• Login
  • Register
Jumat, 13 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ratu Balqis: Pemilik Otoritas Politik dalam Bangsa yang Besar

Permintaan Ratu Balqis kepada para menterinya menunjukkan bahwa dia menggunakan mekanisme syura atau demokrasi, sebuah mekanisme normatif universal yang seharusnya melandasi setiap pengambilan kebijakan publik atau politik.

Redaksi Redaksi
13/01/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Balqis

Balqis

588
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Satu hal yang menarik untuk dicermati, bahwa dalam salah satu kisah, al-Qur’an mengungkap seorang perempuan yang sukses pemilik otoritas politik suatu bangsa yang besar. Para ahli tafsir menyebut nama perempuan tersebut dengan Ratu Balqis, seorang Ratu dari negeri Saba, Yaman.

Kesuksesannya memimpin negara tercatat dalam al-Qur’an dengan menuturkan pribadinya yang rasional, menghargai pikiran, dan mendengar pendapat orang lain.

Suatu ketika Sulaiman, seorang Raja sekaligus Nabi, mengajaknya meng-Esa-kan Tuhan, dia mengatakan kepada para menterinya: “Berikan pendapatmu mengenai ajakan ini. Aku tidak dapat membuat keputusan sendiri tanpa kalian.”

Kisah ini memperlihatkan sebuah contoh bahwa perempuan mampu menjadi kepala pemerintahan. Tampak pula dari kisah itu bahwa keberhasilan memimpin sebuah bangsa tidak berdasarkan atas jenis kelamin tertentu, melainkan pada bentuk mekanisme yang seharusnya seorang pemimpin lakukan.

Permintaan Ratu Balqis kepada para menterinya menunjukkan bahwa dia menggunakan mekanisme syura atau demokrasi, sebuah mekanisme normatif universal yang seharusnya melandasi setiap pengambilan kebijakan publik atau politik.

Baca Juga:

KB dan Politik Negara

Indonesia Butuh Renaissance untuk Bangkit dari Stagnasi

Kalis Mardiasih: Yuk, Bicara Isu Sosial dan Politik di Meja Lebaran!

Ketika Para Ibu Sudah Turun ke Jalan 

Sayangnya, informasi al-Qur’an terkait kisah tersebut seringkali terabaikan oleh banyak kebudayaan mainstream. Bahkan banyak pandangan justru mengingkari kemampuan perempuan memimpin sebuah komunitas, apalagi sebuah bangsa.

Berbeda dengan mainstream tersebut, Ibnu Arabi dalam master piece-nya, al-Futuhat al-Makiyyah, mengungkapkan apresiasi yang sangat tinggi terhadap perempuan:

Perempuan adalah belahan laki-laki
Di alam ruh dan dalam tubuh wadag
Keduanya satu dalam eksistensi: sang manusia
Perbedaan mereka adalah aksiden
Keduanya dibedakan oleh budaya

Raja para penyair Arab, Ahmad Syauqi, dan Penyair Nil, Hafiz Ibrahim menampilkan puisi-puisi penguak fakta sejarah masa lampau saat begitu banyak perempuan Islam tampil di panggung sejarah peradaban manusia. []

Tags: bangsaOtoritasPemilikpolitikratu balqis
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Difabel

Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja

13 Juni 2025
Rumah Tangga

Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

13 Juni 2025
Relasi dalam

Prinsip Ketauhidan dalam Relasi Suami Istri

13 Juni 2025
Prinsip Penghormatan

Prinsip Penghormatan dan Kasih Sayang Jadi Fondasi untuk Berelasi Antar Manusia

13 Juni 2025
Tauhid

Tauhid secara Sosial

12 Juni 2025
Realita Disabilitas Dunia Kerja

Realita Disabilitas dalam Dunia Kerja

12 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Difabel

    Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Fenomena Perempuan Berolahraga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prinsip Ketauhidan dalam Relasi Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Humor yang Tak Lagi Layak Ditertawakan: Refleksi atas Martabat dan Ruang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja
  • Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an
  • Membaca Fenomena Perempuan Berolahraga
  • Prinsip Ketauhidan dalam Relasi Suami Istri
  • Menyemarakkan Ajaran Ekoteologi ala Prof KH Nasaruddin Umar

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID