Mubadalah.id – Relasi Familial adalah relasi keluarga besar. Kakek, nenek, dan cucu, paman, bibi, dan ponakan, mertua dan saudara ipar, dan keluarga besar lainnya sama-sama didudukkan sebagai makhluk yang berakal budi dan sebagai subjek penuh.
Sehingga mereka semua sama-sama bertanggung jawab mewujudkan kemaslahatan keluarga besar sekaligus menikmatinya, dan mencegah keburukan keluarga besar sekaligus dilindungi darinya.
Relasi dengan siapapun mesti dijaga agar maslahat bagi kedua belah pihak. Ikatan keluarga lama maupun baru sama-sama tidak melunturkan. Bahkan sebaliknya memperkuat status dan amanah melekat semua pihak sebagai manusia, yakni sebagai hanya hamba Allah yang mengemban mandat mewujudkan kemaslahatan seluasnya di bumi sebagai sesama makhluk Allah.
Relasi Sosial
Relasi Sosial adalah relasi keluarga dengan masyarakatnya. Hubungan ini mesti mendatangkan kemaslahatan bagi kedua belah pihak. Sehingga baik anggota keluarga maupun masyarakat mesti sama-sama kita dudukkan sebagai makhluk yang berakal budi dan subjek penuh.
Sehingga semua pihak sama sama bertanggung jawab mewujudkan kemaslahatan umum sekaligus menikmatinya, dan mencegah keburukan umum.
Semua pihak sama-sama mempertimbangkan kepentingan keluarga dan masyarakat. Kepentingan keluarga tidak kita korbankan demi kepentingan masyarakat. Begitu pun sebaliknya, kepentingan masyarakat tidak kita korbankan demi kepentingan keluarga.
Relasi Ekologi
Relasi Ekologi adalah relasi antara keluarga dengan alam. Hubungan ini juga mesti mendatangkan kemaslahatan bagi kedua belah pihak. Karena keluarga maslahah dapat kita kelola dengan cara-cara yang tidak merusak alam, bahkan sebaliknya menjaga kelestariannya.
Namun sebaliknya, alam juga dapat kita kelola dengan cara-cara yang tidak merugikan keluarga, bahkan sebaliknya memberikan kemaslahatan. Keluarga dan alam sama-sama perlu kita jaga sebagai bagian dari perilaku baik (amal shalih) yang menjadi konsekuensi langsung dari iman pada Allah sebagai satu-satunya Tuhan (tauhid). []