• Login
  • Register
Selasa, 15 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Safari Natal 2024: Merayakan Natal dengan Penuh Suka Cita bersama Mereka yang Berbeda

Di sana, saya merasakan suasana yang benar-benar hangat. Akhirnya saya bisa bertemu dengan mereka yang berbeda dengan penuh keramahan.

Sukma Aulia Rohman Sukma Aulia Rohman
30/12/2024
in Personal
0
Safari Natal

Safari Natal

777
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada momentum perayaan Natal 2024, saya bersama teman-teman Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI), Gusdurian Cirebon, dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut Studi Islam Fahmina (DEMA ISIF) mengikuti rangkaian kegiatan Safari Natal dengan mengunjungi tiga gereja di Kota Cirebon. Tiga gereja tersebut adalah Gereja Santo Yusuf, Gereja Bunda Maria, dan GKI Pamitran.

Sebelum mengikuti kegiatan Safari Natal, pada malam harinya saya bersama teman-teman mengikuti kegiatan nonton film bareng di rumah Joglo. Film yang diputar adalah tentang Yesus Kristus. Setelah selesai nonton, kami bersama Cici Situmorang, perempuan penggerak perdamaian untuk diskusikan isi film tersebut.

Rangkaian kegiatan yang saya ikuti, menjadi pengalaman pertama saya ikut terlibat dalam euforia kebahagiaan Natal.

Stigma Negatif

Sebelum mengetahui dan mengikuti langsung perayaan Natal, saya yang  memiliki latar belakang pendidikan agama yang cukup kental sempat merasakan ketakutan dan kekhawatiran jika ikut bersuka cita dalam mengikuti peringatan Natal.

Ketakutan tersebut sudah mengakar sedari kecil. Kala itu, berulang kali saya mendengar bahwa hanya ketika saya mengucapkan selamat Natal. Maka saya sudah dianggap murtad dan bagian dari umat Kristen. Hal tersebut sangat membuat saya takut, bahkan enggan mengikuti apalagi ikut berteman dengan orang Kristen.

Baca Juga:

Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

Bisakah Kaum Jomblo Merayakan Hari Valentine?

Pengakuan Atas Pluralisme: Mereka yang Berbeda harus Dihormati

Merayakan Tahun Baru Imlek di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon

Selain soal ucapan selamat natal, persoalan umat Kristen yang memakan daging babi juga menjadi salah satu faktor ketakutan untuk berkawan dengan umat Kristen. “Kalau dikasih makanan sama orang kristen jangan mau, pasti mengandung daging babi,” begitulah ucapan yang sering saya dengar sewaktu kecil.

Boleh Mengucapkan Selamat Natal

Seiring berjalnnya waktu, tepat pada tanggal 25 Desember 2024 kemarin, saya mencoba untuk meruntuhkan stigma buruk terhadap perayaan Natal yang sejak kecil tertanam dalam diri saya.

Sebelum memutuskan untuk ikut Safari Natal, saya sempat membaca tulisan KH. Marzuki Wahid tentang kebolehan mengucpakan selamat natal kepada umat Kristiani.

Menurut pengasuh saya, kebolehan mengucapkan Selamat Natal tersebut berlandaskan pada Fatwa Dewan Fatwa Universitas al-Azhar. Isi fatwa tersebut:

“Dibolehkannya menyampaikan ucapan selamat kepada umat Kristiani pada hari raya mereka adalah sesuai dengan tujuan agama Islam, memperlihatkan sikap toleransi dan moderasi Islam,” tulis KH. Marzuki Wahid.

Setelah membaca tulisan tersebut, saya memutuskan untuk ikut serta dalam kegiatan Safari Natal dengan harapan agar segala ketakutan saya ketika mengikuti euforia perayaan Natal dapat luntur dan hilang.

Harmoni dalam Keberagaman

Akhirnya, dengan penuh kesadaran dan keyakinan, saya memutuskan untuk ikut terlibat dalam Safari Natal. Dan benar saja, rasa takut ini hilang, apalagi saat pertama kali saya bertemu dengan mereka yang berbeda.

Bahkan saya merasa kaget dengan sambutan hangat yang diberikan oleh teman-teman Kristen saat menyambut kedatangan kami. Mereka sangat ramah.

Di sana, saya merasakan suasana yang benar-benar hangat. Akhirnya saya bisa bertemu dengan mereka yang berbeda dengan penuh keramahan.

Bahkan pada saat berada di Gereja Katolik Indonesia (GKI) Pamitran kami disambut dengan penuh keramahan dan kehangatan oleh Pendeta Kukuh yang tak lain adalah sahabat dari KH. Marzuki Wahid.

Dalam sambutannya, Pendeta Kukuh mengatakan “semoga pertemuan ini menjadi awal dari terwujudnya umat antar beragama yang rukun, yang toleran dan juga semoga kunjungan-kunjungan seperti ini harus terus dilakukan guna menjaga keharmonisan antar umat beragama. Khususnya di Kota Cirebon.”

Dari sambutan Pendeta Kukuh ini, ada sebuah kebahagiaan akan kedatangan kami semua yang beragama Islam untuk ikut serta bersuka cita dalam perayaan Natal. Hal ini juga dapat memutus ketakutan orang akan anggapan bahwa Islam kental dengan radikalisme dan kekerasan berbasis agama atau yang kita kenal dengan istilah islamophobia.

Setelah mengikuti rangkaian Safari Natal, ada beberapa pengalaman baru serta pengetahuan yang sangat berarti bagi diri saya. Keramahan teman-teman dari umat Kristiani serta harmoni antar umat beragama yang saya rasakan menjadi cambuk bagi ketakutan yang tertanam dalam diri saya sejak kecil.

Dan ternyata, tidak ada salahnya jika kita turut bersuka cita mengikuti perayaan Natal. Seperti ungkapan Bapak Plurasime Gus Dur “Indonesia ada karena keberagaman”. Soal perbedaan keyakinan merupakan urusan individu masing-masing. Namun yang penting kita lakukan adalah saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada. []

Tags: berbedamerayakanMerekaNatalPenuhSafari NatalSuka Cita
Sukma Aulia Rohman

Sukma Aulia Rohman

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Kesalingan

Kala Kesalingan Mulai Memudar

13 Juli 2025
Harapan Orang Tua

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

12 Juli 2025
Berhaji

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

11 Juli 2025
Ikrar KUPI

Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

11 Juli 2025
Life After Graduated

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

10 Juli 2025
Pelecehan Seksual

Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

9 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Krisis Ekologi

    Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ronggeng Dukuh Paruk dan Potret Politik Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO); Pentingnya Keberpihakan Pada Korban
  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi
  • Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID