• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Setiap Manusia Berhak Memperbaiki Diri, Ini Tipsnya!

Kita bisa memulainya dengan hal-hal sederhana, tidak mudah mengeluhkan keadaan, tidak menunda-nunda pekerjaan, memiliki manajemen diri yang baik, dan lain sebagainya

Siti Nisrofah Siti Nisrofah
19/06/2023
in Personal
0
Memperbaiki Diri

Memperbaiki Diri

857
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Setiap orang pasti memiliki keinginan untuk memperbaiki diri. Namun, keadaan seakan tidak mendukungnya. Ada beberapa tips untuk kita berubah menjadi lebih baik secara natural.

Menerima keadaan

Saya termasuk orang yang percaya, tidak mudah bagi kita untuk menerima kenyataan yang terjadi. Namun, dalam menjalani kehidupan penting sekali untuk kita tahu diri atas apapun yang kita lakukan dan potensi konsekunsi atas perbuatan tersebut. Mungkin akan lebih mudah jika kita menerima keadaan yang baik. Namun sebaliknya, akan lebih sulit untuk kita menerima keadaan yang bersifat buruk.

Setiap orang memiliki cara sendiri untuk menerima keadaan. Ada yang menyibukkan diri dengan kegiatan positif, ada yang meluapkan emosinya dengan mencurahkan isi hati atau curhat dengan sahabatnya, ada juga yang memilih menyendiri karena karakternya yang cenderung introvert, dan masih banyak variasi yang lainnya. Ketika hati ikhlas, kenyataan sepahit apapun pasti dapat diterima dengan mudah tanpa harus berberat hati.

Menentukan tujuan

Hidup di dunia haruslah memiliki tujuan. Dan tujuan tersebut bukan tujuan yang hanya bersifat sementara. Sebagai seorang muslim yang percaya ada kehidupan setelah mati pasti mempersiapkan tujuan menuju kehidupan selanjutnya. Hidup ini sebuah perjalanan, dan setiap perjalanan pasti memiliki tujuan. Seorang pengemudi tidak akan mengemudikan kendaraannya tanpa tujuan yang pasti.

Setiap orang pasti memiliki tujuan yang berbeda-beda, itu hak mereka semua. Dengan tujuan, seseorang menjalani kehiduapan dengan penuh makna. Lantas bagaimana nasib seseorang yang tidak memiliki tujuan? Tentu hidupnya akan mudah terombang-ambing oleh keadaan di luar diri dia.

Baca Juga:

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan

Membangun Rumah Tangga yang Berdimensi Akhlak Mulia

Seringkali, kita menggunakan prinsip air mengalir dalam menjalani kehdupan. Itu tidak salah, bahkan filosofi air mengalir juga memiliki kebenaran. Tidak mungkin kita akan melawan arus. Bahkan, air mengalir juga memiliki tujuan yaitu ke muara dan lautan lepas.

Jadi, walaupun dalam menjalani kehidupan menggunakan prinsip air mengalir, namun harus tetap menentukan tujuan kemana air akan bermuara. Air mengalir itu hebat, karena ia dapat menerjang batu besar hingga terjun dari ketinggian demi mencapai tujuan yang diinginkan. Mulai sekarang, renungi dengan baik, apa tujuan kita hidup di dunia ini.

Tentukan apa yang harus kita ubah

Bagaimana kita akan berubah jika diri kita sendiri tidak mau mengusahakan perubahan tersebut. Hasil dari perubahan adalah hak prerogratifnya Allah SWT. Namun proses untuk menuju perubahan tersebut merupakan kesempatan yang Allah berikan kepada manusia untuk mengusahakannya.

Manusia memiliki sisi baik dan sisi buruk. Jika ingin berubah menjadi lebih baik maka harus ada yang kita ubah dalam kehidupan ini. Misalnya kebiasaan buruk, pola hidup yang berantakan, memelihara sifat buruk seperti pemarah, mendendam, membenci, sombong, dan lain sebagainya.

Langkah pertama yang paling penting adalah mengenali diri sendiri dengan baik. Bahkan dalam Islam saja kita dilarang untuk berbuat dzalim kepada diri sendiri apalagi dengan orang lain. Menjaga perkataan juga harus senantiasa kita upayakan karena ada pepatah yang mengatakan bahwa “Ucapanmu adalah cerminan dari perbuatanmu.”

Bertanggung jawab dan berani mengambil keputusan dalam menghadapi masalah

Kebanyakan pengecut akan melarikan diri dari setiap masalah yang menghadang. Baginya, melarikan diri dari tanggung jawab masalah adalah solusi terbaik, padahal sebaliknya. Lari dari masalah hanya akan menambah masalah baru yang lebih kompleks.

Segala sesuatu memiliki konsekuensi yang dapat ditimbulkan. Hanya orang dewasa yang mampu bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Dia mengetahui segala konsekuensi yang ada dan berani mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menerima risiko.

Kita bisa memulainya dengan hal-hal sederhana, tidak mudah mengeluhkan keadaan, tidak menunda-nunda pekerjaan, memiliki manajemen diri yang baik, dan lain sebagainya.

Memperbaiki hidup bukanlah menambah kesibukan atau menumpuk kekayaan semata, melainkan meningkatkan kualitas hidup kita menjadi lebih baik. Tidak perlu ngoyo atau memaksakan ingin berubah secara drastis. Tapi, berubahlah sesuai dengan kemampuan. Kuncinya adalah mengenali diri sendiri dan konsisten untuk melakukan kebaikan-kebaikan kecil. []

Tags: akhlakKepribadianKesehatan MentalMemperbaiki Dirimoral
Siti Nisrofah

Siti Nisrofah

Hanya orang biasa :')

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rumah Tak

    Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID