• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah

Sebuah Kajian: Reinterpretasi Ayat-ayat Bias Gender

Dalam banyak persoalan terkait interaksi antara laki-laki dan perempuan juga seringkali menyudutkan pihak perempuan. Seperti pemahaman apabila mereka berkumpul di suatu tempat, maka akan mengundang fitnah.

Alfiyah Sudira Alfiyah Sudira
12/06/2021
in Khazanah
0
Gender

Gender

289
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Realita keseharian hidup kita merupakan akar panjang sejarah dominasi laki-laki atas perempuan di berbagai sektor kehidupan. Oleh karenanya, tidak heran dan bahkan dianggap lumrah serta menjadi hal yang biasa ketika kita melihat ketimpangan gender terjadi dimana-mana.

“Perempuan di negeri-negeri Timur berfungsi seperti mebel di dalam rumah, dan di Prancis mereka seperti anak manja”. Kalimat ini diucapkan oleh seorang pemikir Mesir, Rifa’ah Rafi’ al-Tahtawi (1801-1873), salah seorang reformis Arab pertama yang pernah menulis mengenai status perempuan, dalam bukunya berjudul Takhlis al-Ibriz fi Talkhis Bariz, yang terbit tahun 1834. Nilai seorang perempuan pada masa sebelum Islam datang begitu rendah dan dipandang sebelah mata.

Dalam kaitannya dengan persoalan hubungan antara laki-laki dan perempuan, prinsip dasar Al-Quran sesungguhnya adalah menggambarkan relasi yang egaliter. Hal ini seperti dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 13, QS. An-Nahl ayat 97, QS. At-Taubah ayat 71 begitupun dengan hadis yang berbunyi, “Kaum perempuan adalah saudara kandung kaum laki-laki.” Riwayat Abu Dawud dan at-Turmudzi.

Surat yang tafsirannya sarat pemaknaan timpang gender misalnya adalah dalam QS an-Nisa ayat 3 yang artinya, “Laki-laki adalah qawwam atas perempuan dikarenakan Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan karena mereka (laki-laki) memberikan nafkah dari harta mereka”.

Namun qawwam disini hari ini tidak lagi dimaknai mutlak pasti bahwa yang qawwam adalah laki-laki, sebab realitas sosial telah dengan gamblang jelas membantahnya. Kini, semakin banyak kaum hawa yang memiliki potensi dan bisa berperan mengisi sektor yang biasanya hanya diisi oleh laki-laki, bahwa perempuan mampu memimpin baik ranah domestik maupun publik, baik di bidang ekonomi, sosial, politik dan lainnya.

Baca Juga:

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Hal ini menggambarkan bahwa makna qawwam atau superioritas tidaklah mutlak hanya pada laki-laki saja, sebab penyematan ini berlaku sesuai perkembangan zaman yang terus berubah. Ia adalah produk dari sebuah sejarah yang terus berkembang.

Pernyataan umum yang sering diucap dan didengar tentang penciptaan manusia adalah bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, hal ini mengisyaratkan bahwa kualitas penciptaan yang kedua tadi (perempuan) menjadi lebih rendah dibanding yang dicipta pertama. Padahal secara eksplisit ayat Al-Quran tidak ada menyebut demikian. Keyakinan tersebut hanyalah warisan dari pemikiran bangsa Yahudi dan Nasrani. Yang ada dalam Al-Quran adalah menyatakan bahwa penciptaan (laki-laki dan perempuan) adalah penciptaan kesempurnaan (QS. A-Tin ayat 4).

Dalam banyak persoalan terkait interaksi antara laki-laki dan perempuan juga seringkali menyudutkan pihak perempuan. Seperti pemahaman apabila mereka berkumpul di suatu tempat, maka akan mengundang fitnah. Hal ini terpaku kepada perempuan yang menjadi sumber fitnah bagi laki-laki sehingga penempatan perempuan pun kian tersembunyi bahkan tidak ada tempat di ranah publik.

Jika kita tarik penafsiran yang adil gender, maka  hal ini berlaku juga sebaliknya. Sebab sumber fitnah bukan saja perempuan, melainkan laki-laki juga bisa menjadi sumber fitnah sebab pesona, kecerdasan, dan lain sebagainya. Dalam hal ini saya menitikberatkan bahwa ketergodaan bisa dialami dari dua arah. Maka, menjaga diri bukan hanya terkhusus para hawa melainkan pria juga.

Begitu pula dengan pandangan bahwa keputusan perempuan sepenuhnya ada di tangan ayah dan di tangan suami setelah menikah. Perempuan dipandang tidak memiliki kuasa atas hak hidup dan kehidupannya. Bahkan untuk menikah pun, ia dianggap hanya harus manut dan patuh dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya.

Pandangan-pandangan seperti ini tidak lagi berlaku sebab Islam datang membawa rahmat untuk alam semesta. Perempuan harus ditanya kesediaannya untuk menerima atau menolak. Perempuan juga bersuara memperjuangkan hak-haknya dan memiliki nilai yang sama dengan laki-laki dalam ranah sosial, politik, kesempatan, pendidikan, dan lainnya.

Terkait kepemimpinan juga demikian. Kita telah membuktikan bahwa perempuan layak dan bisa berdiri sebagai pemimpin nomor satu negeri. Jika suatu negeri menghendaki kemaslahatan melalui pemimpin perempuan yang mumpuni, maka hal ini sangatlah bisa terjadi.

Dan tentunya pandangan-pandangan lain yang mengatasnamakan ayat Al-Qur’an ataupun hadis yang bias gender harus dimaknai ulang dengan lebih bijak. Sesuai dengan semangat dan nilai universal Al-Quran dan hadis, maka pesan atau teks yang berbicara mengenai kepemimpinan perempuan perlu diasosiasikan secara kontekstual. []

Tags: GenderkeadilanKesalinganKesetaraanKhazanah PemikiranMubadalahperempuanTafsir Adil Genderulama perempuan
Alfiyah Sudira

Alfiyah Sudira

Alfiyah tengah menempuh pendidikan S2 di STFI Sadra dan lulus S1 pada 2019 Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di kampus yang sama. Kesibukan saat ini menjadi Guru Private dan Pengurus Organisasi Ekstra Kampus

Terkait Posts

Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID