudukan itu sama. Dengan terciptanya ruang lingkup yang ramah gender serta terwujudnya keadilan. []

Tags: bias genderEmasipasifeminismeGenderislamkeadilanKesetaraan
Arie Riandry Ardiansyah

Arie Riandry Ardiansyah

Mahasiswa Studi Agama Agama, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Manusia suka makan, minum, berpikir cuma sedikit

Terkait Posts

Harapan Orang Tua

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

12 Juli 2025
Berhaji

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

11 Juli 2025
Ikrar KUPI

Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

11 Juli 2025
Life After Graduated

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

10 Juli 2025
Pelecehan Seksual

Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

9 Juli 2025
Pernikahan Tradisional

Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Negara Inklusi

    Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam dan Persoalan Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas
  • Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara
  • Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah
  • Islam dan Persoalan Gender

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID